32. I'd Be Your Mistress

2.7K 396 435
                                    

"Lo yakin nggak mau?" Tanya Sapphire.

Kepala gue udah mulai pusing dan tangan gue naik untuk memijat kepala.

"Gue belum dapet pelanggan dari sore," Ucapnya dan gue masih mengabaikannya. "Atau gini deh, lo nyewa gue buat nari aja ya? Jadi kan istri lo nggak akan marah." Usulnya.

"Istri gue kabur." Balas gue singkat.

"Wah?! Bagus dong, I can do better than your wife..." Bisiknya di telinga gue.

Gue mulai memejamkan mata karna rasa pusingnya semakin menjadi, tapi satu tangan gue tetep memegang segelas vodka yang siap untuk di teguk.

"Gimana? Hotel, apartemen gue atau rumah lo?" Tanyanya lagi.

"Ru-mah."

Setelah itu dia membantu gue untuk membayar semua minuman yang gue pesan dan gue di bantu berjalan olehnya ke parkiran. Gue memberikan kunci mobil padanya dan menyuruhnya menjalankan ke rumah gue. Gue memperlihatkan ID gue supaya dia tau alamat gue. Gue hanya duduk di kursi penumpang sambil memijat pelipis gue sambil memejamkan mata.

Gue sama sekali nggak tau ini udah nyampe atau belum, tapi mobil tiba-tiba berhenti dan Sapphire turun dari mobil lalu membukakan pintu buat gue dan membantu gue keluar. Dia menutup pintu mobilnya dan menyandarkan gue di mobil selagi dia kembali ke kursi pengemudi untuk mengambil kunci mobil yang masih menggantung.

"Kunci rumahnya dimana?" Tanyanya.

"Hhh nggak tau..." Jawab gue.

Tiba-tiba tangannya meraba-raba saku jas kerja gue dan saku celana. Bahkan dia sedikit menyenggol milik gue yang bikin gue mengumpat. Gue nggak tau dia menemukan kunci rumah dimana tapi akhirnya dia membopong gue masuk ke dalam.

Saat di dalam, dia menidurkan gue di sofa dan mencopot sepatu gue. Gue sama sekali nggak peduli karna kepala gue rasanya pusing, gue hanya memejamkan mata dan berusaha buat tidur.

"Calum..." Bisiknya dan terasa menjilat telinga gue. Lalu tangannya meraba seluruh tubuh gue dan masuk ke dalam jas kerja gue kemudian membuka beberapa kancing kemeja gue.

"Mhmm,"

"Lo orang kaya ya ternyata," Ucapnya sambil terkekeh, "Kalo gitu gue mau kok jadi simpanan lo," Ucap Sapphire melanjutkan ucapannya.

Gue sedikit tersenyum entah kenapa. Simpanan? Sounds good feels good. Gue mengangguk pelan dan dia mencium pipi gue sekilas.

Bibirnya terasa mulai mencium bibir gue, karna gue nggak mau kalah gue pun bangun dan menukar posisi kita. Gue berada di atas sementara Sapphire di bawah. Gue menahan beban tubuh gue dan menggenggam tangannya supaya nggak berkeliaran lalu mulai memiringkan kepala gue dan menciumnya.

Ciumannya penuh nafsu karna kita berdua sama-sama nggak mau kalah, satu tangan gue melepas genggamannya dan meraba-raba tubuhnya. Gue melepaskan ciumannya lalu beralih ke lehernya dan menggigit-gigit kecil di sana.

"Fuck Calum..."

"I-"

"FUCK YOU ASSHOLE!!!"

Gue nggak sadar apa yang terjadi setelah itu karna tiba-tiba pandangan gue buram dan pipi gue terasa sakit setelah seseorang berteriak, memisahkan gue dan Sapphire lalu memukul bagian pipi gue dan bikin gue pingsan.

Love Me So. • cthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang