20. Silent

2.3K 360 157
                                    

Song : Skinny Love - Birdy

Megan's POV

"Michael?-"

Gue mengkerutkan alis saat mendengar nama Michael, Calum ngapain sebut-sebut nama Michael? Gue pun berjalan mendekat ke arahnya dan memeluknya dari belakang. Gue memberinya tatapan siapa? Tapi Calum malah nggak jawab.

"Okay, saya kesana sekarang." Dia pun menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Orang kantor, ada masalah gue harus kesana sekarang." Ucapnya.

Gue mendengus kesal, "Lo kan baru dateng."

"Sebentar doang sayang."

Gue menatapnya malas, "Yaudah deh." Kata gue akhirnya.

Calum menangkup pipi gue dan mencium bibir gue. Setelah itu dia tersenyum dan mengecup kening gue.

"Gue pergi dulu." Gue hanya menganggukkan kepala.

Michael, rasa curiga gue semakin bertambah ketika Calum menyebutkan nama Michael. Michael Clifford atau Michael lainnya?

Ikutin, jangan, ikutin, jangan, ikutin, jangan, "Gue harus ikutin dia," Ucap gue. Gue mengambil jaket dan memakainya.

Menuruni tangga dengan hati-hati lalu mengambil kunci mobil dan memutuskan buat bawa mobil sendiri.

"Tapi buat apa gue ikutin dia?"

Okay, kali ini gue harus ikutin apa kata hati gue. Gue melihat mobil Calum yang baru aja keluar dari gerbang. Dengan cepat gue pun menuju garasi.

"Anita!" Panggil gue. Gue menyalakan mesin mobil, beberapa menit kemudian Anita muncul di hadapan gue.

"Kalo Calum pulang duluan, bilang ke dia kalo aku lagi ke supermarket." Ucap gue.

Dia mengangguk, "Baik nona."

Gue masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil. Gue sedikit ketinggalan jejaknya tapi gue beruntung karna saat keluar dari perumahan tempat gue tinggal, nggak jauh dari situ ada traffic light. Gue beruntung lagi karna dapat melihat mobil Calum yang baru aja melaju saat traffic light menunjukan warna hijau yang artinya maju. Gue melajukan mobil pelan dan berusaha buat nggak ketinggalan jejaknya.

"Cepet banget sih bawa mobilnya," Dengus gue karna Calum menyalip 2 mobil alhasil gue mengikuti hal yang sama dengan hati-hati supaya nggak ketinggalan jejaknya.

Gue tetap mengikutinya tapi ternyata di saat perempatan jalan Calum sama sekali nggak belok, kalo dia emang mau ke kantor dia harusnya belok ke kanan bukannya lurus.

Gue terus mengikuti laju mobilnya. Beberapa menit perjalanan akhirnya Calum membelokkan mobilnya ke arah, "Rumah sakit?" Tanya gue heran.

Gue menyisikan mobil gue di sebrang jalan dan melihat Calum yang tetap melajukan mobilnya ke arah basement. Karna gue nggak mau ribet, gue lebih memilih memarkirkan mobil di sisi jalan raya lalu menyebrang.

Love Me So. • cthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang