38. Let You Go

2.6K 416 313
                                    

Calum's POV

Gue melirik jam yang udah menunjukkan pukul 1 malam. Kejadian 4 hari yang lalu benar-benar terasa nyata, apa lagi saat Megan bilang kalo dia bakalan nikah sama laki-laki sialan itu. Gue nggak bisa mengganggu gugat keputusan Megan.

Apa pun dan siapa pun yang membuat dia bahagia, kalo memang gue nggak termasuk ke dalam orang yang membuatnya bahagia itu, gue rela dan gue terima... Yang penting Megan bahagia. She deserve better.

Mungkin emang takdir merencanakan semuanya jadi seperti ini. Kalo pun gue datang jauh-jauh hari, sebelum Megan ketemu dia, hasilnya akan tetap sama. Terlalu banyak luka yang udah gue tinggalin di hatinya.

Megan benar, kepercayaan itu bagaikan sebuah kertas, sekali itu rusak. Mereka tidak akan kembali seperti semula. Kepercayaan dia ke gue udah berada di titik bawah yang itu artinya nggak ada kesempatan bagi gue untuk membuatnya kembali seperti semula.

Incoming call from Luke...

"Hm?"

"Yailah nggak semangat amat, happy birthday, bro! Maaf gue telat. Gue sibuk, gue mulai ngurusin ini itu sama Alexa. Jadi ya... Baru sempet telfonnya sekarang." Oceh Luke di sebrang sana.

"Ya, ya, ya. Thanks." Balas gue dengan lesu.

Sial, emang cuma Luke yang ngucapin dan lagi telat karna ulang tahun gue 3 hari yang lalu. Mungkin semuanya emang nggak pada inget kalo 3 hari yang lalu gue genap berusia 26 tahun. Tuhan, udah tua gue.

"Kenapa lagi? Lo harusnya seneng lah sekarang lo udah sama Megan." Ucap Luke.

Iya tapi semuanya terlambat.

Gue terdiam sebentar, "Gue nyerah..." Ucap gue seraya menghela nafas perlahan.

"APA?! LO GILA?!"

"Fuck you, Hemmings." Umpat gue karna teriakannya benar-benar nggak enak di dengar.

"Nggak. Nggak. Kalo lo balik kesini tanpa Megan. Jangan harap lo bisa kenal gue lagi."

"Alay lo." Balas gue.

"Gue serius! Pasti karna cowo bernama Dylan kan? The fuck! Listen bastard, If you truly love her you won't let anybody to take her heart. And if you really love her, chase her or you'll regret it, again." Ucap Luke.

"Tapi-"

"Lo itu suaminya anjing, bersikap gentle dikit kenapa. Jalang aja di kejar, giliran istri di biarin sama orang lain." Ucap Luke sedikit emosi.

Fuck. Luke tau?!

"Kenapa lo bisa-"

"Ya bisa lah, dan lo beruntung karna gue nggak ngehabisin lo. Udah ah, gue mau bobo."

Klik.

Sialan penguin.

Gue masuk ke dalam kamar dan bersiap-siap untuk besok. Karna besok adalah hari terkahir gue berada di Kanada, itu berarti sebisa mungkin gue harus bener-bener ngehabisin waktu sama anak gue. Megan nggak ngebiarin gue buat bawa Milo ke London. Oke itu tentu aja. Tapi kan gue juga punya hak sebagai ayahnya. Dan lagi karna gue emang selalu salah, jadi gue mengalah. Gue beringsut ke kasur, mematikan lampu tidur dan memejamkan mata.

•••

Gue menekan bel apartemennya beberapa kali sebelum akhirnya sosok yang gue tunggu keluar membukakan pintu. Gue tersenyum tipis dan di balas dengan senyuman- canggung mungkin? Oke gue berusaha melupakan kejadian beberapa hari yang lalu. Anggaplah yang kemarin itu nggak terjadi. Terlalu sakit buat gue ingat.

"Gue mau ngajak Milo jalan-jalan. Dia udah bangun?" Tanya gue seraya duduk di sofa ruang tamu.

