Panggil Aku Introver

Intro

Ketika introvert tak mampu mengungkapkan hasrat melalui lisan, izinkanlah ia mengutarakannya melalui tulisan.

Ketika introvert merasakan dentuman aneh itu dari balik persembunyian, izinkanlah ia mengekspresikannya lewat kata di atas kertas.

Introvert, punya cara tersendiri untuk melegakan hatinya.

Introvert, punya dunia sendiri yang tak suka privasinya diketahui oleh siapapun.

Mungkin, kamu akan kesulitan memahaminya. Karena memang pikirannya disetting seperti itu.

Ketika introvert jatuh cinta pada suatu hal, coba masuklah ke dalam kotak imajinasinya.

Perlahan.

Jangan berisik.

Karena, kotak itu sepi,

sekitarannya begitu rumit,

walaupun luas dan indah terlihat.

Lihat di ujung sana!

Ada sebuah pintu tua yang tak terkunci.

Datangilah!

Sudah sampai?

Coba buka.

Sekali lagi, perlahan.

Dan jangan berisik.

Selesai?

Lihat bagaimana suasananya?

Jika kamu siap,

setelah ini,

Kamu akan disuguhkan oleh berbagai petualangan pikirannya.

Dan pilihan, ada di tanganmu.

---

NB :

Ketika berjalan, duduk di angkutan umum, membeli sesuatu di berbagai tempat, di mana pun itu, pernahkah terpikir tentang beberapa hal lalu berakhir pada membahasnya sendirian?

Jika pernah, maka karena itulah work ini ada.

Daripada hanya menguap begitu saja, lebih baik ditulis agar bisa dibaca ulang kala lupa.

Work ini mencakup berbagai tulisan random. Ada yang diambil dari pengalaman pribadi, orang lain, juga pembahasan tidak jelas yang terlintas di pikiran.

Oh, iya. Ini poin utamanya.

Ingin meluruskan sedikit tentang Introver.

Introver tidak selalu tertutup dan gugup.
Bukan kerap anti-sosial.
Masih bisa berbicara, bergaul, berekspresi.
Mungkin, tingkatnya berbeda-beda saja.

Lagipula, sifat manusia adalah fleksibel.
Memiliki beberapa kepribadian dasar, dan banyak yang hanya kecenderungan.

Saya berusaha realistis dan tidak ingin mengkotak-kotakkan.

Apa pun itu, semoga bermanfaat.

-