Chapter 18

2.8K 162 0
                                    

Bel tanda jam pulang sekolah pun berbunyi. Prilly segera mengemasi barangnya yg masih tergeletak diatas. Tak beda jauh dgn prilly, ali juga melakukan hal yg sama dgn sahabatnya itu.

Namun ray yg udh selesai lebih dlu lebih memilih utk menatap lekat wajah prilly. Ali yg menyadari itu segera beranjak dri duduknya. Lalu berjalan keluar kelas.

Tapi saat ali ingin melangkah keluar. Tiba" suara prilly terdengar memanggilnya. Ali menghentikan langkahnya dan menoleh ke sumber suara yg memanggilnya.

"Mmm.. li jgn lupa dimakan yaa" ucap prilly dgn antusias. Namun ali hanya mengangguk sambil trsenyum. Kemudian berlalu dri hadapan prilly tanpa mengucapkan apapun.

Ali berjalan menuju mobilnya. Begitu sampai ali tak kunjung pergi. Ia terdiam sejenak didlm mobil. Menunggu prilly yg masih didlm kelas bersama ray.

Ali tau harusnya dia tdk bersikap seperti ini. Tapi kebiasaan yg sulit hilang terkadang membawa ali utk kembali melakukannya. Walaupun utk saat ini ia hanya bisa melihatnya dri jauh.

Senyum dan tawa prilly udh sperti candu buat ali yg mampu membuatnya terus bersemangat. Ga lama ali melihat prilly sedang berjalan bersama ray.

Namun ada yg berbeda dri prilly. Seperti ada rasa sedih yg ia pendam. Namun karna apa, harusnya prilly senang karna ada ray yg menjaga dan menghiburnya.

Setelah mobil ray udh tak terlihat. Ali segera melajukan mobilnya menuju ke rumah.

.............................


Di perjalanan, ray terus ajak prilly bicara. Namun prilly tetap terdiam sambil melihat ramainya jalanan ibukota.

"Pril.. pril.. prilly !!" Panggil ray cukup keras. "Ada apa sih. Kmu tuhh dri tdi dengerin aku ngomong ngga. Knapa kmu diem aja?" Lanjut ray sedikit membentak.

"Maaf.." jawab prilly singkat yg membuat ray makin kehabisan kesabaran. Prilly sperti tdk memperdulikan keberadaan ray.

"Udh maaf doang!! Aku tuhh cape ngomong dri tdi tpi kmunya malah diem. Mikirin apa sihh?" Ucap ray kesal.

"Ali ga pernah bentak gue kayak gitu. Boro" dibentak dicemberutin aja blum pernah." Jawab prilly. Mendengar jawaban prilly, ray langsung menghentikan mobilnya.

"Ali lagi ali lagi. Yg sekarang disebelah kmu itu aku bukan ali." Ucap ray semakin marah. Tanpa menjawab prilly langsung turun dri mobil itu. Ray mencoba mengejar prilly namun ia terus berjalan tanpa mempedulikan ray.

Ray terus membujuk prilly agar mau kembali ke dlm mobilnya. Namun prilly terus bersikap acuh. Bukannya terus berusaha ray malah pergi meninggalkan prilly begitu saja.

Prilly mutusin buat duduk sebentar di halte sambil menunggu taksi yg lewat.

Hhh.. kmu dmana li? Aku butuh kamu sekarang. Dia beda sama kamu. Ucap prilly dlm hati tak terasa pipi chubby nya udh basah karna air mata yg tdk sengaja jatuh begitu aja.

Didlm mobil ali terus memikirkan knapa prilly murung tdi. Apa yg terjadi sama dia.

Ali terus melajukan mobilnya sampai akhirnya ia melihat seorang wanita yg ia kenal dihalte dan sendirian. Ali berhentikan mobilnya tepat dihalte itu.

Ia melihat seorang wanita yg tengah menangis. Ali menghampiri wanita itu. Betapa terkejutnya ali saat melihat klo wanita itu adalah.. prilly.

"Chubby.. kok kmu masih disini. Bukannya ray tdi udh nganter kmu pulang. Trus knapa kmu nangis. Kamu gapapa kan?" Ucap ali yg terdengar khawatir.

Prilly yg udh menyadari klo ali dihadapannya langsung memeluk ali erat sambil terus menangis. Bahkan prilly tetap diam tdk menjawab pertanyaan ali.

Tanpa pikir panjang ali langsung membawa prilly ke dlm mobilnya utk segera membawa prilly pulang.

Apa yg udah dilakuin ray sama prilly. Knapa dia malah ninggalin prilly dipinggir jalan dan sendirian. Gue harus cari tau. Ucap ali dlm hati.

Ingin rasanya ali menanyakan keadaan prilly sekarang. Namun melihatnya yg masih terisak membuat ali tak tega utk bertanya.

Begitu sampai, prilly masih terdiam didlm mobil. Ali menarik dagu prilly agar menatapnya.

"Everything is fine bie.. ga usah takut kan masih ada aku disini. Kmu masuk yaa janji sama aku klo kmu ga akan nangis lagi." Ucap ali pelan sambil mengelus lembut pucuk kepala prilly dan menggenggam erat tangannya.

Prilly mengangguk lalu keluar dri mobil. Setelah bayangan mobil ali mulai hilang. Prilly pun masuk ke dlm rumah.

............................

Biar cuma dipeluk aja kayak gitu. Itu udh lbih dri cukup bkin aku tenang dan nyaman. Entah knapa tpi selama aku ada didekat ali aku ngerasa tenang. Ucap prilly sambil berjalan masuk ke dlm rumah.

"Kaka kmu udh pulang. Lohh ray mana? Kok kmu sendirian. Trus kmu habis nangis yaa. Kok matanya masih berlinang air mata gitu." Ucap mama begitu prilly masuk ke dlm rumah.

"Aku dianterin ali kok mah. Klo soal knapa aku nangis. Mama tanya aja sama cowok yg mama bangga"in itu." Jawab prilly pelan.

"Emang ray kmana ka? Kok kmu sama ali. Emang ray ngelakuin apa smpe bkin kmu nangis. Kayaknya ray ga gitu dehh ka." Ucap mama.

"Jdi mama ga percaya sama aku. Sebenarnya yg anak mama itu aku atau ray ma. Percuma aku jelasin klo mama aja ga percaya. Terserah mama !" Jawab prilly agak kesal lalu segera pergi dri hadapan sang mama.

Bagaimana bisa mama sangat percaya pada ray. Saat ini hanya pertanyaan itu yg trus berkutat di kepala prilly. Kecewa memang melihat sang mama sangat percaya pada ray dan justru tdk mempercayainya.

.................................

Setibanya ali dirumah. Ia merasakan jika tubuhnya lemas. Pandangannya mulai kabur.

Knapa lagi sihh? Ada apa?? Obat iya gue lupa minum obat tdi. Dan kayaknya gue juga blum makan kan. Aduh ali knapa bisa lupa sihh. Bukan waktunya buat lo sakit lagi skarang. Batin ali merutuki diri sendiri.

Cukup lama ali berada didlm mobil. Mengatur napasnya dan mulai menguatkan diri agar bisa masuk ke dlm rumah.

Dgn berjalan gontai ali berusaha utk masuk ke dlm rumah. Bibik yg melihat keadaan ali langsung menghampirinya dan menanyakan keadaannya.

"Mas ali.. mas ali knapa? Bibik bantuin jalan yaa." Ucap bibik sambil memapah ali menuju kamar.

"Pelan" mas ali. Yaudah bentar yaa bibik panggilin dokter." Ucap bibik saat membantu ali betbaring ditempat tidur. Namun ali segera menahan tangan bibik.

"Ga usah bik.. ga usah panggil dokter. Ali gapapa kok.. beneran dehh." Jawab ali lirih melarang bibik memanggil dokter.

Ga lama bibik keluar dri kamar ali. Stelah bibik keluar, ali mencoba meraih tasnya. Teringat klo prilly meninggalkan sekotak makanan tdi. Ali membuka kotak makanan itu. Terlihat ada sandwich yg diisi dgn daging dan keju tak lupa siraman mayonaise diatasnya.

Ali langsung melahab habis sandwich itu. Enak yaa hanya kata itu yg terbesit dibenak ali. Tak lupa ia segera minum obat agar keadaannya lebih baik.

My Guardian Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang