Reyfan berjalan dibawah payung yang melindunginya dari rintik hujan. Banyak orang berlalu lalang berseragam sama dengannya.
"Kamu itu gak pantas sekolah disini. Anak panti asuhan, hah? Memalukan" suara itu tertangkap telinga Reyfan, pembullyan lagi? Reyfan hanya menggelengkan kepalanya. Gebi lagi. Reyfan beberapa hari ini muak melihat Gebi yang tak pernah melawan jika Carrie dan teman lainnya membully dirinya.
Reyfan berdecak membuat Carrie dan yang lain menatap Reyfan dengan takut. Carrie pun mengisyaratkan ke 3 temannya untuk pergi dari sana.
"Jadi cewek lemah banget" ucap Reyfan membuat Gebi menengok.
"Kalau gue nglawan, gak selesai-selesai musuhannya." jawab Gebi sekenanya. "But the way, thanks lagi"
"Gue gak ngapa-ngapain, Thanks buat apa?"
Gebi berdecak, "Lo bikin mereka cepet pergi. Yaudah gue mau pulang dulu. Gue udah telat"
Setelah itu Gebi berlari menjauh dari Reyfan menuju rumahnya. Reyfan hanya menatap Gebi yang menjauh tanpa ingin mengejarnya.
"Ngapain berdiri disitu?"
"Elo? Gapapa, lo belum pulang?" Tanya Reyfan, dia adalah Rayn teman sebangku Reyfan. Sudah beberapa hari ini mereka dekat, lebih dekat dari pada sebelumnya.
"Ini mau pulang. Bareng yuk? Apartemen kita kan sama" ucap Rayn sambil memutar-putar payungnya. Reyfan hanya menjawabnya dengan berdehem.
"Gue pengen deh ketemu sama cewek lo. Secantik apa sih? Sampai-sampai lo ninggalin dia di Indo" Ucap Rayn memecah keheningan.
"Kepo"
"Iya gue tau gue emang kepo sama cewek lo"
"Gausah nanti lo naksir"
"Cih pelit"
Hening lagi, hanya suara rintik hujan dan beberapa langkah kaki orang yang berlalu lalang sore ini. Reyfan tersenyum mengingat Kiara yang selalu mengingatkannya untuk menjaga kesehatan, Reyfan sudah mengingkari satu janji itu. Mungkin setelah ini janji yang lain akan teringkari.
Reyfan memegang kepalanya, Rasa sakit itu kembali menyerangnya. Tidak, jangan sekarang apalagi didepan Rayn.
"Rey? Lo kenapa?
Rey? Lo mimisan!!"
Gelap dan basah. Setelah itu, suara Rayn tak terdengar sama sekali.
***
Reyfan memgerjapkan matanya, matanya memutar kekanan dan kekiri. Disana ada Bundanya, Ayahnya, Rayn dan Gebi?
"Kamu lupa minum obat kamu Reyfan. Jangan ceroboh!" Ucapan Ayahnya membuat Reyfan mengangguk dan tersenyum "Maaf Ayah"
"Jika kamu terus seperti ini, Ayah akan memberi tahu Fina dan Kiara." Ucapan Bundanya membuat Reyfan menatapnya memohon.
"Reyfan gak akan lupa lagi kok Bun janji" ucap Reyfan, Bundanya hanya terdiam dan mengangguk.
"Kita berangkat dulu Rey. Rayn, titip Reyfan ya. Om sama Tante mau keluar dulu." Ucap Ayah Reyfan, membuat Rayn mengangguk cepat.
"Siap Om"
Setelah itu Ayah dan Bunda Reyfan keluar dari kamar Reyfan. Rayn sekarang menatap Reyfan dengan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] My Choosey Girl - DWILOGI FAKE NERD
Teen Fiction#66 in TeenFiction 30 July 2017 [ PRIVATE-- JADI FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Yuk Rey, lo bawa motornya jangan ngebut ya. Gue tau gue itu suka balapan. Tapi kalo gue diboncengnya balap nanti rok gue kebuka trus kelihatan dan nanti banyak yang liat gue...