Sinar matahari masuk dari celah jendela asrama saya, sambil meraih ipod yang berada di meja belajar, saya keraskan volume suara agar orang di seberang telfon nanti mendengarnya. Sementara itu saya meng-klik online pada skype yang tertera di layar monitor laptop. Tidak perlu menunggu lama yang ditunggu menelfon.
Perlu tiga detik untuk ia menyadari kalau panggilannya sudah tersambung. Nata dengan hoodie hadiah pemberian saya sudah terpampang di layar laptop.
"Hai Lola!!!!" Ujarnya dengan riang seperti biasa.
Saya hanya menutup mulut saya sambil memberi gesture 'halo' dengan tangan. Tapi, kemudian.
"NAS LO WARNAIN RAMBUT??"
"Hehe iya. Abis stress lo tinggal sih"
"Ih kok putih begitu sih"
"Gak bagus ya?"
"Ya bagus.... tapi kenapa blond gitu. Cakep cakep item"
"Berarti gak bagus dong?"
"Bagus tapi bagusan item" Saya juga tidak mengerti apa yang saya katakan. Saya hanya shock.
"Yaudah besok sampe Jakarta gue warnain balik"
"Ih lucu sih Nas tapi wkwkwkwkwkw"
"Jangan ketawa"
"Iya iya maaf wkwkwkwk"
Kemudian saya hanya tertawa selama sepuluh detik karena rambut Nata yang ia warnai blond. Saya penasaran apa yang merasukinya sampai ia warnai rambutnya sendiri dengan warna begitu. Tapi ia pasti tidak akan memberikan jawaban sebenarnya, karena malu. Saya curiga ini gara - gara ia ingin terlihat seperti boyband kesukaan saya asal Korea? Kalau memang iya. Saya sangat kagum atas usahanya.
"Lola baru pulang kuliah ya?" Katanya memecah kebisuan diantara panggilan kami. Sudah berapa lama ya saya tidak mendengar nama itu disebut? Rasanya nyaman setelah sekian lama nama itu tidak disebut.
"Iya hehe"
"Pantesan bau"