Seduce 1

19K 1.9K 317
                                        

[*]

"Kembalikan dia menjadi normal!"

Perkataan Tuan Nam Joon terus terngiang di kepalaku. Bagaimana bisa? Maksudku, bagaimana mungkin aku mampu mengembalikan orientasi seksual seseorang hanya dalam waktu 48 jam?

Sebenarnya, Tuan Nam Joon itu gila atau mabuk?

Ya, perkenalkan ... aku Christalina Remyzhern. Aku adalah seorang sekretaris pribadi Tuan Kim yang bekerja di perusahaan otomotif terbesar di Korea. Kebetulan Tuan Kim memiliki anak bernama Nam Joon dan dia sangat kurang ajar. Setidaknya, meskipun darah brith mengalir kental di dalam dirinya; tidak bisakah ia tidak pergunakan aku alih-alih aku adalah sekretaris pribadi ayahnya?

"Bahkan aku tidak peduli jika tubuhmu yang kau pergunakan."

Sial!

Perkataan terakhir Tuan Nam Joon kembali menginvasi otakku. Ya Tuhan ... aku seorang perawan 25 tahun dan harus menyerahkan keperawananku kepada temannya yang aku sendiri tidak tahu? Lebih gilanya dia seorang gay.

God ... mau ditaruh di mana masa depanku?

Entahlah, bahkan tubuhku menghianati otakku untuk melajukan Lamborgini Galardo series white ini ke Bandara Incheon guna menjemput temannya yang "gay" itu.

Namanya Park Jimin dan ia seorang gay. Terlebih, ia baru pulang berbulan madu dari Maldives dengan istrinya yang seorang laki-laki─maksudku, istrinya ada urusan di NY dan Jimin ini hanya kembali seorang diri.

O, ayolah ... apa Tuan Nam Joon juga menyuruhku menjadi sosok wanita perusak hubungan? Tidakkah aku terlalu murahan? Tidak peduli bagaimana mereka berhubungan dengan satu jenis kelamin, bukankah di beberapa negara itu terlihat legal?

"O shit!" Aku menggeram. Kupukul kepalaku lemah di atas kemudi mobil. Aku sudah sampai. Astaga, lima belas menit lagi waktu yang kupunya.

Kini aku mulai menyanggul rambut panjangku ke atas, tak lupa aku memakai lipstick merah merek Clou N'Qyle dari stylish terkenal Harish Broughtie. Kemudian kupoles sedikit wajahku sebelum aku melangkah keluar dari mobil.

Aku berjalan dengan cepat menuju pintu F, menunggu kedatangan seseorang yang wajahnya kuperhatikan terus melalui gambar yang dikirim Tuan Nam Joon beberapa menit lalu. Setiap orang yang keluar wajahnya kusamakan dengan foto yang kupunya, hingga seorang pria dengan tas jinjing hitam menarik minatku.

"Ekhm ... excusme, Sir. Tuan Nam Joon menyuruh saya untuk menjemput, Anda."

Hening.

Pemuda dengan kemeja putih, celana pendek berwarna krem serta sepatu putih dan tas hitam keluaran Jack N Bouble itu menghentikan langkahnya. Ia kemudian melirikku, menurunkan kacamata buatan Crish Harper itu lantas menatapku lekat.

"Kim Nam──"

"Ya ... Tuan Kim Nam Joon yang menyuruh saya," potongku cepat seolah tahu apa yang akan ia ucapkan.

Pemuda dengan gaya cassual itu lantas menggangguk. Aku pun dengan cepat menuntunnya memasuki Lamborghini pribadiku. O Ya Tuhan, bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan untuk menggodanya?

Aku menelan salivaku beberapa kali ketika Jimin memutuskan untuk duduk di kursi sebelahku. Aku tidak mengerti apa yang membuatnya melakukan hal demikian dan malah menaruh tasnya di kursi penumpang. Satu hal yang boleh kuyakini; ia terus menerus menatap leher jenjangku yang berwarna kuning langsat.

"Kau bukan dari Korea, Nona?"

Aku menoleh sekilas, kembali fokus pada setirku. "Iya, saya keturunan Australia─Thailand."

"Namamu?" tanyanya─seakan menunjukan ketertarikan.

"Christalina Remyzhern, Tuan," balasku sesopan mungkin.

Aku kemudian meliriknya dari kaca spion. Pak Jimin terdiam dengan tangan bermain di atas dagu seraya tersenyum seduktif. Ya Tuhan ... Park Jimin cukup mengerikan, ya.

Oke, fokus pada tugasmu Christa ... kau harus menggoda Tuan Park!

"Ekhm ... Tuan apa sudah memiliki kekasih?"

Tuhan ... tolong tenggelamkan aku. Argh, ceburkan aku setelah ini Tuhan di Sungai Han. Aku yakin suaraku tadi persis layaknya ayam kampus yang berada di universitasku dulu.

"Sudah, aku sudah menikah." Jimin membalas datar, aku tebak mungkin pertanyaan ini mengganggunya.

"Pasti istri Anda sangat cantik, ya. Tuan begitu tampan."

Murahan level satu. Astaga, kena kau Park Jimin! Ukh, aku benar-benar menjalang sepertinya.

"Istriku seorang lelaki. Aku gay." Masih sama, Jimin menampakan ekspresi datar.

"Kalau begitu saya bisa membuat Tuan menjadi normal."

DEG

Hening sesaat.

Entah kenapa tiba-tiba saja di depan lampu merah dan Jimin menahan napas atas ucapanku. Aku terdiam, menggigit bibir bawahku hingga aku sadar jika Jimin mendekat ke arahku.

Jimin mendekat, ini sungguhan. Ia mengelus pahaku yang sedikit terangkat dengan pola-pola abstrak. Kemudian, Jimin mengembuskan napasnya di samping telingaku sembari berbisik.

"Apa yang bisa kau lakukan untuk membuatku kembali normal?"



To Be Continue ....


How To Seduce Mr. Park ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang