Verführen 2

7.4K 953 108
                                    

||•||


Ada begitu banyak pikiran yang berseliweran di dalam kepala. Aku membuat banyak sekali tanda tanya, membuat hidupku menjadi lebih rumit selain diperintahkan untuk mengubah orientasi seksual seseorang.

Menyembunyikan kepala di bawah bantal, ingin rasanya aku berteriak sekencang-kencangnya. Park Jimin sialan itu─o, dia benar-benar mesum. Persetan dengan laki-laki itu.

"Argh ... berengsek!" teriakku kesal seraya menggerakan kedua kakiku brutal ke sana kemari, membuat sprai yang membalut ranjangku menjadi tidak karuan.

Ketika aku mengantarnya pulang─bahwasannya akan lebih mudah bagiku untuk menggoda dirinya. Namun, ternyata menggoda seorang Pak Jimin itu salah dan tentu benar-benar sebuah kesalahan besar.

Baru ingin mengumpat, sebuah getaran dari nakas mengalihkan atensiku.

1 notification from line

[LINE]

Region Tim Indonesia
(6)

Taehyung : Tata ke rumah sini

Tata : Ngapain mas?
Tata : Capek ah gue
Tata : Mau istirahat

Hoseok : Capek apaan lo
Hoseok : Bukannya meeting malah kabur
Hoseok : Palbis ya lo

Yoongi : Tau lo!
Yoongi : Data statistik sama sampel di elo
Yoongi : Pak Namjoon akhirnya yg bikin

Hoseok : Minimal 3 jam sebelum meeting
Hoseok : Kelewat cerdas memang si Nam Joon itu

Taehyung : si namjoon
Taehyung : ss → kirim → pecat

Jungkook : Ada sate padang nih, Ta
Jungkook : Sini maen
Jungkook : Om omnya lagi pada jinak

Tata : Sate padang di mana?
Tata : Lha tumben ada makanan?

Jungkook : Tadi mampir dulu ke gajahmada
Jungkook : Inget mbak tata suka sate padang di sana
Jungkook : Jadi beliin deh

Tata : ok siap
Tata : otw yah kook :)

Taehyung : Kookie aja diwaro
Taehyung : Masnya nggak :(


Mengantongi ponsel pun berjalan keluar rumah, lantas aku memakai sandal jepitku sebelum melangkah ke rumah yang berada di sebelah rumahku─rumah yang ditinggali oleh semua rekan timku yang berjenis kelamin laki-laki.

Sebenarnya bisa saja kami membeli apartemen yang tidak terlalu jauh dari kantor, namun Hoseok yang memang senang bersosialisasi menolak dengan keras. Pemuda itu menyarankan pada kami semua untuk membeli rumah saja di sebuah perumahan, agar nantinya bisa berbaur dengan masyarakat. Ya, sekarang ada benarnya juga ucapan si Hoseok itu.

"Mana sate padangnya?"

Para bujang yang tengah mengumpul di ruang tamu tergelak saat aku memasuki rumah, utamanya Taehyung; yang tadi tengah asyik memainkan psp berujung membanting stick-nya gara-gara suara tidak nyantaiku.

"Yo kalau masuk tuh, salam dulu, Nduk."

Itu suara Jung Kook yang baru datang dari dapur lengkap dengan dua piring sate padang. Satu piringnya diberikan padaku, dan satu lainnya ia taruh di atas ambal─bermaksud agar yang lain ikut memakan.

"Ta, tadi lo ke mana?" Pertanyaan Hoseok barusan membuatku menoleh gugup, "Sinting lo ninggalin rapat gitu aja."

"Ehm ... gue ditugasin yang lain sama si Nam Joon gila itu."

Mendengar jawabanku, yang lain terbahak-bahak. Aku tidak tahu di mana letak lucunya, namun mereka semua tetap tertawa sembari memegangi perut.

"Ditugasin apaan lo?" sahut Taehyung seraya mengusap kedua bola matanya yang berair.

"Jemput temennya yang gay, terus ..."

"Terus?" ulang Yoongi tidak sabaran.

"... disuruh ngubah orientasi seksualnya biar nggak gay lagi."

Nah, lagi mereka semua tertawa terbahak-bahak. Hoseok yang terkikik sampai membanting tusuk satenya yang kosong ke lantai. Ya, aku tahu sih, ini kedengarannya memang konyol, tapi mau bagaimana. Aku butuh pekerjaan untuk tetap mendapatkan uang; sekadar membayar tagihan kartu kreditku atau membeli barang-arang sejenis H&M, Channel, atau sekelas zarra lah yang paling murah.

"Terus lo beneran ngelaksanain?" Ini si Jung Kook yang tiba-tiba berubah kepo.

Mengangguk, aku menjawab, "Iyalah, kalau nggak gue dipecat nanti," jawabku mendengus. "Jadi gue godain aja itu temennya, eh ... malah gue yang dikerjain balik. Masa gue disuruh ngulum penisnya. Tolol kan, dia?"

"Ya benerlah dia!" elak Taehyung seketika. "Kenapa lo nggak kulum aja? Kalau tegak kan, selesai tuh perkara," lanjutnya cekikikan.

Peduli setan apa dengan omongan Taehyung yang emang kadang ngelantur. Sialan memang, tidak bos, tidak pula teman─semuanya menjual aku pada si Jimin bedebah itu.

"Itung-itung biar move on dari Bang Seok Jin."

Nah, makin ingin kusumpal dengan celana dalam busuk mulut Hoseok itu─yang kadang kalau bicara otaknya ditaruh di alas kaki. Gila benar cakapnya barusan, dikata aku wanita murahan yang suka ganti ke lain hati? O, nakal begini aku tetap setia, ya.

Ah tapi, di mana Seok Jin yang tidak kulihat sejak tadi?








bersambung ....

How To Seduce Mr. Park ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang