Chapter 24

9.1K 719 20
                                    

Ps: Spesial ultah Ali, aku kasih adegan so sweet sama Prilly nih:p

*********

Gadis itu sibuk merias dirinya dengan polesan bedak yang tidak tebal ditambah sedikit lipglos untuk melembabkan bibirnya. Rambutnya yang sedikit kecoklatan sengaja ia kuncir kuda menyisakan anak rambut di depannya. Gadis itu mengenakan T-shirt berwarna hitam bertuliskan 'You' di bagian depannya dipadukan dengan celana jeans dengan sobekan kecil di bagian lututnya semakin menambah kesan tomboy namun terlihat sangat cantik.

Sore ini Ali mengajak Prilly berjalan-berjalan mengelilingi kota Bandung. Tentu saja Prilly menyetujuinya, mengingat dirinya tidak akan lama lagi berada di Bandung, Prilly memutuskan menyetujui ajakan Ali. Bandung adalah kota yang sangat indah dan menenangkan, karna itu Prilly menyukainya.

Awalnya di dalam hati Prilly yang paling dalam, ia masih membenci Ali. Membenci cowok itu ketika berdekatan dengan Sarah. Apakah Prilly cemburu? Prilly tidak mau menyimpulkannya. Ia harus mengubur cinta itu dan pergi meninggalkan Ali, menyisakan kenangan yang ia lalui bersama Ali selama ini.

2 minggu telah berlalu, dan itu artinya waktu yang akan dilalui Prilly dengan Ali sisa 6 minggu lagi. Mengapa terasa cepat, pikir Prilly. Prilly masih ingin berlama-lama disini, Prilly masih ingin menghabiskan waktunya disini, Prilly ingin bersenang-senang disini, dan Prilly ingin bersama dengan Ali disini. Apa tidak bisa menghentikan waktu sejenak?

Lamunan Prilly buyar ketika suara klakson motor milik Ali memekikkan telinganya. Buru-buru Prilly merapikan dandannya sedikit dan mengambil tasnya kemudian segera menemui Ali di halaman rumahnya. Sebelum menemui Ali, Prilly mengunci rumahnya.

"Lama banget sih dandannya," kata Ali datar tanpa menoleh ke arah Prilly. Ali tahu betul, gadis di depannya terlibat sangat cantik mengenakan pakaian casual yang terlihat tomboy itu. Ali sengaja cuek, sekedar ingin mengetahui respon apa yang akan Prilly berikan.

Prilly diam, tak lama setelah itu ia langsung menaiki motor Ali. Memegang bahu Ali dengan sangat erat. Dan memposisikan duduknya menjadi tegak. Ali mengerutkan keningnya heran, cara Prilly menaiki motor Ali berbeda. Prilly tidak memeluk dirinya, dan menyenderkan kepalanya di punggung Ali. Ali tidak suka.

"Pegangan nanti jatuh," kata Ali sambil memindahkan tangan Prilly yang tadinya berada di bahu menjadi di perutnya. Prilly menangkis tangan Ali, tangannya kembali Prilly taruh di bahu Ali. Ali jengah, ia langsung memindahkan tangan Prilly lagi ke perutnya. Prilly menangkisnya lagi.

Ali berdecak, "Kenapa sih?" tanya Ali melihat wajah Prilly dari kaca spion motornya. Prilly melirik ke arah Ali sedikit dan mengalihkan pandangannya lagi ke arah lain, "Gapapa, cepat jalan sebelum gue berubah fikiran," jawab Prilly jutek.

Ali hanya menggelengkan kepalanya, kemudian ia menyalakan motornya dan mulai menjalankan motornya membelah jalan kota Bandung yang sudah terlihat ramai karna hari sudah sore, dimana semua orang akan menghabiskan waktunya di beberapa tempat wisata atau tempat kuliner di kota Bandung.

*****

"Jagung bakarnya 2 ya,Kang," ucap Ali setelah memesan 2 jagung bakar untuk dirinya dan Prilly. Ali kembali duduk di samping Prilly, menikmati pemandangan yang sangat indah di depannya.

Ali sengaja mengajak Prilly ke atas bukit tertinggi di kota Bandung. Berada di atas sini memperlihatkan detail kota Bandung yang sangat indah. Di bawahnya ada danau yang terlihat sangat bersih, tak jauh dari situ ada perkebunan teh yang sangat hijau. Pemandangan gunung-gunung juga terlihat sangat indah ditambah dengan pancaran sinar matahari yang ingin tenggelam. Langit pun juga sudah merubah warnanya menjadi orange kemerah-merahan. Burung-burung bertebarangan untuk kembali ke sarangnya sebelum hari semakin gelap. Suasananya juga semakin dingin karna angin sore yang terus bertiup-tiup mengikuti alunan.

Everything has ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang