17. Should I Believe Him?

2.8K 325 174
                                    

WARNING!!!
(one last smut lol)

Megan's POV

"Ini bukan luka..." Gumam gue.

Gue mengusap tanda merah yang ada di lehernya, ada tiga, tapi yang paling merah ada di deket telinga. Calum melepaskan tangan gue yang lagi mengusap lehernya, "Udah ah, i-ini nggak sakit kok." Ucapnya.

"Tapi-"

"Ini di gigit nyamuk kali waktu malem," Ujarnya.

Gue memutarkan bola mata, "Setan, lo di gigit setan." Ucap gue ketus.

"Jahat banget sih." Dengusnya.

Gue tau dia bohong. Gue tau jelas apa arti tanda merah yang ada di lehernya. Ini kedua kalinya gue curiga kalo Calum itu selingkuh. Tapi gue belum tanya Luke apa Calum beneran nginep di sana atau nggak. Gue harus tanya dia, siapa tau emang Calum nginep di sana.

"Ada yang mau gue omongin..." Ucap gue, Calum menatap gue lalu tersenyum.

"Ngomong apa sayang?" Tanyanya.

Gue berjalan ke arah kasur dan duduk di sana, Calum mengikuti gue dan duduk di sebelah gue.

"Satu minggu yang lalu... Gue liat lo di mall," Ucap gue dengan ragu.

"Apa?" Tanya Calum pelan.

"Gue berusaha buat nggak curiga sama lo... Tapi orang yang gue liat itu persis sama lo." Ucap gue melanjutkan kalimat gue dan berusaha mengingat kejadian satu minggu lalu.

Gue menatap matanya dengan lekat, "Calum gue tanya lo sekali lagi, lo nggak selingkuh kan?" Tanya gue serius. Hati gue berasa nggak karuan. Gue takut.

Entah kenapa tapi gue tiba-tiba kepikiran kejadian satu minggu lalu, dimana gue liat Calum dengan seorang cewe di Mall. Itu Calum, gue sedikit yakin kalo itu dia. Sejak kejadian itu hati gue ngerasa kalo ada sesuatu sama Calum.

"Calum," Panggil gue lagi.

Dia cuma menggeleng lalu memejamkan matanya.

"Gimana gue bisa percaya kalo sikap lo malah kayak gini? Itu malah buat gue semakin yakin kalo lo-"

"I'm not gonna lie, I love you... I really do." Calum memotong ucapan gue.

Gue menundukkan kepala sebentar lalu kembali menatapnya, "Terus semalem lo mabuk?" Tanya gue menatapnya sedih.

Baju yang lagi dia pake tercium bau alkohol, emang nggak terlalu kecium karna tertutup oleh harum parfumenya.

"Babe, lo percaya kan-"

"Tolong jujur, lo mabuk kan? Lo beneran pulang ke apartemen Luke?" Tanya gue lagi.

Gue seperti menintograsi Calum, tapi itu emang bener. Gue takut... Gue takut dia beneran main di belakang gue. Gue bener-bener nggak bisa bayangin kalo apa yang selama ini gue rasain dan liat itu bener-bener Calum. Calum nggak mungkin ngelakuin itu.

Love Me So. • cthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang