Chapter 30

3.3K 185 0
                                    

"Pagii ... superman, sini sarapan bareng kaka. Liat dehh ada sandwich kesukaan kamu." Sapa Kaia pada Ali yg bru krluar dri kamarnya.

Ali hanya mengangguk lalu berjalan menuju meja makan. Benar saja apa yg dikatakan Kaia tdi. Udh tersedia beberapa sandwich dan segelas susu yg masih utuh dimeja makan.

"Mama mana ka ?" Tanya Ali yg bru sadar klo mamanya tdk ada disana.

"Mama lagi keluar, udh gapapa. Ayoo sarapan sandiwichnya enak lohh." Jawab Kaia sambil menyodorkan setangkep sandwich yg terlihat sangat lezat pada Ali.

Ali langsung mrngambil sandwich yg diberikan Kaia dan langsung melahabnya.

Kaia beranjak dri duduknya lalu berjalan ingin mengambil sesuatu. Diambilnya sebuah botol berisi beberapa butir obat. Mrmbuat Ali menghela napas.

"Udh selesai makannya. Klo gitu waktunya minum obat superman." Ucap Kaia antusias sambil memberukan obat itu pada Ali.

Ali terdiam.. sambil menatap botol obatnya.

"Ali ga mau minum obat. Lagipula kata dokter Robert Ali kan udh gapapa." Jawab Ali menolak dgn pelan. Dan langsung berdiri dri duduknya.

"Tunggu ! Kata dokter Robert lo emang udh gapapa tpi utk masa pemulihan lo harus minum obat ini. Biar keadaan lo cepet membaik. Jdi cepetan minum obat ini. Karna besok pagi kita bakalan balik ke Indonesia. Jdi keadaan lo harus baik" aja. Cepetan Ali !" Ucap Kaia sedikit keras.
Namun Ali tak peduli perkataan Kaia. Ia malah terus berjalan menuju ruang keluarga utk betsantai.

Dengan cepat Kaia segera mengejar Ali dgn membawa botol obatnya.

"Apa gue sama mama ga cukup buat jdi alasan lo utk tetap hidup. Lagipula obat ini cuma utk mempercepat memulihkan keadaan lo. Setelah lo pulih, lo bebas dri obat ini. Okeyy ... gmana sama Prilly. Dia pasti lagi nungguin lo di Jakarta. Apa lo ga mau sembuh demi dia." Ucap Kaia tetus berusaha memaksa Ali utk minum obat.

"Prilly udh jdi milik org lain ka. Dan Ali ga punya hak apapun utk menemui Prilly lagi." Jawab Ali lalu mengambil obat dri tangan Kaia dan meminumnya.

Kaia yg mendengar jawaban Ali hanya mampu menghela napas. Mengapa adiknya jdi mudah menyerah seperti itu. Prilly kan bru tunangan bukan menikah. Jdi Ali masih bisa menemui Prilly seperti biasanya.

Namun ada perasaan lega yg muncul dri hati Kaia. Karna ia berhasil membujuk Ali utk minum obat.

'Thank Pril, kmu emang ga ada disini tpi pengaruh kamu ke Ali itu banyak banget. Kaia kangen Prilly.' Batin Kaia. ada sebuah senyuman yg terukir indah dibibir Kaia saat mengingat Prilly.

.................................


Pagi menjelang, kini Prilly sedang bersiap-siap utk berangkat ke kampus. Berangkat menaiki angkot bukan menjadi masalah lagi bagi Prilly.

Setelah selesai berganti baju. Prilly segera keluar dri kamar utk sarapan.

"Sarapan ka.. mama udh buatin sandwich buat kmu." Sapa mama ramah saat Prilly tiba di meja makan.
Namun Prilly hanya mengangguk lalu mengambil setangkep sandwich lalu melahabnya.

"Kayaknya mama udh lama yaa ka ngga ngeliat Ali. Biasanya kan klo ray ga bisa anter jemput kamu. Ali selalu sigap nganterin kmu. Tpi kok mama ngga liat Ali yaa." Ucap mama yg membuat Prilly sedikit trkejut.

My Guardian Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang