Ara menolehkan wajahnya dan sekarang jarak antara Ara dan Rey sangat sangat dekat bahkan hidung mereka sudah bersentuhan. Mereka saling bertatap, entah sudah berapa kali mereka saling bertatapan sehari ini. Dan entah berapa kali jantung mereka merdegup kecang saat mereka bertatapan
"huahhh.. selesai juga" Fina merenggangkan tangannya. Ucapan Fina menyadarkan Rey dan Ara, mereka pun mengalihkan pandangannya. Pipi Ara bersemu merah.
'Rey!! Plis gausah bikin gue malu'
'Anjir hampir aja gue lepas kendali'
"Eh Ra. Kenapa mukalo merah?" Tanya Sakti watados. Ara melotot kearah Sakti.
"Lah Rey juga" Fina dan Sakti tertawa.
"Nggak apaan sih" kesal Rey, Ara mengalihkan pandangannya pada apapun. Mereka tidak tau bahwa jantung Ara dan Rey sekarang berpacu sangat cepat.
'Anjir gue sakit jantung kali ini. Aduh Rey lo bikin jantung gue dangdutan tau gak'
"Rey,Ara gausah malu malu" goda Fina, 'lucu banget sih mereka. Udah tau saling suka masih diem diem an terus'
"Rey, Ara, Fina, Sakti ayo makan nak. Udah waktunya makan malam" teriak Mama Levi dari luar kamar .
"Iya Mah" jawab Sakti dari dalam kamar, merekapun turun untuk makan malam.
"Rey? Kapan tuh Ara nya mau di jadikan menantu Bunda" ucapan Fanny membuat Ara dan Rey, tersedak.
"Bun apaan sih" kesal Rey, merekapun tertawa muka Ara dan Rey sudah semerah tomat.
"Ara nya mau kok ya kan Ra?" Tanya Levi membuat Ara melotot
"Hmm" jawab Ara.
"Tuhkan Rey ia berdehem berati mau" ucap Fanny
"Eh bunda buk-"
"Udah gausah ngelak kita setuju kok"
"Tapi bun Rey bel-"
"Rey gaboleh gitu, Rey kan udah deket lama masa ga dipacar pacarin sih"
Fina dan Sakti tertawa terpingkal pingkal
"Terserah" jawab Ara dan Rey, mereka pun saling menatap.
"Tuh kan jodoh" goda Sakti. Lalu menyendok makanannya
"Kamu sama Fina kami juga setuju loh Sakti" ucap Asetha, sekarang giliran Sakti dan Fina yang tersedak.
"Mamah ih mau anaknya mati?" Kesal Sakti setelah minum.
"loh kenapa? kamu kan bilang sama Mamah kalo suka sama cewek? Cewek itu Fina kan?" Ucap Asetha membuat Sakti kesal 'dasar emak emak, ember banget'
"Fina juga bilang suka sama cowok kok" timpal Key.
"Eh Bunda kenapa ikut ikutan sih" sekarang giliran Ara dan Rey yang terkekeh geli.
"Anjir kok jadi gue sih" bisik Sakti pada Rey
****
"Gila sampe tadi pagi Bunda gue nanyain Sakti mulu" ucap Fina ia dan Ara sekarang berjalan ke kelas.
"hmm" jawab Ara, Fina menggeleng pelan. Sahabatnya itu seperti Rey sekarang.
Mereka memasuki kelas dan duduk di kursi masing masing. Ara menidurkan kepalanya di atas lipatan tangannya, entah sekarang ia merasa pusing dan suhu tubuhnya lumayan panas. Tapi ia merasa dingin.
"Kia?" Panggil Rey, dari tadi ia menatap Ara dengan tatapan bingung. Tak biasanya Ara tidur di jam awal. Rey mempunyai panggilan untuk Kiara, agar beda dengan kedua sahabatnya ia memanggilnya Kia.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] My Choosey Girl - DWILOGI FAKE NERD
Teen Fiction#66 in TeenFiction 30 July 2017 [ PRIVATE-- JADI FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Yuk Rey, lo bawa motornya jangan ngebut ya. Gue tau gue itu suka balapan. Tapi kalo gue diboncengnya balap nanti rok gue kebuka trus kelihatan dan nanti banyak yang liat gue...