" Oh iya pril, tdinya gue kesini kan mau kasih tau lo sesuatu yg penting banget." Ucap Gritte yg langsung mrmbuat Prilly menoleh ke arahnya.
"Sesuatu ? Penting ? Emang apaan tte ?" Tanya Prilly sambil mengernyitkan dahinya heran. Tumben Gritte mau ngomong serius.
Karna Gritte bukan seseorang yg gampanh diajak ngomong serius. Tpi kali ini dia bilang mau ngomong sesuatu yg penting.
"Mmmmm... sebelum gue kasih tau lo. Gue mau tanya sama lo, lo bner" cinta ga sama tunangan lo itu pril. Karna hal ini bakalan nyakitin lo banget. Tpi klo lo cinta sama dia karna kepaksa lo bakalan bebas dri paksaan itu pril. Jdi gmana? Iyaa gue tau ini privacy lo, maaf klo gue udh terlalu ikut campur." Lanjut Gritte sedikit menunduk.
"Hhh.. gue itu tunangan sama dia karna kepaksa itte. Gue ga bneran cinta kok sama dia. Gue ngelakuin ini karna gue mau bkin orang tua gue bahagia. Jdi apa sihh yg mau lo kasih tau ke gue. Jangan bkin gue penasaran deh tte." Jawab Prilly dgn rasa penasaran yg mulai memuncak.
Lalu Gritte segera mengeluarkan ponsel dri dalam tasnya. Dan menyodorkan beberapa foto dri galeri ponselnya lalu memperlihatkan pada Prilly.
Prilly menoleh ke arah Gritte tak menyangka dgn apa yg dilihatnya kini. Lalu kembali melihat foto itu meyakinkan diri.
"Ini serius tte.. dia selingkuhin gue. Kapan lo ktemu dia tte, kok bisa ?" Tanya Prilly masih sedikit tak percaya.
"Iyaa pril, dia selingkuhin lo. Kmaten gue ktemu dia di kafe disalah satu Mall. Sama cewek mesra banget pril. Gue juga ga nyangka bisa"nya dia selingkuh dibelakang lo. Mangkanya seblum gue kasih tau lo. Gue nanya ama lo, lo bneran cinta ga sama dia. Klo lo cinta sama dia karna terpaksa. Lo bisa pke ini sebagai bukti biar lo bisa bebas dri semua paksaan mereka pril." Jawab Gritte menjelaskan.
"Yaudah tte, cepetan kirim ke hp gue. Biar gue pke ini sebagai bukti klo Ray ga sebaik yg mereka pikir. Dan gue bisa bebas dri perjodohan itu. Thanks tte." Ucap Prilly.
Gritte hanya mengangguk menjawab ucapan Prilly. Dan segera mengirim foto itu ke ponsel Prilly.
'Akhirnya gue bisa bebas dri perjodohan itu. Ali ... andai kmu ada disini pasti aku udh tetiak" kegirangan didepan kmu. Cepetan kembali Ali. Aku akan tetep nungguin kamu.' Batin Prilly kegirangan. Sampai tdk sadar klo ia sedang senyum" sendiri dri tdi.
Gritte yg melihat sikap Prilly hanya bisa menghela napas lega. Akhirnya ia bisa melihat Prilly tersenyum bahagia sperti itu.
Walaupun masih terasa ada yg mengganjal dri senyuman Prilly.
Namun itu hanya masalah waktu. Ali akan segera kembali. Dan kebahagiaan Prilly akan benar" sempurna.................................
" assalamualaikum ma.." ucap Prilly pada mama pada sambungan telepon.
"Waalaikumsalam ka. Ada apa ?" Tanya mama.
"Ma, malem ini aku mau ktemu sma Ray, tante Dewi dan papanya yaa ma. Ada hal yg mau aku omongin. Jangan lupa papa juga jgn sampe telat. Oke .. ma, " ucap Prilly. Mama mengernyitkan dahinya heran mendengar ucapan Prilly. Ga biasanya ia mengatur pertemuannya dengan Ray apalagi sama mama papanya juga. Kira" ada apa yaa.
"Iyaa ka nanti mama atur yaa.." jawab mama..
"Okey ma, makasihh. Assalamualaikum.." ucap Prilly dan langsung mengakhiri percakapannya dengan mama.
"Waalaikumsalam "
'Ada apa yaa sbenarnya sama Prilly. Tumben dia ngelakuin ini. Dripada aku mikir yg macem" mendingan aku telepon papa sekarang.' Batin mama.
..................................
Tepat pukul 7 malam, Ray, tante Dewi dan papanya udh tiba dirumah Prilly persis seperti yg diinginkan oleh Prilly.
Kini mereka saling bertatapan bingung. Hal apa yg sebenarnya yg ingin Prilly bicarakan. Sampe mengumpulkan keluarganya bahkan kedua orang tua Ray.
Mereka memang udh sampe, tinggal menunggu kepulangan Prilly dri kampus. Dgn perasaan yg terus bertanya-tanya mereka tetap menunggu kedatangan Prilly yg blum tiba juga.
Setelah beberapa lama ....
"Assalamualaikum .. " sapa Prilly begitu tiba dirumah.
"Waalaikunsalam.. " jawab mereka serentak dan langsung menoleh ke arah Prilly. Yg mulai berjalan ke arah ruang tamu.
Ternyata Prilly tidak sendirian. Dia mengajak Gritte utk ikut berbincang dan membicarakan hal penting yg akan ia utarakan.
Menurut Prilly, bukti foto itu aja tdk cukup membuat mereka percaya. Ray bisa saja berkelit dengan kata" manisnya yg dgn mudah membuat keluarganya percaya begitu saja. Itu srbabnya knapa Prilly mengajak Gritte utk ikut. Agar ia bisa menjelaskan semuanya yg ia lihat waktu itu.
Setelah menyalimi kedua org tuanya dan kedua org tua Ray. Prilly segera duduk disebuah sofa agak besar betsama Gritte. Dan mulai menjelaskan..
"Okeyy tujuan aku mengumpulkan kalian semua disini utk mengungkap srbuah kebohongan besar. Aku minta pertunangan ini dibatalin." Ucap Prilly memulai perbincangan yg sontak mrmbuat semuanya yg dsana terbelalak kaget mrndengar ucapan Prilly.
"Kok dibatalin ka ? Emang ada apa ? Kita omongin baik" yaa." Jawab mama membela.
Kedua org tua Ray dan juga papa Prilly masih saling pandang bertanya-tanya. Knapa Prilly tiba" membatalkan pertunangannya dengan Ray.
"Ga ada yg perlu diomongin lagi ma. Aku ga mau nikah sama pengkhianat kayak dia !" Lanjut Prilly yg mulai tersulut emosi.
"Pengkhianat ? Maksuf kamu apa sayang ?" Kini tante Dewi yg membuka suara.
Tanpa menjawab Prilly langsung menyodorkan beberapa foto itu sebagai bukti. Papa Prilly yg sedari tdi hanya diam menganggap ucapan putrinya tdk serius kni terdiam tak menyangka. Begitupun dengan papa Ray yg tdk menyangka dgn sikap anaknya yg begitu memalukan.
"Tunggu" ini semua bohong. Ray bisa jelasin." Ucap Ray mulai membela diri.
"Lebih baik lo jelasin semuanya yg lo liat tte. Sebelum mereka percaya sama Ray." Ucap Prilly pelan.
Tanpa menjawab Gritte langsung menjelaskan semuanya yg ia lihat tempo hari di Mall. Ia menjelaskan persis seperti apa yg ia jelaskan pada Prilly tdi di kampus.
BBBRRRAAAKKK !!!!
"Kurang ajar ! Saya ga terima dengan perlakuan ini. Saya batalkan pertunangan anak kita. Kalian sudah membuat saya kecewa. Lebih baik kalian pergi dri sini sekarang !" Ucap Papa Prilly sambil menggebrak meja ia udh tidak tahan menahan amarahnya lagi.
"Atas nama keluarga saya minta maaf. Kami permisi." Jawab papa Ray.
Dengan perasaan malu akhirnya keluarga Ray pergi meninggalkan kediaman Prilly. Sebelumnya Ray masih bersikukuh ingin menjelaskan namun papa Prilly menolak dengan tegas.
"Maafin mama yaa ka. Coba aja dri dlh mama ga maksa kmu buat tunangan sama Ray mungkin hal ini ga akan terjadi." Ucap mama pelan terdengar menyesal sambil memeluk erat Prilly.
"Iyaa ma gapapa." Jawab Prilly.
Tak lama Gritte pamit utk segera pulang. Karna malam semakin larut. Setelah mengantar Gritte sampai ke depan rumah. Prilly segera masuk kerumah dan berjalan menuju kamarnya utk segera beristirahat. Karna hari ini adalah hari yg cukup melelahkan utk Prilly.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Guardian Angel
FanfictionAkankah persahabatan itu tetap terjalin layaknya seorang sahabat meski sudah diselimuti rasa cinta. Apakah ali akan menyatakan perasaannya pada prilly ? Lalu apakah prilly akan menerima ali sebagai kekasihnya ? Manakah yg dipilih oleh prilly. T...