"Milo masih tidur, bentar biar gue bangunin dulu." Jawabnya singkat.

Gue pun mengangguk dan Megan pergi masuk ke kamar Milo. Selagi menunggu gue menyalakan tv. Tiket menuju London udah siap, semua baju-baju gue udah gue beresin. Tinggal nunggu besok pagi. Beberapa menit kemudian Milo keluar dari kamarnya dengan Megan. Dia udah siap dengan baju yang rapi. Megan menuntunnya menuju gue.

"Dad mau ngajak kamu jalan-jalan, kamu ikut Dad ya?" Tanya Megan. Hati gue terasa senang saat dia memanggil gue Dad walaupun hanya untuk Milo.

Milo hanya mengangguk. "Milo mau sama Mum," Ucapnya sedikit merengek.

"Mum kan harus kerja sayang, nanti kamu jalan-jalan sama Mum okay?" Bujuknya.

Milo menggelengkan kepalanya. Gue tersenyum. "Yaudah, kalo lo nggak keberatan lo minta izin hari ini. Gue juga besok udah pulang," Ucap gue sambil melihatnya.

"P-pulang?"

Gue mengangguk, "Iya, banyak kerjaan di London. Kalo gue lama-lama di sini nanti kerjaannya terbengkalai." Ucap gue lagi terkekeh pelan.

Bullshit. Bahkan kerjaan gue selama ini udah ada yang handle. Gue hanya nggak bisa diam lama-lama di sini sementara keputusan Megan udah bulat. Lalu apa yang harus gue perjuangkan lagi? Gue juga udah memikirkan semuanya, mungkin memang kita harus berpisah. Gue tinggal nunggu Megan memberikan surat perceraian. Luke emang bener, seharusnya gue ngejar dia, tapi untuk apa kalo emang Megan udah nyerah sama gue? She deserve better.

"Yaudah..." Setelah itu Megan berdiri menuju kamarnya.

Gue menunggunya bersiap-siap sambil mengajak Milo main.

"Ayo," Gue menoleh dan melihat Megan dengan penampilan yang udah siap untuk pergi. Cantik. Pemandangan kayak gini nggak akan pernah gue liat lagi.

Gue mengangguk lalu mengajak Milo keluar. Megan mengunci pintu apartemennya lalu kita pun berjalan ke arah dimana mobil di parkirkan. Tepatnya berada di luar gedung apartemen.

Gue mengajak mereka untuk makan terlebih dahulu. Setelah itu membeli segala mainan dan kebutuhan yang Milo butuhkan. Gue juga memaksa agar Megan seenggaknya membeli sesuatu dan dia akhirnya menurut walaupun sempat menolak. 2 Jam berada di Mall membuat mereka lelah dan gue juga. Jadi kita memutuskan untuk pulang.

"Biar gue yang bawa belanjaannya, lo gendong Milo aja." Ucap Megan setelah kita tiba di apartemen. Gue mengangguk lalu menggendong Milo yang tertidur.

Memasuki apartemen dan menuju kamarnya lalu menidurkannya. Gue belum puas sebenarnya dan mungkin nggak akan pernah puas. Gue nggak bisa bayangin gimana nanti kangennya gue ke anak gue karna jarak kita pun nggak dekat. Tapi gue udah memikirkan kalo gue bakalan kesini sebulan sekali hanya untuk menemuinya.

"Daddy harus pulang besok pagi... Milo janji kan sama Dad untuk jaga Mum? Kamu harus jadi anak yang baik. Dad janji bakalan sering kesini untuk nemuin kamu." Ucap gue sambil mengusap rambutnya. Tanpa di sadari air mata gue keluar dengan sendirinya.









I love you but I'm letting you go. You let go a long time ago, and I realize that It's time for me to do the same.








•••
WE'RE JUST TWO JINS STANDING IN THE PLACE OF YOU AND ME ~
sassy Luke is back
UDAHAN UDAHAN 😭
there will be no bonchap but i will make some private chapter, gaharus baca sih but its fuck im crying- stay tuned
Vomments!

Love Me So. • cthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang