Chapter 26

3.1K 173 0
                                    

Tak butuh waktu lama ali tiba di taman. Ali memarkirkan mobil sportnya tepat dipinggir taman itu.

Masih sama ga ada perubahan yg berarti. Bahkan penjual cotton candynya masih berjualan ditempat yg sama. Batin ali. Sambil tersenyum dan tetap berharap klo prilly benar" ada disana.

Perlahan ali berjalan menyusuri taman. Yg ali tuju hanya satu yaitu tepi danau. Tempat yg sering aku kunjungi ditaman ini adalah tepi danau jika bersama prilly.

Prilly selalu tersenyum saat berada di tepi danau. Udara sejuk yg selalu memberi ketenangan. Mungkin itu yg membuat prilly nyaman.

Tak lama ali berjalan menyusuri taman akhirnya ia hampir tiba di tepi danau itu. Samar" ali melihat ada seorang wanita yg duduk dibangku ditepi danau itu.

Pelan" ali berjalan mendekati wanita itu. Ali pun tersenyum saat melihat wanita itu adalah prilly. Ternyata benar prilly ada disana. Ali menghembuskan napas lalu berniat ingin menyapa prilly.

"Danaunya ga akan berubah jdi laut klo terus kmu liatin gitu.." sapa ali sedikit jail.

Mendengar suara seseorang dibelakangnya. Membuat prilly ingin menoleh. Perlahan prilly melihat ke belakang.

Prilly terdiam, ia tak percaya dgn apa yg dihadapannya saat ini. Seseorang yg selama tujuh bulan ini ia nantikan. Seseoranh yg selama tujuh bulan ini ia tunggu.

Air matanya tak terasa udh membasahi pipinya yg chubby.

Ali merentangkan tangannya memberi isyarat jika prilly ingin memeluknya.

Prilly menghapus air matanya lalu perlahan ia berjalan menghampiri ali. Menatap mata teduh ali lalu memeluknya erat. Bahkan sangat erat . Prilly menangis sejadi-jadinya dipelukan ali. Ali hanya bisa berusaha menenangkannya.

Dengan berusaha mengelus punggungnya yg bergetar. Mengusap lembut rambut prilly. Dan sesekali ali mengecup lembut kepala prilly.

Bahkan tak jarang ali mendapatkan pukulan" pelan dri prilly. Namun ali tetap diam, karna ia pikir ini kesalahannya jdi ali harus terima hukuman dri prilly.

Tpi ali tetap pada pendiriannya utk tetap merahasiakan keadaannya dri prilly. Sungguh ali benar" tdk sanggup membagi penderitaannya ini pada prilly.

"Aku benci kamu. Aku benci .." ucap prilly masih terus terisak sambil memukul pelan tubuh ali sebagai wujud kekecewaannya.

Tpi ali masih trus berusaha menenangkan prilly. Dengan mendekap prilly pada dada bidangnya. Membuatnya merasa nyaman.

Perlahan ali melepaskan pelukannya lalu menarik tangan prilly pelan. Mengajaknya utk duduk ditepi danau itu.

Menarik dagu prilly agar menatap dirinya. Dengan napas yg belum teratur prilly menatap ali. Menatap mata teduh itu yg selama tujuh bulan ini ia rindukan.

Ga ada yg berubah. Mata itu tetap seperti yg dlu. Dia tetap ali yg aku kenal dlu. Batin prilly.

Dgn pelan ali menghapus air mata yg masih berlinang di mata prilly.

"Jangan nangis lagi yaa bie, maafin aku. Aku tau, aku salah. Tpi aku udh disini jgn bkin aku tambah ngerasa bersalah bie. Aku udh disini jgn nangis lagi yaa." Ucap ali berusaha menenangkan prilly.

Prilly masih terdiam menatap ali. Mencoba mengatur napasnya yg dri tdi belum terdengar teratur.

"Aku benci sama kamu. Kamu anggap aku apa haahhh.. knapa kmu ngga ngijinin aku buat sekedar tau kabar kmu. Jangankan ktemu kamu kabar kmu aja aku ngga tau. Klo kmu anggap aku sahabat kmu harusnya kmu kasih tau aku tentang keadaan kmu li. Asal kmu tau, aku takut banget ngeliat kmu pingsan waktu itu. Ngeliat kmu terkulai lemah bkin aku makin khawatir." Jawab prilly mengungkapkan semua kekecewaannya.

My Guardian Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang