2. I Love You

4.8K 466 235
                                    

WARNING!!!
(There will be a bit of smut hehe, skip if you don't like it)

Song : The-Dream - Code Blue





Gue dan Calum masuk kamar hotel, untuk sementara Calum bilang kita diem dulu disini. Sebenernya kita bisa aja pulang langsung ke apartemen gue. Tapi karna yang lain juga nginep di hotel jadi kita juga nginep disini. Lagian kita belum punya rencana apa-apa buat besok.

Calum menaruh koper yang berisikan baju-baju gue dan dia dideket kasur. Gue pun duduk disisi kasur karna kaki gue udah pegel banget.

"Ganti baju dulu." Ucapnya seraya menghampiri gue dan duduk disamping gue.

"Hmm." Gumam gue.

"Cape ya?" Tanya dia.

Gue mengangguk pelan dan merebahkan tubuh gue dikasur.

Calum mendekatkan wajahnya dan mencium kening gue. Gue cuma tersenyum kecil, gue nggak nyangka sekarang gue sama dia udah resmi suami-istri. Gue kira kisah cinta gue bakalan berakhir tragis, tapi ternyata Paris bener-bener nyatuin gue kembali sama Calum.

Dia bangkit dari kasur dan perlahan melepas dasi serta kemeja yang dia pake.

Gue lupa nanyain, tadi dia kenapa telat datang? Padahal mamanya sama Mali udah duluan datang dan gue nggak liat Calum sama sekali.

"Tadi kenapa lo telat?" Tanya gue.

Untuk beberapa saat Calum nggak jawab, dia malah diem dan menghentikan kegiatan membuka bajunya. Lalu dia pun membalikkan badannya dan menghadap ke gue yang udah bangun dari posisi tidur jadi duduk dikasur.

"T-tadi macet."

Macet? Sampe 2 jam lebih? Mama Joy emang bilang Calum bawa mobil sendiri, dan lagi perjalanan dari hotel ke Notre Dame nggak memakan waktu lama, cuma butuh 10 menit, Itu pun kalo nggak macet.

"Macet ya?" Tanya gue memastikan.

Calum agak aneh sedari tadi. Dia keliatan cemas.

"I-iya macet..."

Gue pun menghela nafas, mungkin emang macet. Jalanan kota Paris kan nggak selalu kosong.

Gue bangkit dari kasur dan berjalan kearahnya. Membantunya membuka dasi yang sedari tadi belum kebuka sama sekali. Calum awalnya kaget tapi dia langsung tersenyum dan gue pun ikut tersenyum.

"Gaada yang terjadi kan sewaktu lo pergi ke gereja?" Tanya gue lagi karna gue masih belum puas dengan jawabannya.

Terdengar helaan nafas pelan. Calum menggenggam tangan gue, otomatis gue pun menghentikan kegiatan gue.

"Nggak ada sayang..., gue terlalu gugup. Jadi gue diem dulu dihotel," Jelasnya.

"Maaf udah buat lo nunggu..." Lanjutnya seraya mengelus pipi gue.

Gue memejamkan mata dan tersenyum. Syukurlah, gue takut ada sesuatu yang terjadi sama dia. Tapi nyatanya Calum nggak kenapa-napa. Nggak ada luka sama sekali.

"Syukurlah, gue takut lo kenapa-napa." Ucap gue.

Calum memeluk gue dan menaruh dagunya dipundak gue.

"Gue gapapa, maaf udah buat lo cemas."

Love Me So. • cthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang