Chapter 33

3.2K 203 0
                                    

"Wiihh .. adik gue udh ganteng aja. Mau kmana sore" gni ?" Ucap Kaia saat melihat Ali keluar dri kamar dengan berpakaian rapih.

Ali hanya tersenyum menanggapi ucapan sang kaka.

"Klo senyum" kayak gini sihh keliatannya ada yg mau nemuin Prilly nihh." Lanjut Kaia terus menggoda Ali.

"Apaan sihh ka, ngga kok. Ali cuma mau nyari angin aja bosen dirumah mulu." Jawab Ali mencoba menyangkal.

"Oohhh mau nyari angin, klise banget yaa alesannya. Temuin dia li, kasian pasti Prilly kangen sama kamu. Keliatannya ga cuma Prilly yg kangen, kmu juga kangen kan sama dia." Ucap Kaia yg membuat Ali langsung menoleh ke arahnya.

"Yaudah kaka mau ke kamar dlu. Kamu hati" jangan lama" nyari anginnya nanti masuk angin lagi." Lanjut Kaia, membuat Ali terkekeh.

Kaia langsung masuk kedlm kamarnya sedangkan Ali langsung masuk ke dlm mobil sport putihnya. Lalu segera melajukan mobilnya dgn cepat.

..................................

'Kata Rafa sekitar jam segini biasanya Prilly pulang dri kampusnya. Semoga belum telat.' Ucap Ali pada diri sendiri sambil terus fokus menyetir mobil menuju kampus Prilly.

Kali ini Ali berniat ingin menjemput Prilly. Rasa rindu yg makin menyiksa membuat Ali tak bisa menahannya lagi.

Setelah beberapa lama Ali sampai didepan kampus Prilly. Dilihatnya lekat" setiap sudut kampus itu mencari seseorang yg ia cari.

Tak lama krmudian mulai terlihat seorang wanita yg ia cari. Ia berjalan seorang diri sambil memegang beberapa buku.

Lalu berhenti didepan gerbang kampus. Terlihat ia seperti menunggu sesuatu. Ali tetap memerhatikan dri jauh.

Cukup lama Prilly berdiri disana mungkin ia sedang menunggu angkot yg biasa ia naiki namun belum datang juga.

Sampai rintik gerimis mulai turun. Prilly segera menyimpan buku" itu ke dlm tasnya. Namun ia tdk berniat utk berteduh, Prilly tetap berdiri disana tdk menghiraukan rintik gerimis yg mulai deras menjadi rintikan hujan.

Ini membuat Ali khawatir. Dgn segera Ali mengambil payung. Lalu turun dari mobil sportnya. Namun tiba" langkahnya trhenti. Ali trdiam sejenak.

'Aduh li pke mikir segala lagi. Klo klamaan bisa basah kuyup Prilly.' Ucap Ali pada diri sendiri.

Ali segera turun dari mobil. Berlari kecil menerjang hujan menghampiri Prilly diseberang jalan sana. Dgn sigap Ali langsung memayungi Prilly yg mulai basah kuyup.

"Aduuhh raf, ga usah repot" mayungim gue. Gue lagi pengen ... " Prilly terdiam seketika. Saat melihat seorang pria dihadapannya yg trnyata bukan Rafa.

Tanpa memikirkan perkataan Prilly, Ali segera memegang lengan Prilly dan langsung membawanya kedlm mobil.

Prilly masih tetdiam mematung. Seakan tak percaya dgn apa yg dilihatnya saat ini.

Ali yg sadar dgn sikap Prilly mutusin utk tetap diam. Sampai akhirnya mereka tiba dirumah Prilly. Ali membukakan pintu mobil Prilly.

Ali menatap Prilly lekat" matanya mulai berlinang air mata. Ali tau klo sejak tdi Prilly menangis. Pandangan mereka saling bertemu sekarang.

Ali mulai menghapus air mata Prilly yg jatuh. Tanpa pikir panjang Ali langsung memeluk Prilly erat. Meletakkan kepala Prilly tepat didada bidangnya membuat Prilly merasa nyaman.

My Guardian Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang