MCG 8

11.7K 621 6
                                    

"Kenapa sih mah kalian ngomongin Ara sama Evan terus, pengen banget ya punya menantu kaya Evan" kesal Ara pada Mama dan Papanya. Sekarang Ara dan kedua orang tuanya menuju kerumah setelah dari rumah Rey tadi.

Entah sekarang Ara mempunyai panggilan baru untuk Reyfan, Evan.

Levi hanya terkikik geli "Kenapa nggak Reyfan kan baik, ganteng. Mama pasti setuju"

"Mama! Evan sama Ara itu cuma SA-HA-BA-TAN gak lebih. Apa jangan-jangan mama sama papa mau jodohin Ara sama Evan?" Tuduh Ara , membuat Asen tertawa.

"Boleh juga usulnya" Ucapan Asen membuat Ara membuka mulutnya lebar. Haa??

Lagi lagi kejadian yang bikin Ara memberengut kesal.

****

Ara melangkahkan kakinya menuju kelas. Ara hari ini agak kesiangan gara-gara tadi malam ia mengerjakan tugas Fisikanya.

"Pagi" sapa Ara pada Rey yang sudah duduk di kursinya. Rey tersenyum dan membalas "Pagi juga"

"Elah, kita nya ga disapa" ucap Fina mencebik kearah Ara.

"Pagi Fin, Pagi Sakti" Sapa Ara tersenyum tipis

"Pagi juga Ara" jawab keduanya. Ara pun duduk di samping Rey.

"Selamat Pagi" Ucap guru yang baru saja masuk kedalam kelas.

"Pagi bu" jawab semua siswi.

"Eh harusnya kan gue yang memimpin sapaan buat tuh guru?" Bingung Panji.

"Elah gitu aja ribet Nji" jawab Sakti

****

"eh si Gila tuh kemana? Ga pernah masuk?" Tanya Fina pada Panji.

"Udah pindah dia" jawab Panji seadanya.

"Bagus dong" sahut Sakti, mendapat anggukan dari Fina.

"Ra? Lo udah sarapan?" Tanya Fina.

"Udah, kalian mau ini?" ucap Ara mengangkat kotak makanan yang cukup besar.

"Wah gila, Mama Levi emang the best" ucap Sakti Rey hanya tersenyum tipis, membuat Anak perempuan yang tidak keluar kelas pun berteriak histeris.

"Nih, makan yang banyak ya, Sakti, Fina, Evan" ucap Ara sambil memberikan kotak makan yang sama pada mereka bertiga.

"Evan?" Tanya Fina dan Sakti.

"Iya Evan, Reyfan." Jawab Ara , membuat kedua sahabatnya mengangangguk.

"Jadi punya panggilan sayang nih?" bisik Rey membuat pipi Ara memerah.

"Kamu juga" jawab Ara seadanya, dia senang bahwa Rey punya panggilan sendiri untuknya. Kia. Lucu menurutnya. Ia tersenyum ketika mengingat itu.

"Udah makan yuk. Gausah mesra mesraan" ucap Sakti diangguki oleh Fina.

"Hm.." mereka berdua hanya berdehem.

****

"Ara ? Kita main kerumah lo ya?" Tanya Sakti dan Fina.

"Boleh" jawab Ara, sebenarnya ia senang mereka berempat kembali seperti dahulu lagi.

"Seneng ya?" Bisik Rey pada Ara.

[COMPLETED] My Choosey Girl - DWILOGI FAKE NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang