7. Morning Kiss

3.4K 380 194
                                    

Megan's POV

Gue merasakan udara hangat di sekitar wajah gue, seperti seseorang yang sedang bernapas tepat di wajah gue dan itu pasti Calum. Gue mencoba untuk bergerak tetapi lengannya melingkar di sekitar pinggang gue dan bikin gue susah untuk bergerak. Gue pun membuka sedikit mata gue dan hal pertama yang gue liat adalah alis tebalnya.

Calum sedikit bergumam sesuatu lalu gue ketawa kecil. Kebiasaan Calum yang gue ketahui semenjak kita nikah, dia kadang bergumam nggak jelas saat tidur dan itu bikin gue ketawa.

Gue meneliti wajahnya yang sempurna, alisnya, matanya yang terpejam, hidungnya yang bikin gue pengen gigit, bibirnya yang kissable. Tiba-tiba ide jail terlintas di pikiran gue, tangan gue terulur menyubit hidungnya yang bikin dia susah bernapas.

"Hmmmm," Gumamnya lalu menyingkirkan tangan gue dari hidungnya.

"Calum bangun!" Ucap gue sambil menepuk pipinya pelan. Bukannya bangun dia malah semakin mengeratkan lengannya di pinggang gue.

"Masih ngantuk..." Balasnya dengan suara seraknya khas orang bangun tidur.

"Bangun! Gue laper." Gue mencoba mendorong badannya agar menjauh tapi Calum tetep mengeratkan pelukannya.

"Hmm,"

"Ish bangun" Paksa gue.

"5 Menit..."

Gue mendekatkan wajah gue dan mengecup bibirnya. Seperdetik kemudian Calum membuka matanya dan tersenyum lebar.

"Morning..."

"Dicium baru bangun." Gerutu gue.

Calum hanya terkekeh pelan, tangannya berada di punggung gue sambil mengusapnya lalu mencoba membenamkan wajahnya di leher gue.

"Babe," Panggilnya.

"Apa?" Sahut gue.

Calum nggak nyaut lagi, dia malah diem dan mengecup leher gue lalu menatap gue.

"Nggak jadi." Ucapnya sambil tersenyum.

Gue mengerutkan kedua alis gue dan menatapnya penasaran, "Kenapa nggak jadi? Apaan sih?"

Dia menggeleng lalu mendekatkan wajahnya, mencium bibir gue. Gue nggak bisa nahan senyum lalu tangan gue pun melingkar di lehernya. Ketika kita sedang asik bertautan bibir, tiba-tiba suara dering ponsel menyala.

"Pon-"

Calum nggak membiarkan gue berbicara, dia malah meneruskan ciumannya, terus melumat bibir gue. Beberapa saat kemudian, gue menggigit bibir bawahnya lalu melepaskan ciumannya. Calum mengernyit bingung.

"Ponsel lo berisik." Protes gue.

Gue mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelfon Calum pagi-pagi dan mengganggu kegiatan kita.

"Siapa?" Tanyanya.

"Peter nih,"

Gue menyodorkan ponselnya lalu menyingkirkan tangan Calum yang berada di pinggang gue. Menguncir rambut gue asal dan memakai kimono tidur lalu bangkit dari kasur.

"Gue siapin sarapan dulu." Ucap gue ke Calum lalu mengecup bibirnya sekilas.

"Nanti gue turun." Balasnya dan gue mengangguk.

Love Me So. • cthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang