Jam pulang sekolah tiba. Namun keadaan ali semakin memburuk. Ali segera mengemasi barangnya ke dlm tas. Ia tak ingin prilly menyadari akan keadaannya yg sedang tidak baik.
"Rafa.." panggil ali saat rafa berjalan keluar. Rafa pun menoleh ke arah sumber suara yg memanggilnya.
"Ayoo mau bareng.." jawab rafa. Ali segera beranjak dri duduknya. Namun badannya benar" terasa lemas, dadanya makin terasa sakit. Ali sulit berdiri, rafa yg menyadari itu segera berjalan menghampiri ali dan langsung memapah ali keluat kelas.
Prilly sempat menoleh ke arah ali. Namun dgn cepat ray segera mengalihkan perhatian prilly dgn mengajukan sebuah pertanyaan yg spertinya ga penting.
Rafa terus memapah ali. Sampai dipinggir lapangan tiba" ali terjatuh. Ali pingsan tdk sadarkan diri itu membuat keadaan yg sudah ramai semakin ramai. Seketika semua siswa berkerumun melihat keadaan ali.
Prilly yg bru keluar dri kelas bersama ray terlihat bingung. Lalu prilly menghentikan langkah seseorang yg hendak menghampiri keramaian dilapangan lalu menanyakan apa yg terjadi.
Seketika prilly terkejut setelah tau kalau kerumunan itu disebabkan karna ali pingsan. Prilly segera menghampiri ali yg pingsan namun langkahnya tiba" terhenti karna tangannya yg digenggam oleh ray.
"Kita pulang!" Ucap ray acuh sambil terus menggandeng prilly. Namun prilly menolak ia terus memberontak.
"Ngga gue ga mau. Gue mau liat ali. Lepasin gue." Berontak prilly namun hasilnya nihil. Prilly ga bisa melepaskan tangannya karna genggaman itu terlalu kuat tdk seimbang dgn tenaga prilly. Dgn terus menangis prilly terpaksa mengikuti ray.Sementara rafa ia teringat klo tdi ali bawa mobil. Tanpa pikir panjang rafa langsung mencari kunci mobil ali.
"Tlongin gue bwa ali ke dlm mobil. Biar gue bwa ke rumah sakit." Ucap rafa dan langsung membawa ali ke rumah sakit.
"Lo harus bertahan li. Kita akan segera sampe dirumah sakit." Ucap rafa pada ali yg tdk sadarkan diri.
................................
Setelah beberapa lama di perjalanan akhirnya prilly tiba dirumah. Dgn masih terus menangis prilly berlari
Masuk ke rumah tanpa menghiraukan sang mama yg sudah berdiri diambang pintu tengah menunggunya.Mama pun bingung melihat anaknya yg tiba" berlari sambil menangis. Mama menghampiri ray utk menanyakan kenapa prilly bersikap seperti itu.
"Ray, knapa sama prilly?" Tanya mama.
"Ali pingsan tante. Tpi ray ga mau prilly terus deket sama ali. Ray mau prilly lupa sama ali. Mangkanya ray ngelarang prilly buat ketemu sama ali. Walaupun keadaan ali lagi baik. Maafin ray tan, tapi ray ngelakuin ini demi kebaikannya prilly. Klo bukan sekarang trus kapan prilly bisa lepas dri ali." Jawab ray menjelaskan.
"Tante paham. Yaudah ray kmu hati" yaa.." ucap mama uly saat ray berpamitan.
Mama langsung memasuki rumah menyusul putrinya yg udh lebih dlu masuk. Dgn perlahan mama membuka pintu kamar prilly. Dilihatnya anaknya sedang menangis tersedu sambil duduk melipat kakinya sebagai tumpuannya menangis disamping tempat tidur.
Ingin rasanya mama menghampiri prilly utk sedikit menenangkannya. Namun niatnya tertahan mengingat perkataan ray tdi. Menurut mama benar klo bukan sekarang lalu kapan prilly bisa lepas dri bayangan ali.
Menangis sebentar itu wajar lama kelamaan juga nanti dia lupa. Batin mama.
Mama mutusin utk keluar dri kamar prilly. Namun langkahnya terhenti saat melihat ponsel prilly yg tergeletak diatas meja belajarnya. Dgn cepat mama ambil ponsel prilly. Mama berniat mengganti ponsel prilly dgn yg baru namun dengan bentuk dan merk yg sama. Niat mama hanya ingin menghilangkan segala kenangan ali yg ada di ponsel prilly.
Mama segera keluar dan menutup kembali kamar prilly. Membiarkan anaknya menangis sampai hatinya kembali merasa tenang.
..................................
Sudah dua jam rafa menunggu di depan UGD rumah sakit. Menunggu dokter yg sedang memeriksa keadaan ali. Rafa udh memberitahu keadaan ali pada mamanya. Kini mama eci dlm perjalanan ke rumah sakit.
Setelah lima belas menit, akhirnya dokter keluar. Rafa langsung menghampiri dokter itu dan menanyakan keadaan ali.
"Dokter gmana keadaan ali?" Ucap rafa.
"Maaf tpi saya hanya diperbolehkan memberitahukan keadaan ali hanya pada keluarganya aja. Maaf.." jawab dokter yg langsung membuat rafa kecewa.
Knapa sihh li? Gue kan sahabat lo. Apa salahnya sihh klo gue tau. Asal lo tau li gue khawatir li. Batin rafa sambil mengacak-acak rambutnya pelan frustasi.
Ga lama mama eci pun dateng. Rafa langsung mengarahkan mama eci utk segera bertemu dgn dokter. Sedangkan rafa lebih memilih melihat keadaan ali yg udh dipindahkan ke ruang ICU dirumah sakit ini.
Perlahan rafa masuk ke ruang ICU ali. Suara alat bantu yg begitu menggema di ruangan ini membuat rafa semakin ingin tau tentang keadaan ali yg sebenarnya.
Ali yg biasanya terlihat cuek dan terlihat dingin namun tetap memukau bagi sebagian siswa wanita disekolah. Kini terlihat lemah. Ali terbaring lemah dengan segala macam alat bantu yg terpasang ditubuhnya.
Manusia super dingin yg biasanya gue liat sekarang lebih milih buat tidur di ruang ICU kayak gini. Cepetan bangun yaa li. Apapun penyakit yg lagi lo alamin. Pokoknya lo harus kuat lo ga boleh nyerah sama penyakit lo. Ali yg gue kenal itu ngga selemah ini. Jdi lo harus sembuh gue mau liat lo lagi nanti. Okeyy.. batin rafa sambil terus menatap ali yg belum sadarkan diri sambil sesekali tersenyum.
Tak lama mama eci kembali ke ruangan ali. Mama melihat rafa yg sedang mengajak putranya itu bicara. Perlahan mama eci menghampiri rafa.
"Makasih yaa rafa udh mau anterin ali ke rumah sakit. Maaf klo ali udh ngerepotin kmu. Lebih baik kmu pulang sekarang kasian kmu pasti capek." Ucap mama eci pelan.
"Iyaa tante sama". Yaudah rafa pamit ya tante. Ooh iya ini kunci mobil ali tdi rafa pinjem buat nganterin ali ke rumah sakit." Jawab rafa sambil memberikan kunci mobil ali pada mama eci.
"Hati" yaa rafa.."
"Iyaa tante.. assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam.."
Rafa pun pergi meninggalkan rumah sakit. Ingin rasanya rafa menanyakan tentang keadaan ali yg sebenarnya. Namun rafa mengurungkan niatnya ia tak ingin membuat mama eci sedih mengingat keadaan anaknya.
Hhhh.. lo kmana pril. Pas ali butuh banget support dri lo. Lo nya malah ngga ada. Batin rafa entah knapa tpi pikirannya kini tertuju pada prilly yg tdi pergi bahkan sampai sekarang prilly sama sekali tdk menanyakan keadaan ali.
..................................
Mama uly segera mengembalikan ponsel prilly yg udh ditukar olehnya. Sebelum prilly sadar klo ponselnya udh ditukar.
Perlahan mama membuka pintu kamar prilly. Mendapati anaknya yg sudah tertidur sambil memeluk sebuah saputangan.
Pasti kecapean nangis dehh sampe ketiduran gitu. Semoga keadaan kmu baik" aja yaa ka pas kmu bangun. Ucap mama saat prilly udh tertidur sambil mengelus lembut kepala anaknya lalu mencium kening prilly.
Mama kembali keluar dri kamar prilly. Menutup pintu kamarnya perlahan agar prilly tdk terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Guardian Angel
FanfictionAkankah persahabatan itu tetap terjalin layaknya seorang sahabat meski sudah diselimuti rasa cinta. Apakah ali akan menyatakan perasaannya pada prilly ? Lalu apakah prilly akan menerima ali sebagai kekasihnya ? Manakah yg dipilih oleh prilly. T...