MCG 45

7.3K 403 8
                                    

Setelah mendengar ucapan dari Sakti, Kiara hanya diam mematung. Mereka menyembunyikan semuanya hampir satu tahun. Tanpa memberi Kiara celah untuk memberitahunya.

"Sebenarnya gue lo anggep apa? Benalu? Yang cuma bisa nyusahin lo? Apa gue lo anggep angin. Ada tapi tak terlihat?" Ingin sekali Kiara mengucapkan itu ketika ia berpapasan dengan semua keluarganya. Keluarga Reyfan.

1 jam yang lalu Sakti dan Fina sudah pulang. Kiara hampir pingsan tadi. Tetapi Kiara bukan cewek yang lemah. Ia mengambil kopernya dan memasukkan semua barang-barang yang akan ia butuhkan nantinya. Pasport, Ktp dan Atm nya.

Kiara menuruni tangga rumahnya dengan terburu-buru. Mengendarai mobinya dengan kecepatan diatas rata-rata. Sesampai di tempat tujuan ia langsung menuju tempat pembelian tiket pesawat. Ya! Kiara akan menyusul Reyfan.

Beruntung, Kiara mendapatkan tiket untuk hari ini berangkat ke Milan. Walau harus membayarnya 2x lipat. Ia akan berangkat setengah jam lagi. Kiara duduk di ruang tunggu dengan tak sabar.

Ditempat lain , Asenio dan Levinia kelabakan mencari Kiara yang tak ada dirumah.

"Mas? Gimana ini?" Tanya Levinia yang duduk dengan Samudra dipangkuannya.

"Sakti kayaknya udah bilang ke Kiara." Ucap Asen, Levinia seketikan lemas. Kiara pasti melakukan hal bodohnya.

"Aku mau ke rumah Fanno dulu. Kamu dirumah! Jangan panik." Ucap Asenio , mencium kening istrinya dan pipi putra nya.

"Hati-hati Mas" ucap Levinia, Asenio mengengguk dan keluar dari kamar nya.

****

Kiara sudah ada di dalam pesawat sekarang, menatap layar handphonenya yang menampakkan foto dirinya dan Reyfan satu tahun yang lalu. Tak terasa cairan bening itu menetes tanpa Kiara sadari.

"Lo jahat Rey, lo cowok paling jahat yang pernah gue kenal"

Kiara merogoh saku jaketnya, keluarlah kertas bertuliskan alamat apartemen dan rumah sakit Reyfan. Sakti kemarin yang memberinya alamat itu.

15 jam di dalam pesawat membuat tubuh Kiara seperti kaku. Setelah mengambil koper dan mengurus ini itu, Kiara langsung menuju rumah sakit menggunakan taxi. Kiara melirik jam di tangannya. Di Indonesia sekarang jam 10 pagi, berarti sekarang disini jam 5 subuh.

"Pantesan." Ucap Kiara.

"Nona, sudah sampai" ucap Supir taksi, Kiara tersenyum lalu mengeluarkan sejumlah uang dan memberikannya pada sopir taxi itu.

Kiara menggeret kopernya disepanjang lorong rumah Sakit. Semua menatap Kiara dengan heran. Mungkin mereka berfikir Kiara akan menginap disini.

Tiba-tiba ada yang menabrak Kiara dari belakang.

"Um, Sorry" ucap cewek yang menabrak Kiara.

"Tidak apa-apa" jawab Kiara,cewek yang menabraknya tersenyum lalu berlari menjauh. Kiarapun berjalan lagi. Menengok kanan kiri mencari kamar rawat Reyfan.

Sesampai didepan ruang rawat Reyfan, Kiara seperti tak kuasa untuk masuk kedalam. Dengan sekuat tenaga Kiara memberanikan diri masuk kesana.

Kiara menatap Reyfan datar, ya ia sudah bertemu Reyfan sekarang. Bukan sedih lagi sekarang yang Kiara rasakan, kecewa mungkin. Reyfan terlihat kaget seperti ketahuan selingkuh dihadapan Kiara.

[COMPLETED] My Choosey Girl - DWILOGI FAKE NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang