Chapter 6

4.4K 248 4
                                    

Matahari telah menyinari bumi. Menghilangkan semua kegelapan.

Suara alat pemacu jantung begitu memenuhi ruang inap ali. Sudah semalaman ali tak sadarkan diri. Bahkan menurut dokter blum ada perubahan tentang keadaan ali.

Ia masih terbaring lemah dengan berbagai alat bantu yg terpasng ditubuhnya.

"Selamat pagi jagoan mama. Ali blum bangun yaa. Mama mau pulang dlu sebentar yaa." Ucap sang mama sambil mengelus rambut ali lembut lalu ia mencium anaknya itu.

"Ali cepetan bangun yaa. Mama bingung gmna caranya jelasin ke prilly. Dia pasti lagi bingung nyariin kmu." Lanjut mama.

Mama tak ingin membuat prilly sedih. Tapi ia juga ga mau mnutupi ini terus mnerus. Suatu hari prilly harus tau.

Ga lama mama memutuskn utk pulang sebentar ke rumah. Hanya utk segera mandi. Mamapun langsung keluar dri ruang inap ali dan menuju parkiran utk segera pulang.

............................

"Assalamulaikum.. mama .. ali.. " ucap seorang perempuan yg bru sja tiba dirumah ali.

"Waalaikumsalam.. kaka. Kaia udh dateng knapa ga telpon kan mama bisa jemput di bandara." Jawab mama.

Kaia adlah kaka kandung ali. Selama ini kaia tinggal di london utk kuliah. Dan hampir setiap tiga bulan sekali kaia pulang utk melepas rindu pada mama dan adiknya itu.

"Mama.. kok sepi ma. Ali mana? Ohh iyaa diakan sekolah." Tanya kaia.

"Mama kok bengong. Ada ma?" Lanjut kaia.
Kaia bingung melihat sang mama yg hanya terdiam membisu seperti memikirkan sesuatu.

"Kaka mau ktemu ali. Klo mau skarng kaka ikut mama." Jawab mama membuat kaia bingung.

"Lohh ma bukannya ali sekolah. Kok kita mau nyamperin ali. Ooh ada pertemuan org tua yaa ma disekolah ali." Tanya kaia. Namun mama mlah pergi dan kembali sudah mmbawa tasnya lalu menggandeng tangan anak perempuannya itu.

"Kita mau kmna sihh ma?" Kaia terus bertanya namun mama sama sekali tidak menggubrisnya. Ia tetap melajukan mobilnya.

Kaia yg bingung dengan sikap sang mama hanya bisa diam. Sambil memerhatikan jalan yg sedang dilaluinya bersama mama.

...........................

Sesampainya dirumah sakit mama langsung mengajak kaia masuk. Kaia bingung menrutnya utk apa mamamya mngajak ke rumah sakit.

"Kita ngapain disini ma.." tanya kaia. Nmun mama masih diam.

Begitu sampai disebuah ruang inap yg dipenuhi dengan suara alat pemacu jantung. Membuat kaia semakin bingung. Kaia mengikuti mama masuk tibanya mereka didlm kaia pun terkejut. Ia menutup mulutnya dengan satu tangan tak menyangka. Tanpa sadar air matanya sudah membasahi pipinya.

"Aliiii... dia knapa ma. Knapa ali bisa kayak gni. Terakhir aku tinggal dia baik" aja ma . Trus knapa jdi kayak gni." Tnya kaia dengan suara mulai terisak.

Tanpa menjawab mama langsung memeluk erat anaknya itu. Menurut kaia tiga bulan yg lalu sblum ia tinggal keadaan ali tidak seburuk ini. Tpi knapa semuanya jdi begini.

Kaia hanya bisa diam dan sesekali terisak. Ia tak menyangka jika kondisi adiknya bisa seburuk ini.

"Trus prilly gmana ma? Apa dia tau tentang keadaan ali sekarang." Tanya kaia memecah keheningan. Entah knpa saat ini ia memikirkan tentang prilly. Apa prilly tau tentang keadaan ali.

"Mama blum ngehubungin prilly ka. Mama bingung apa yg hrus mama katakan ama dia. Mama ngga mau bkin dia sedih ka." Jawab mama lirih. Kaia hnya mengangguk dan sesekali menghela napas.

Menurut kaia keputusan mama saat ini benar. Jika prilly tau itu akan membuat prilly sedih dan membuatnya jdi ngga fokus belajar. Lebih baik prilly tidak tau utk sementara waktu.

...............................

Sudah saatnya pulang. Tpi prilly masih terdiam di bangkunya sambil sesekali menghela napas. Ia memandangi bangku ali yg kosong. Ia sama sekali tidak tau apa yg terjadi pada sahabatnya itu.

Begitu berjalan keluar kelas. Ternyata diluar hujan dengan derasnya. Prilly memilih utk menunggu sebentar sampai hujan reda.

Disini hujan li. Seandainya ada kmu disini mungkin kmu udh seneng banget sambil ketawa. Kata kmu hujan itu indah. Hujan akan membawa semua masalahmu pergi. Dan menggantinya dengan pelangi yg indah. Batin prilly mengingat kejadian yg lalu.

Tak terasa air matanya sudh membasahi pipinya yg chubby. Tak dipungkiri klo saat ini prilly benar" merindukan ali.

Seandainya kmu ada disini li. Kmu pasti ga akan pernah biarin aku pulang sendirian. Kmu akan minta tlong ama ka ricu atau pesenin aku taksi supaya aku bisa pulang. Tpi sekarang aku sendiri li. Dan kmu ngga ada. Jujur aku kangen sma kmu. Ucap prilly dalam hati.

Tak terasa hujanpun reda. Prilly bergegas utk segera pulang. Sebelum hujan kembali turun.

Namun begitu tiba di gerbang sekolah. Tiba" ada sebuah mobil yg berhenti tepat didepan prilly. Ada seorang perempuan yg turun dri mobil itu.

"Hai pril.." sapa kaia pada prilly.

Tpi prilly masih terdiam tak menyangka. Gmana bisa kaia ada disini. Sedangkan ali aja lagi ngilang ga tau kmana. Kaia melambai-lambaikan tangan ke arah prilly supaya prilly tersadar dri lmunannya.
"Pril.. hei.. kok bengong?" Sapa kaia lagi.

"Eehh.. kaia.. kok kaka bisa ada disini bukannya kaka di ..."
Sebelum melanjutkan perkataannya tiba" kaia langsung melanjutkan perkataan prilly.

"Di london maksud kamu, kan kmu tau pril klo tiap tiga bulan sekali kka pasti pulang. Oohh iyaa kka anterin pulang yukk." Ajak kaia.

Prilly hanya mengangguk paham dan langsung ikut kaia masuk ke dlm mobil. Sebenernya banyak yg ingin prilly tanyakan pada kaia terutama tentang ali. Nmun prilly mengurungkan niatnya. Ia tak ingin merusak kebersamaannya dengan kaia.

Sejak kenal ali, prilly juga mengenal kaia cukup baik. Menurutnya kaia adlah sosok kaka yg sangat sabar.

Setelah beberapa menit di perjalnan akhirnya mereka sampai dirumah prilly.

"Aku masuk dlu yaa ka. Mkasih udh mau nganterin aku pulang." Pamit prilly pada kaia.

"Iyaa pril sma" . Kaka langsung yaa. Assalamualaikum." Ucap kaia sbelum meninggalkan rumah prilly.

"Waalaikumsalam." Jawab prilly dan langsung masuk ke rumah.

Sebenarnya kaia tak ingin melakukan ini. Ia takut klo prilly menanyakan ali. Tpi ia hrus melakukan ini. Setidaknya kaia hrus memastikan klo prilly baik" aja.

.............................

Setidaknya aku ktemu kaia hri ini. Melihat wajah kaia aku seperti melihat wajah ali. Mereka sangat mirip walaupun beda jenis kelamin. Batin prilly.

Aku emang gatau kmu dimana skrang. Tpi aku harap kmu baik" aja. Kecewa memang tpi aku akan tetap sabar nungguin kmu. Jujur aku kangen sama kmu ndut. Ucap prilly dalam hati sambil menghela napas. Berharap klo besok akan ada senyuman yg selalu buat prilly semangat setiap hari. 

My Guardian Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang