Chapter 24

2.9K 197 2
                                    


7 Bulan kemudian  >>>>>>


Matahari mulai menampakan keindahannya. Menyinari bumi menghangatkan setiap insan yg memulai aktivitasnya.

Namun sedikit berbeda dgn keadaan ali. Suara alat bantu yg masih memenuhi kamar ali. Sebagai pertanda klo tujuh bulan sudah ali koma tanpa ada perubahan.

Mama yg masih setia menjaga ali. Tak henti"nya berdoa agar putranya segera sadar. Sedangkan kaia, bru dua hari yg lalu sang mama mengantar putrinya itu ke bandara utk kembali ke London.

Berat memang bagi kaia meninggalkan ali dlm keadaan koma seperti itu. Tpi kuliahnya di London tak bisa ia tinggalkan begitu saja. Kali ini kaia kembali kesana bukan hanya utk kuliah aja. Tpi kaia berniat utk mencari rumah sakit yg bisa mengobati adik laki"nya itu.

Selain keluarga, hanya rafa yg sering datang utk menjenguk ali. Klo ditanya soal prilly, mama ataupun kaia. Mereka tak ingin bertemu prilly, bukan karna tdk suka. Melainkan mereka takut jika nanti prilly menanyakan tentang ali.

Kini prilly udh menjadi wanita yg lebih kuat. Meski masih jarang tersenyum dan kadang matanya terlihat sembab. Namun prilly udh mulai bisa menerima ketidakhadiran ali di kesehariannya lagi.

Bahkan dlm waktu dekat prilly akan segera bertunangan dgn ray. Mama eci bingung, bagaimana jika suatu hari nanti ali sadar dan menanyakan prilly. Apa yg harus ia jawab pada putranya itu.

Mama eci yg udh bangun sejak tdi. Perlahan membuka kamar ali. Dilihatnya lekat" putranya itu yg masih terbaring koma. Sesekali air matanya jatuh tanpa disadari. Sesegera mungkin mama eci menghapus air matanya. Ia tak ingin ali melihat mamanya yg mulai rapuh.
"Selamat pagi jagoan mama.. cepet bangun yaa sayang. Mama kangen ali.." ucap mama eci sambil mencium kening ali dan mengelus lembut pucuk kepala putranya itu.

Lalu membuka gordeyn yg masih tertutup. Semburat cahaya perlahan masuk seiring dibukanya gordeyn yg sedari tdi menutupi.

Dan segera berlalu dri kamar ali. Utk memulai aktivitasnya yg hanya bisa dilakukan mama eci dri rumah saja.


Bukankah hari ini pengumuman kelulusan. Pasti prilly nunggu ali nepatin janji. Aku harus telpon rafa.
Ucap mama eci pada diri sendiri sambil duduk disofa.

Kemudian mama eci mengambil ponselnya lalu menghubungi rafa. Tak lama saat mama sedang menelepon rafa. Tiba" ada yg mengetuk pintu rumah. Bibik segera membukakan pintu. Ternyata rafa yg datang, mama eci pun tersnyum lega.

"Assalamualaikum tante.. " ucap rafa ramah saat masuk ke rumah ali.

"Waalaikumsalam rafa, tante seneng kamu dateng. Hari ini pengumuman kelulusan kan?"

"Iyaa tante.. emang ada apa yaa?"

"Tlong kmu liat nilai kelulusannya prilly. Klo nilai rata"nya 8,5 tlong kasih ini buat prilly yaa rafa. Soalnya ini janjinya ali buat prilly. Maaf klo tante serinh ngerepotin kmu." Ucap mama eci sambil memberikan sekotak lolipop pada rafa.

"Ooooohhhh iyaa tante pasti rafa sampein kok. Mmm.. sebelum itu rafa mau liat ali boleh ngga tante?" Jawab rafa pelan sambil mengambil sekotak lolipop yg mama eci berikan.

"Bolehh dongg... langsung ke kamarnya aja yaa rafa."

"Makasih tante yaudah klo gitu rafa mau liat ali dlu yaa." Jawab rafa lalu berjalan menuju kamar ali.

My Guardian Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang