"Nanti kita akan ada jurit malam. Jadi perkelompok berisi 5 orang. 3 cowok 2 cewek. Nanti sisanya akan ditemani pembina. Kalian harus menyetorkan nama nama kalian pada saya sebelum jam 12 siang. Mengerti!"
"Mengerti kak"
"Silahkan bubar, Untuk ketua kelas silahkan mengambil Pulpen dan kertas pada pembina."
Merekapun membubarkan diri dan menuju tujuan masing-masing. Tapi tidak untuk gerombolan kelas XIIB. Pandji mengambil Kertas dan kembali di barisan kelasnya yang masih berdiri disana.
"Gimana nih?" Tanya Sakti,merangkul Fina. Fina merangkul Vanessa. Kiara pun merangkul Dian. Setelah Kiara berantem dengan Reyfan, Kiara menjadi lebih dekat dengan Dian. Dan begitupun Fina, dia jadi dekat dengan Vanessa.
"Oke kalo gitu gini" ucapan Fanda menggantung. "Gue, Kevan, Joye, Kiara, sama Dian"
"Sakti, Fina, Gabriel, Vanessa sama Gue." Ucap Pandji, lalu membentuk untuk kelompok lain. Dan sialnya Saskia masih masuk kedalam gerombolan XIIB dan sekelompok dengan Randy dan satu teman lainnya. Kelas Kiara berisi 40 siswa tetapi gara-gara 3 orang tidak masuk mereka dugantikan oleh Saskia dan yang lain.
"Yaudah, kalian tulis masing-masing ya? Nanti kumpulin di gue."
***
Jurit malam dimulai bukan jam 12 malah tenang. Ini dimulai sekitar jam 7 malam. Semua peserta membawa peralatan, seperti Hp, senter, dan kotak P3K. Kelompok Kiara menjadi kelompok tengah diantara kelompok Pandji dan kelompok Saskia.
Kelompok Kiara mencari bendera berwarna Biru tua, mungkin memang nasib mereka, jam malam seperti ini malah mencari warna gelap.
"Gila banget sih? Ini hutan kenapa luas gini" omel Dian, Joye yang di belakangnya malah terkekeh.
"Kalau sempit bukan hutan namanya Di" ucap Joye.
"Trus apa?"
"Taman mini" jawab Joye membuat Dian memutar bolamatanya malas.
"Jayus Jo! Mending lo diem" ucap Dian dengan nada malas.
"Kalau gue diem, lo gak peka-peka Di" ucap Joye dengan frontalnya.
"Kode keras" celetuk Fanda yang ada di depan sendiri.
"Keras banget" sambung Kiara.
"Batu abis" timpal Pandji, ucapan mereka bertiga membuat Joye tersenyum kecut. Tapi tidak dengan Dian, pipi Dian sudah semerah tomat untung saja disini minim cayaha.
"Eh stop!" Ucap Kiara, mereka semua pun berhenti berjalan.
"Itu-tuh? Bendera bukan?" Tanya Kiara sembari menunjuk ranting pohon yang tak jauh dari kepala Fanda berdiri.
"Oh iya Nda! Diatas lo" ucap Pandji, Fanda pun mendongak keatas dan menguluran tangannya untuk mengambil bendera. Ya kalian tahu sendiri Fanda tinggi nya seberapa.
"Ada tulisannya ngak?" Tanya Joye.
"Ada! Tulisannya-- I" ucap Fanda setelah membaca tulisan huruf di bendera tadi.
Mereka pun berjalan sampai mereka menemukan 7 bendera. 2 huruf 'I', 2 huruf 'G' , 2 huruf 'N' dan satu huruf 'S'. Mereka ber 5 duduk di pinggir danau untuk istirahat dan menyusun huruf tadi menjadi sebuah kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] My Choosey Girl - DWILOGI FAKE NERD
Novela Juvenil#66 in TeenFiction 30 July 2017 [ PRIVATE-- JADI FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Yuk Rey, lo bawa motornya jangan ngebut ya. Gue tau gue itu suka balapan. Tapi kalo gue diboncengnya balap nanti rok gue kebuka trus kelihatan dan nanti banyak yang liat gue...