"Kan gue udah bilang kalo suka bilang aja" ucap seorang cowok berkaos Abu abu , kepada temannya yang memakai kaos polos Hitam dengan menatap kosong pada novelnya.
"Gue gak suka sana dia" jawab cowok berkaos hitam menutup bukunya dan berjalan mengambil tasnya dan memakai Hem kotak kotaknya.
"Terserah lo dah, nanti nyesel kalo do'i diambil orang" ucap cowok berkaos Abu-abu menyambar jaketnya dan berjalan mendahului, temannya.
***
Dirumah Fina , ia sedang menyiapkan bukunya untuk kelompok hari ini di rumahnya. Belajar Fisika. Sebenarnya mereka semua hanya harus membahas soal-soal yang diberikan Bu Karos sebelum ia membuat kelompok tadi. Mereka paham dengan soal itu, hanya saja untuk formalitas mereka mengadakan kelompok hari ini.
ting tong~
Fina bergegeas membuka pintu, disana sudah ada Sakti dan Rey. Sakti tersenyum konyol dan Rey dengan muka datarnya.
"Sini masuk" ajak Fina, membuka celah untuk mereka masuk. Mereka masuk duluan Fina menutup pintunya dan berjalan di belakang mereka.
"Kalian duduk dulu. Gue kebelakang bentar" ucap Fina, diangguki oleh Sakti dan Rey.
Di rumah Ara sedang menunggu Gilang datang, untuk menjemputnya. Ia sudah membawa tas nya yang berisi buku Fisika. Ia sangat senang akhirnya selama 2 bulan mereka berkumpul lagi. Senyum Ara tak luntur dari wajahnya.
Ting tong~
Ara berjalan membuka pintunya. Dan disana sudah ada cowok yang ia sayangi. Gilang.
"Yuk berangkat?" Ajak Gilang dengan senyum manisnya.
"Bentar! MAH! ARA BERANGKAT" teriak Ara kedalam rumahnya. Mamahnya sedang bermasker ria di ruang TV hanya mendengus dengan kebiasaan anaknya. "Yuk" lanjut Ara.
Gilang menggandeng tangan Ara, dan masuk kedalam mobil Gilang.
"Ra? Kita ke mall dulu ya beliin mamah aku kado. Hari ini dia ulang tahun" ucap Gilang. Ara melihat jam tangannya.
"Tapi Lang, temen-temen pasti udah nunggu" jawab Ara. "Gimana beli kadonya nanti pas pulang dari rumah Fina aja" usul Ara.
"Ara, ini mamah aku loh! Masa kamu gitu sih" ucap Gilang kesal. Batu jadian beberapa jam aja udah gini.
"Yaudah iya kita beliin kado mama kamu dulu" jawab Ara dengan senyum paksanya. Lalu ia me- Line Fina
Disisi lain Fina, Sakti dan Rey menunggu Ara dan Gilang datang. Sebenarnya mereka hanya berharap Ara saja yang datang.
"Mereka lama ya" ucap Fina, memainkan Handphone-nya. Rey hanya berdehem. Mereka sudah menghabiskan Jus Melon, Jus Apel dan Jus Stowberry masing masing 2 gelas.
Tling.
Fina membuka Line yang masuk dari Ara. Ia tersenyum mungkin Ara sudah ada di depan rumahnya.
"Gue sama Gilang telat, sorry. Mau beliin kado buat Mama nya Gilang dulu"
Isi pesan dari Ara , seketika membuat wajah Fina muram. Sakti mengernyit heran. Mengapa sahabatnya saru ini yang tadinya cerian mendadak berubah muram.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] My Choosey Girl - DWILOGI FAKE NERD
Teen Fiction#66 in TeenFiction 30 July 2017 [ PRIVATE-- JADI FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Yuk Rey, lo bawa motornya jangan ngebut ya. Gue tau gue itu suka balapan. Tapi kalo gue diboncengnya balap nanti rok gue kebuka trus kelihatan dan nanti banyak yang liat gue...