Chapter 16

3.2K 181 0
                                    


Ali masih terdiam didlm mobilnya. Yg ia inginkan hanya memastikan klo ray benar" mengantar prilly sampai dirumah. Yaa walaupun terlihat sekali ada wajah keberatan dan keterpaksaan dri prilly. Tpi ali yakin klo prilly akan mulai terbiasa dgn kehadiran ray.

Setelah melihat mobil ray yg mulai menjauh. Ali kembali mengatur napasnya. Saat ingin melajukan mobilnya tiba" handphone ali berdering. Tertulis nama dokter Handoyo disana. Tanpa pikir panjang ali langsung menjawab telponnya.

"Haloo.. ali, jgn lupa yaa. Hari ini jadwal kmu buat check up. Dokter tunggu yaa .." ucap dokter itu ditelepon. Belum sempat menjawab dokter langsung mematikan teleponnya.

Dokter.. check up.. kayaknya gue emng lagi butuh itu sekarang. Iyaa li lo harus check up sekarang. Lo harus bisa bertahan, yaa paling enggak sampe prilly bisa nerima ray dan bisa bkin dia lupa sama lo. Iyaa bner. Batin ali.

Ali langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit. Sesampainya dirumah sakit ali langsung menuju ke ruangan dokter handoyo utk segera check up.

"Permisi dokter.." ucap ali begitu masuk ke ruangan dokter handoyo.

"Hai jagoan... akhirnya dateng juga. Yaudah yukk langsung aja kita mulai check up nya." Jawab dokter sambik menyuruh ali utk segera berbaring.

Setelah beberapa lama akhirnya dokter handoyo selesai melakukan check up pada ali. Lalu menjelaskan keadaan ali yg sebenarnya.

"Hhhh.. kmu tetep disini yaa. Jangan pulang.. keadaan kmu lagi baik li. Dokter juga akan membuat surat izin buat kamu utk diberikan kesekolah. Kmu akan dirawat disini sampe keadaan kmu kembali baik. Okeyy.." ucap dokter. Ali terkejut dengan ucapan dokter.

Bagaimana bisa ali dirawat disini sedangkan keadaan prilly aja lagi ga baik.

"Kayaknya ga bisa dehh dok, ali harus pulang sekarang. Ada hal yg harus ali urus dan itu ga bisa ditunda. Ali mohon dok ijinin ali pulang.." jawab ali sambil terus memohon.

"Gmna kmu bisa ngurusin urusan kmu. Klo keadaan kmu aja ga baik li. Nggak dokter ga akan ijinin kmu pulang."

"Tpi dok.. "

"Ga ada tapi" an. Sus, tlong ambilin kursi roda dan bawa ali ke ruang rawatnya yaa." Ucap dokter. Ali hanya bisa pasrah sekarang sambil mencari ide agar bisa kbur dri rumah sakit.

Setelah suster itu kembali. Ali langsung dibawa ke kamar rawatnya.

...............................

Kini ali berada didlm kamar rawatnya yg didominasi oleh warna putih pada setiap dindingnya. Ali menatap ke sekeliling kamar. Sepi, iyaa itulah yg dirasakan ali saat ini.

Mungkin raga ali memang ada dirumah sakit ini. Tpi pikirannya selalu melayang tak hentinya memikirkan prilly. Tiba" ponselnya berdering menerima sebuah pesan. Tertulis nama prilly disana yg membuat ali langsung membuka pesan itu.

Maaf klo aku selalu ngerepotin kmu . Tpi aku bner" butuh kamu sekarang. Aku udh dikafe tempat favorit kita makan es krim. Makasih ali..

My Guardian Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang