Hari berganti hari, keadaan Reyfan kadang tak tentu. Tapi tak apa tetap ada Rayn ataupun Gebi yang menjaganya. Mereka teman, yang pure teman. Kadanh Reyfan juga merasa Gebi menyukainya. Tapi Reyfan tepis pikiran itu jauh-jauh, Gebi bukan seperti cewek pada umumnya. Bukan juga seperti Kiara, Kiara itu~ Istimewa, setidaknya dihati Reyfan.
Reyfan dan Rayn sedang berada di apartemen Rayn, untuk belajar matematika. Bukan, bukan Reyfan yang belajar. Tepatnya Reyfan mengajari Rayn. Untuk persiapan Ujian tengah semesternya.
"Ah gila! Gue gak bisa Rey!" Teriak Rayn membuat, Reyfan membuang nafasnya kasar.
"Rayn! Jangan berteriak sayang" ucap Ibu Rayn, membuat Rayn menutup mulutnya. Ibu Rayn asli orang Milan, dan Ayahnya asli Indonesia. Rayn ikut Ayahnya di Indonesia sejak kecil sampai ia SMP.
"Ini cara yang paling gampang Yen! Dan lo ga bisa? Percuma lo sekolah disini kalau otak lo bego!"
"Lo aja yang selalu neranginnya singkat! Jadi gue gak bisa paham" bela Rayn lalu menyeruput jus jeruknya.
"Lah? Kayak anjing ya lo lama-lama" kesal Reyfan. "Iya-iya gue coba lagi Pak Guru"
Mereka pun meneruskan pelajarannya selama 2 jam. Reyfan pun pamit pulang saat jam menunjukan pukul 9 malam.
Jarak Apartemen Rayn dan Reyfan cukup dekat. Hanya berbeda lantai, Reyfan berjalan dengan santai menuju lift.Ia membuka Handphone nya dan mengechat Kiara mengucapkan selamat tidur. Walaupun ia tau Kiara pasti sudah tidur jam 2 pagi begini.
Tling
Reyfan keluar dari lift dan menuju Apartemennya. Memencet kode apartemennya, dan masuk kedalam. Didalam sana Ayah dan Bundanya sesnag bermesraan membuat Reyfan meringis.
"Ayah? Bunda? Kalian mau nemenin Reyfan berobat dan sekolah. Apa mau bikinin Reyfan adik?" Kesal Reyfan, Ayahnya terkekeh lalu mencium pipi istrinya.
"Sayang? Kamu emang gamau punya adik?" Tanya Ayahnya. Reyfan mengangguk, "yaudah terusin tapi dikamar!" Ucap Reyfan lalu berjalan menuju kamarnya.
"Jadi? Kita mau buat anak kapan bun?" Tanya Ayah Reyfan.
Bunda Reyfan melotot "anak lagi sakit malah pikirin itu! Dasar ayah gak punya rasa kasihan!"
"Habis anak kamu bandel masa di operasi gamau. Di kemo pun jarang mau. Anak kamu tuh" kesal ayah Reyfan.
"Tuh kan? Kalau yang jelek-jelek gitu selalu salahin bunda. Keras kepala itu sifat kamu sayang!"
"Ya kamu lah Sayang."
"AYAH! BUNDA! JANGAN BERISIK" teriak Reyfan dari kamarnya membuat kedua orang tuanya terdiam lalu terkekeh.
***
Setiap haripun Reyfan berangkat sekilah bersama Rayn dan Gebi. 3 bersahabat tapi ada salah satu dari mereka yang menyimpan rasanya.
"Nanti mau ke panti gak? Apa mau kemana?" Tanya Gebi.
Gebi pun sekarang bukan Gebi yang sering dibulky Carrie maupun yang lain. Gebi sekarang menjadi cewek yang kuat. Berkat Rayn yang slalu mendukungnya dan berkat banyak waktunya untuk berdebat dengan Reyfan, itu melatihnya untuk membolak-balikkan perkataan Carrie yang membullynya.
"Kepanti aja." Ucap Rayn.
"Rey?" Panggil Gebi, Reyfan yang fokus dengan handphonenya pun tak menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] My Choosey Girl - DWILOGI FAKE NERD
Jugendliteratur#66 in TeenFiction 30 July 2017 [ PRIVATE-- JADI FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Yuk Rey, lo bawa motornya jangan ngebut ya. Gue tau gue itu suka balapan. Tapi kalo gue diboncengnya balap nanti rok gue kebuka trus kelihatan dan nanti banyak yang liat gue...