Tepuk tangan riuh membahana diruangan serbaguna kantor securicom. Hari ini perusahaan keamanan itu memberikan penghargaan bagi para karyawannya yang berhasil menggagalkan perampokan seminggu yang lalu.
"Atas nama perusahaan, saya memberikan penghargaan kepada saudari Devi Sabilla Putri yang dengan dedikasi dan keberaniannya telah mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan aset dan nama baik perusahaan. Apa yan di lakukan saudari Devi ini mudah-mudahan dapat menjadi contoh dan teladan bagi karyawan lainnya," kata direktur utama securicom David Sanjaya dalam pidato sebelum memberi penghargaan pada Devi.
Devi baru keluar dari rumah sakit tiga hari yang lalu. Walau bahu kirinya yg tertembus peluru masih diperban, dia sudah bisa beraktivitas seperti biasa, termasuk saat menerima plakat dan piagam penghargaan dari perusahaan tempatnya bekerja. Selain plakat dan piagam, Devi juga menerima uang tunai dan kenaikan pangkat.
***"Itu peluru yang nembus bahu kamu?"
Devi yang berada di kamarny menoleh, ternyata Hanna berada di ambang pintu kamar."Eh, kak Hanna udah pulang?" Devi balik bertanya.
"Kamu sampai ngga denger aku pulang..," jawab Hanna.
Setelah tidak lagi menjadi anggota jatayu, Devi tinggal bersama Hanna di rumah kontrakan di daerah perbatasan jakarta dan bekasi. Sementara Devi bekerja di perusahaan keamanan, maka Hanna memilih bekerja di pabrik sebagai tenaga administrasi dan logistik. Dia memilih untuk tidak memakai hasil pelatihannya selama bertahun-tahun di jatayu untuk bekerja.
"Itu peluru yang nembus bahu kamu?" Kembali hanna betanya.
Devi mengangguk, lalu memberikan benda kecil yang dipegangnya pada hanna.
"Polisi baru memberikan nya hari ini," ujar Devi.
Hanna memperhatikan proyektil peluru dari Devi."Glock-17, rupanya isu bahwa pistol jenis ini sudah banyak beredar di indonesia itu benar," kata Hanna.
"Itulah... Bahkan sampai rakyat kecil pun punya senjata seperti itu," sahut Devi.
"Sayang..." Ujar hanna lagi
"Sayang apa kak?"
"Kamu menerima peluru pertama mu bukan karena melindungi anak presiden," kata hanna, lalu dia buru-buru menyambung, "tapi nggak masalah karena kamu sama-sama melindungi sesuatu. Aku bahkan belum pernah mendapat peluru pertamaku dan kayaknya nggak bakal dapat."
"Kakak bisa aja..."
Hanna melemparkan proyektil peluru kembali pada Devi. "Simpanlah sebagai kenang-kenangan," katanya."Besok aku akan ke bandung," kata Devi, setelah menangkap proyektil itu.
"Untuk apa?"
"Sekarang aku ngga hanya mengurus pengiriman uang antarbank dalam kota, tapi juga di luar kota."
Hanna manggut-manggut mendengar jawaban Devi.
***"Ditolaknya UU antimonopoli oleh DPR membuka babak baru drama politik di tanah air. Presiden Tanumihardja berencana akan mengeluarkan Perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) mengenai antimonopoli sebagai pengganti UU yang di tolak DPR. Menurut presiden, pemberantasan mafia-mafia ekonomi Indonesia tidak akan terhenti hanya karena di tolaknya UU antimonopoli.."
"Makin kacau aja negara ini," komentar hanna setelah melihat televisi. Dia mematikan televisi melalui remote yang di pegangnya, lalu menoleh pada Devi. "Aku dengar jatayu sudah mulai mengawal anak presiden lagi."
"Nggak jadi di bubarkan?" Tanya Devi
Gosip akan dibubarkannya jatayu memang merebak setelah peristiwa kebakaran mal kemarin. Gosip itu sempat menguat karena selama beberapa saat pengamanan anak presiden dan wakil presiden di ambil alih oleh Paspampres.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Girl
General Fictionjalan cerita, dan judul yang sama cuma ubah nama karakter jadi anak-anak JKT48, cerita dari Luna Torashyngu. cekidot ^.^