Chapter 29

2.9K 168 0
                                    

"Li, kita pulang yukk. Kita pulang ke Indonesia. Kan pengobatan kmu udh selesai kata dokter Robert tinggal check up aja setiap 3 bulan sekali, kaka juga udh selesai kuliahnya, mama juga harus kerja, kmu juga harus ngelanjutin kuliah kan..?" Ucap mama yg menghampiri Ali di balkon apartemennya.

Ali menghela napas memandang sang mama. Mama mengelus lembut kepala putranya itu.

Ali menggenggam tangan mama.

"Kita akan pulang.." jawab Ali sambil tersenyum. Mama membalas dgn senyuman lalu memeluk erat tubuh putranya itu.

..............................

Waktunya pulang tpi ga ada kabar dru Ray apa dia akan jrmput atau ngga. Dripada trus menunggu Ray yg blum jelas kabarnya. Lebih baik ia pulang naik angkot lagi seperti tdi pagi saat berangkat.

Setelah beberapa lama Prilly tiba didepan kompleksnya. Menuruni angkot lalu membayar ongkosnya. Mata Prilly terhenti pada kafe es krim favoritnya dan Ali. Namun Prilly enggan utk mampir. Ia takut tringat kenangan" itu lagi.

Prilly segera berjalan menuju rumahnya yg jaraknya tdk jauh lagi.

"Lohh kok sendirian ka ? Ray mana ?" Tanya sang mama begitu putrinya pulang seorang diri.

"Ga tau !" Jawab Prilly singkat lalu berjalan menuju kamarnya.

Mama terdiam heran. Knapa sikap Ray jdi berubah seperti ini. Knapa Ray yg sebelumnya perhatian banget berubah jdi cuek dan ngga peduli.

..................................

'Melihat Prilly tdi benar" membuatku heran. Sebenarnya apa yg terjadi pada Prilly. Bukankah dia sudah bertunangan. Harusnya dia merasa bahagia. Lalu apa yg membuatnya sering termenung.' Ucap Gritte dalam hati saat berada di sebuah mall di Jakarta.

Setelah pulang kuliah Gritte mutusin buat sekedar refreshing. Dia sempat mengajak Prilly namun temannya itu menolak karna udh lelah.

Gritte terus berjalan menyusuri pertokoan yg ada di Mall itu. Langkahnya terhenti pada sebuah departemen store. Utk melihat pakaian dan yg lainnya.

Setelah membayar Gritte segera meninggalkan departemen store itu. Lalu menuju sebuah kafe utk melepas lelah.

Udh memesan minuman dan sedikit cemilan. Kini Gritte tinggal menunggu pesanannya datang. Melihat ke sekitar, kafe ini sungguh mengasyikan utk kaum muda seperti Gritte.

Pandangannya trhenti pada sepasang laki" dan perempuan yg duduk dipojok sana. Laki" itu seperti tdk asing bagi Gritte. Ia pernah melihat laki" itu tpi dmana?

Gritte terus mencoba mengingatnya. Sampai akhirnya...

'Itukan tunangannya Prilly. Kok sama cewek mesra banget lagi. Wahh Prilly harus tau nihh. Mendingan gue foto.' Ucap Gritte pada diri sendiri lalu mengeluarkan ponsel dri dlm sakunya. Dan memfoto laki" dan perempuan itu.

Ray bersama wanita lain. Bagaimana bisa dia mengkhianati Prilly. Benar" tdk bisa di maafkan. Bahkan Prilly rela membiarkan Ali pergi hanya utk mengikutinpermintaan mama. Tpi apa yg dilakukan Ray padanya.

............................

"Lapangannya ga akan berubah jadi lingkaran klo terus"an lo liatin kayak gitu." Ucap seorang laki" mengagetkan Prilly yg sedang terdiam duduk dipinggir lapangan.

"Rafa apaan sihh.." jawab Prilly sedikit tertawa. Yg membuat Rafa ikut tertawa juga.

"Nahh gitu dongg ketawa jgn diem mulu pril. Gue bingung tau ngeliat lo diem mulu. Oohh iyaa nihh.. jatah lo minggu ini." Ucap Rafa sambil memberikan sebuah lolipop pada Prilly.

My Guardian Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang