Calum's POV
Udah berjalan satu bulan sejak pertengkarang gue dan Megan, sekarang hubungan gue dan dia baik-baik aja.
Gue dan Alissa... Kita juga baik-baik aja, sama halnya kayak gue dan Megan. Michael, dia masih berusaha buat bikin Alissa kembali ke tangannya. Gue berpikir untuk nyerahin Alissa ke Michael, tapi Alissa bener, gue takut Michael malah ngelakuin hal yang nggak-nggak ke Alissa."Sorry lama," Ucap seseorang. Gue tersadar lalu tersenyum dan mengangguk, dia pun duduk di hadapan gue.
"Tumben banget lo ngajak gue makan." Ucapnya.
Gue terkekeh pelan, "Gue kangen lo." Balas gue.
"Cal, please, jangan bikin gue salah tingkah. Gue bilangin Megan baru tau rasa lo." Ujar Lily sambil tertawa kecil, gue pun ikut tertawa.
Ya, gue ngajak Lily buat makan siang di luar. Ada yang pengen gue omongin sama dia. Dan sepertinya gue harus jujur semuanya sama dia, karna biasanya dia yang paling ngertiin gue.
"Lo sendirian kesini? Ashton mana?" Tanya gue.
"Ya, biasalah Ashton lagi banyak tugas di kampusnya." Jawabnya.
"Oh, yaudah lo pesen makanan." Ujar gue.
Gue dan Lily menghabiskan waktu buat makan selama 20 menit. Setelah selesai kita berdua sama-sama sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Ada yang mau gue omongin sama lo." Ucap gue akhirnya.
"Serius banget sih lo, yaudah omongin aja kali." Kekehnya.
"Ini soal cewe yang lagi Michael cari..."
Lily menatap gue serius, "Alissa maksud lo? Lo nemuin dia? Dimana?" Tanyanya bertubi-tubi.
Michael sialan, bahkan Lily tau namanya.
Gue menggeleng, "B-bukan itu,"
"Terus?" Tanyanya bingung.
"Eh tapi kalo lo nemu dia harusnya lo ngajak Michael buat ketemuan lah bukan gue." Ujarnya heran.
Gue terdiam lagi, memikirkan kata-kata yang tepat untuk bilang ke Lily semuanya. Dia pasti marah besar, tapi bukan itu yang gue mau. Gue berharap dia bisa bantu gue keluar dari semua permasalahan ini.
"Calum?" Tanya Lily yang menyadarkan gue.
Gue menarik nafas dan mengeluarkannya secara perlahan, "Gini, gue tau lo pasti marah. Gue tau lo pasti kecewa, tapi gue mohon... Gue cerita sama lo tentang semua ini karna gue mau mempertahankan hubungan gue dan Megan." Ucap gue.
Lily menatap gue bingung, "Lo ngomong apaan sih? Maksud lo?" Tanyanya.
Tangan gue sedikit basah, gue pun menatap Lily dengan takut, "A-alissa istri gue."
Setelah berkata seperti itu kita berdua sama-sama terdiam. Lily menatap gue nggak percaya lalu dia pun tertawa. Tertawa memaksa.
"Lo bercanda? Ini nggak lucu. Ulang tahun gue masih lama." Ucapnya datar.
"Gue serius..."
"Apa?!"
Gue pun menceritakan semua kejadiannya. Awal gue ketemu Alissa dan gimana gue bisa nikahin dia.
"Bajingan." Kata itu yang pertama keluar dari mulut Lily. Dia menatap gue dengan tatapan marahnya.
"Lo harus ngerti alasan gue!" Bela gue.
Lily tertawa ironi, "Alasan? Lo nggak mikir apa kalo dulu lo pernah nyakitin Megan? Dan gue terlibat di dalamnya! Calum, kalo alasan lo hanya karna itu, semua orang juga bisa ngelakauin, kenapa lo nggak tinggalin cewe itu?! Keadaan sekarang dan dulu itu beda, Cal. Mau seberapa besar usaha lo buat nutupin semuanya dari Megan, pada akhirnya dia pasti tau dan bukan hanya dari gue... Tapi dari kebodohan yang bakal lo buat. Dan gue nggak mau sahabat gue di sakiti sama cowo bajingan kayak lo." Ucap Lily panjang lebar.
Lily terlihat berdiri dan mengambil tasnya, "Tinggalin cewe itu atau lo bakal kehilangan Megan untuk kedua kalinya."
"Lily!" Gue memegang tangannya, mencegahnya untuk pergi. Gue melihat ke arah sekitar dan ternyata kita menjadi bahan tontonan para pelanggan restoran. Gue sedikit mendengus kesal. Kita udah keliatan kayak pasangan yang lagi berantem.
"Gue mohon, jangan ceritain ini ke semua orang. Cuma lo yang tau, dan gue nggak mau Meg-"
"Bagus. Lagian gue nggak mau terlibat." Potongnya sedikit sarkas.
"Gue berusaha buat mempertahankan Megan. Cuma Megan yang gue mau." Ucap gue meyakinkannya.
"Lepasin tangan lo." Ucapnya ketus. Gue pun melepaskan genggamannya. Setelah itu Lily berjalan meninggalkan gue.
Gue menjambak rambut gue dengan asal. Gue harus bertindak cepat sebelum Michael mengacaukan semuanya dan Lily ngasih tau Megan. Lily nggak mungkin ngasih tau, tapi tetep aja gue harus berjaga-jaga.
•••
Gue terus-menerus menciumi perut Megan yang baru aja berusia 5 bulan itu, sejak gue kalo jenis kelamin anak gue cowo, gue seneng banget. Gue menang, Megan kan maunya cewe. Gue pikir kita bakalan punya anak kembar, tapi ternyata nggak. Sejak pertemuan gue dan Lily tadi siang, gue langsung pulang ke rumah dan menghabiskan waktu sama Megan.
"Pasti dia kayak gue." Ucap gue menatap Megan sambil tersenyum.
Megan mengerutkan alisnya, "Mana ada! Yang hamil kan gue, kalo yang hamil lo tuh baru pasti kayak lo." Protesnya nggak terima.
Gue memutar kedua bola mata, "Emang gue bisa hamil?" Tanya gue.
Megan tiba-tiba mencubit idung gue, "Ya nggak lah. Lo mau hamil emangnya?" Tanyanya geli.
Gue mengangguk sambil tersenyum.
"Ih menjijikan!" Pekik Megan. Kita berdua sama-sama tertawa sampe akhirnya suara telfon mengganggu acara quality time kita berdua.
Itu ponsel gue, gue melihat caller ID nya 'Peter', "Bentar gue angkat telfon dulu," Gue mengecup bibir Megan lalu bangkit dari kasur dan berjalan ke arah balkon.
"Ya, kenapa?" Tanya gue.
"Nona Alissa pingsan, saya dan tuan Michael sedang dalam perjalanan ke rumah sakit." Jawabnya.
"Michael? Ngapain ada di sana?! Saya udah bilang kan-"
Tiba-tiba gue merasakan tangan yang melingkar di pinggang gue. Gue menoleh dan Megan disana sambil tersenyum dan memberi tatapan 'Siapa yang nelfon?'
"Okay, saya kesana sekarang." Gue pun menutup panggilannya.
"Orang kantor, ada masalah gue harus kesana sekarang." Ucap gue, Megan melepas pelukannya.
"Lo kan baru dateng." Dengusnya.
Gue menghelas nafas, "Sebentar doang sayang."
Megan menatap gue malas, "Yaudah deh." Ucapnya.
Gue tersenyum lalu menangkup pipinya dan mencium bibirnya. Akhir-akhir ini hati gue ngerasa gaenak. Semoga nggak terjadi apa-apa sama keduanya. Michael emang kurang ajar. Ucapan Lily tadi siang juga memenuhi pikiran gue.
My mind says "Let her go" and my heart says "Keep her" but If I keep her, will the others one stay?
•••
I updated twice in a day im good
SO CLOSE TO THE ENDING :-(
it can be sad ending or maybe happy ending hehehehehehehe
jadi... menurut kalian Calum bakalan tetep sama Megan atau sama Alissa? atau malah sama gue? HAHAHAHA
hanya gue yang tau 😂
ok sorry bye :(
#Question; did you guys still wanna continue this story?
Don't forget to vomments!

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me So. • cth
Fanfiction[Sequel to 'Two Night Stand'] ❝We can find our way home.❞ WARNING!!! [This story might contains 17+ scenes, pls be wise reader hehehe] © 2017 By jet-pink-heart