#2

11.8K 465 4
                                    

Aku menyelinap pada jam pelajaran Sejarah lalu
menuju kantin. Setelah ku selidiki, Kantin adalah tempat favorit cowok itu. Terserah kalau kalian mengganggapku stalker, karena memang aku adalah stalker cowok itu. Cowok yang membuatku percaya pada cinta pada pandangan pertama. Dia ada disana. Aku bahkan belum tau namanya. Dia selalu ada bersama 2 orang cowok dan 1 orang cewek. Mungkin teman sekelasnya. Memang orang ganteng pasti teman-temannya juga ganteng dan cantik. Mereka berempat terlihat seperti lukisan ketika bersama. Semuanya punya tubuh dan wajah yang sempurna. Walaupun aku iri sekali dengan cewek yang selalu bersama mereka, tapi tidak bisa ku pungkiri cewek itu juga begitu cantik dan mempunyai tubuh yang sempurna. Aku mendekati mereka dan duduk di dekat mereka. Entah kenapa sepertinya murid lain enggan duduk bersama mereka.

"Ini anak SD yang kemarin kena bola lo kan, Le?" Tanya salah seorang cowok yang aku yakini punya darah blasteran. Sangat tampan dan murah senyum, tapi tetap tidak bisa mengalihkanku dari cowok yang sudah membuatku jatuh cinta di sebelahnya.

"Kak, cakep-cakep kok buta? Ga liad rok aku? Buta warna?" Ketusku karena sudah seringkali aku disangka anak SD sampai aku muak mendengarnya.

"Oh.. anak SMP? SMP 1?" Tanya cowok blasteran ini lagi sambil menyunggingkan senyum menawannya. Ga kena euy!!!

"Iya SMP 1" jawabku seadanya sambil kulihat cowok pujaan hatiku melirik kearahku

"Ga salah donk. Kamu masih Anak SD bulan lalu kan" cowok blasteran ini mengelus rambutku. Aku menepis tangannya.

"Truz mau apa adek kesini? Mau minta pertanggungjawaban Leon?" Tanya cowok dengan wajah lembut yang aku tidak tahu siapa namanya. Leon? Jadi nama cowok pujaan aku Leon?

"Hus, Al!!! Kayak Leon apain anak orang aja" cewek cantik ini memukul pelan cowok berwajah lembut bernama Al ini. Aku semakin yakin kalau nama cowokku ini Leon.

"Halo.. Aku Amanda. Cowok mulut rese ini Albert.. dan cowok cakep itu Jordan" cewek bernama Amanda ini memperkenalkan satu persatu temannya yang tidak begitu ku gubris

"Aku mau ngomong sama Kak Leon" Leon langsung menoleh begitu namanya disebut. Dengan wajah acuh tak acuh dia mengeluarkan dompetnya

"Berapa ganti rugi yang harus gw bayar?" Tanya Leon dengan tatapan mata dingin

"Aku mau Kak Leon jadi pacar aku" mendengar ucapanku Leon melotot. Al dan Amanda ternganga, Jordan tertawa terbahak-bahak.

"Berisik Jo!!!" Leon bangkit dari kursinya dan berdiri dihadapanku

"Lo udah gila? Apa kemaren bola gw kena kepala lo sampe lo jadi ga waras gini?"

"Kenapa Kak? Apa kakak ga percaya cinta pada pandangan pertama?" Tanyaku sambil mengedipkan kedua mataku berkali-kali, berharap ia jatuh pada pesonaku secepat aku jatuh pada pesonanya.

"Bullshit! Lo kira gw bakal suka sama lo? Lo masih bau kencur"

"Aku ga bau kencur kak! Aku pake parfum wangi buah" Jawabku serius di ikuti tawa Jordan yang semakin keras

"Maksud gw, lo masih kecil" Leon mengambil Aqua dari mejanya sambil mengacak rambutnya dengan frustasi

"Aku udah ga kecil lagi kak. Aku bahkan uda bisa buat anak kecil. Aku udah dapet mens bulan lalu kak" Leon langsung terbatuk-batuk dan menumpahkan botol air mineral ditangannya. Leon menatapku tidak percaya dan meninggalkanku entah kemana. Di ikuti oleh Amanda, Al dan Jordan yang menatapku iba

"Selamat berjuang" ucap Jordan sambil mengusap puncak kepalaku.

My Not So Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang