37. Unexpected

2.7K 397 516
                                    

Gue mengoleskan lotion di bagian kaki dan tangan gue. Sesuai janji gue yang meng-iya-kan ajakan Dylan untuk makan malam di luar hari ini. Gue juga dapet banyak ucapan selamat ulang tahun dari temen-temen deket gue, terutama Lily. Tapi orang yang paling gue harapkan ternyata nggak mengucapkan sepatah kata pun atau hanya sekedar ucapan selamat ke gue. Mungkin dia lupa.

Calum kembali ke rumah sore hari tadi. Dia pamit saat pagi hari karna mau mengambil mobilnya yang dia tinggalkan di pantai kemarin. Jadi gue batal memanggil Stella karna Calum bilang biar dia aja yang jaga Milo.

"Mum!"

Gue menoleh ke arah pintu dan melihat Milo berlari ke arah gue. Gue tersenyum dan merentangkan tangan lalu memeluknya dan menggendongnya supaya duduk di pangkuan gue.

"Kenapa sayang?" Tanya gue.

"Ngantuk." Ucapnya sambil mengucek sebelah matanya.

Masih jam 7, tapi jam tidur Milo memang awal banget. Itu sebabnya gue takut dia nyariin gue kalo gue pergi malem. Tapi ternyata dia udah ngantuk duluan sebelum gue pergi. Itu berarti saat gue pergi nanti Milo nggak akan nanyain gue.

"Yaudah, ayo kita tidur." Ajak gue yang menggendongnya menuju kamar. Karna Dylan juga belum nyampe, jadi gue masih bisa menemani Milo tidur. Calum nggak terlihat di ruang tamu, mungkin dia di dapur.

"Tidur, Mum loves you." Gue mencium keningnya sembari mengusap-usap rambutnya.

Beberapa menit kemudian Milo terlelap. Gue dapet pesan kalo Dylan udah nunggu gue di mobil. Gue pun mencium keningnya kembali dan keluar dari kamarnya lalu menutup pintunya perlahan.

"Ada yang mau gue omongin." Gue sedikit terkejut dan melihat Calum yang baru aja keluar dari arah dapur.

"Tapi gue mau pergi, kita bisa ngomong nanti pas gue pulang." Ucap gue.

"Sebentar aja." Pintanya.

Gue pun akhirnya mengangguk dan duduk di sofa bersamanya. Calum belum mulai berbicara sampai akhirnya gue berdehem supaya dia memulainya.

"Gue bener-bener minta maaf, semua yang gue lakuin memang selalu salah. Tapi gue juga berharap kita masih bisa memperbaiki semuanya, Babe..." Jelas Calum yang mengucapkan kata babe dengan samar.

"I love you so much..." Ucap Calum.

Ting!

Dylan : masih lama? gue udah di bawah

"Please, come back..." Kata Calum sembari menatap lirih ke arah gue.

Gue membalas tatapannya dan menghela nafas, "You gotta stop watering dead plants, Calum."

Gue sedikit nyesek saat mengucapkan kalimat itu. Jelas, rasa cinta gue ke Calum nggak akan hilang begitu aja walaupun gue dan dia udah nggak berhubungan selama 3 tahun lamanya. Tapi semua yang dia lakuin ke gue nggak bisa gue lupain gitu aja. Gue belum bisa mengulang semuanya. Gue terlalu takut jatuh ke dalam lubang yang sama. Terlebih sekarang Dylan adalah seseorang yang bisa buat gue nyaman. Tapi gue juga belum yakin untuk membuka hati untuknya.

"But you love me, right?" Tanya Calum memaksa.

"G-gue harus pergi." Gue pun berdiri dari kursi.

Love Me So. • cthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang