Chapter 25

3.2K 180 0
                                    

Hari mulai siang mama eci berjalan menuju kamar ali. Hanya ingin memastikan klo keadaan ali baik" aja.
Perlahan mama membuka pintu kamr putranya itu. Berjalan pelan menuju ranjang ali. Cahaya yg begitu menyilaukan mata membuat mama eci kembali menutup gordeyn yg dari pagi sengaja dibuka.

Kemudian kmbali menoleh ke arah putranya yg masih setia dlm tidurnya itu. Mama tersenyum sambil mengelus lembut pucuk kepala anaknya itu.

Memerhatikan wajah putranya yg masih terlihat tampan meskipun udh tujuh bulan tdk sadarkan diri.

Namun ada yg membuat mama eci terkejut. Ia melihat tangan ali yg bergerak. Mama eci terdiam tak menyangka.

Tak lama ali mulai mengerjapkan matanya. Membuka perlahan matanya. Membuat mama eci senang bukan kepalang.

"Sayang ali.. alinya mama.. kmu udh sadar sayang." Ucap mama antusias melihat putranya mulai sadar.

"Mama.." jawab ali saat mulai sadar dan melihat mamanya.

"Ali... mama seneng banget akhirnya kmu sadar."

"Mama knapa nangis ? Ali gapapa ma.." ucap ali pelan.

Tanpa pikir panjang mama eci langsung memeluk ali. Memeluk erat tubuh putranya itu. Ali yg tdk tau apa" hanya bisa tersenyum heran melihat mamanya.

"Mama knapa? Emang apa yg terjadi sama ali ma.." ucap ali pelan terlihat heran melihat mamanya yg masih nangis terharu.

"Hhhh... mama lega banget ngeliat kmu udh sadar. Kmu tau li, udh tujuh bulan lamanya kmu koma. Itu yg bkin mama bahagia bgt ngeliat kmu udh sadar." Jelas mama.

"Tujuh bulan ma ? Brarti kaia pulang ali ga tau.."

"Iyaa kaia sempet pulang. Dia nemenin kmu trus disini."

"Klo tujuh bulan brarti, harusnya ali udh lulus sekolah skrang ma. Oohh iyaa.. janjinya ali, surat itu lolipopnya?

"Mama udh titipin itu semua sama rafa. Ali ga usah khawatir."

"Prilly gmana ma? Mama udh ktemu sama dia ?"

"Mama ngga berani nemuin dia li. Mama takut klo dia bakalan nanyain kmu. Mama cuma denger kabarnya prilly dri rafa. Biar kmu lebih jelas mama telpon rafa yaa. Biar rafa kesini."

Ali mengangguk pelan mendengar jawaban mama. Masih tak percaya klo ia bisa koma selama itu. Bagaimana dengan prilly ? Apa dia baik" aja. Pertanyaan itu terus berkutat di kepala ali.

" mama udh telpon rafa. Sebentar lagi dia sampe. Ali tunggu bentar yaa. Ali mau apa biar mama ambilin."

Namun ali hanya menggeleng pelan. Ali masih terlihat lemah wajahnya masih terlihat sangat pucat.

"Mama.." panggil ali yg langsung membuat mama menoleh.

"Ali sayang mama.." ucap ali. Sontak membuat mama meneteskan air mata bahagianya.

Tak lama rafa tiba dirumah ali. Dengan sangat antusias rafa menanyakan keadaan ali pada mama yg menyambutnya.

"Tante serius ali udh sadar." Tanya rafa. Mama eci hanya mengangguk.

My Guardian Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang