#48

3.7K 241 4
                                    

2 Bulan Kemudian ...

"Halo pendengar setia Love Radio, kembali bersama saya Rachel di segmen tanya jawab dengan pakar cinta kita kali ini, Adella. FYI, Adella ini penulis novel yang lagi booming banget, lho. Halo Adella.."

"Halo juga, Rachel..."

"Sebelum kita mulai tanya jawabnya, bole dong aku tanya-tanya dulu. Apa sih rahasianya bisa nulis novel super baper gitu?"

"Karena aku percaya pada cinta sejati dan dongeng. Makanya judul novel aku 'Always Happy Ending', karena aku memang suka banget sama happy ending, i think every story should have their own happy ending."

"Wah, udah ada sms yang masuk nih. Pertanyaan pertama, apa novel ini merupakan pengalaman pribadi?"

"Ga juga sih, cuman sebagian kecil aja. Sebagian besar memang imajinasi aku"

"Pertanyaan kedua, kan ga semua cerita berakhir dengan happy ending, apa ga ada rencana bikin novel sad ending?"

"Hmm.. menurut Rachel gimana kalo aku bikin akhir cerita yang sad ending?"

"Maybe i'll prefer sad ending. Because my story always come up with sad ending. Eh ada sms masuk lagi nih, wah pertanyaannya diluar jalur nih. Ceritain dong kisah sad ending Rachel. Mungkin di segmen selanjutnya bakal gw ceritain, ya..."

"Hahaha, ayo ceritain, Chel. Siapa tau kisah lo bisa gw jadiin novel.."

"Wah, gw harus dapet royalti nih. Pertanyaan selanjutnya, why sad ending, Chel? Are you all right? Wah thanks banget udah perhatian sama gw. Kenapa ya bisa sad ending, jawabannya sebenernya simple banget. Happiness is not for me"

Karena kebahagiaan bukan milikku..

---

"Kak Jo?" Tanyaku begitu keluar dari ruang siaran. Kak Jo duduk di ruang tunggu dengan mengenakan kaus hitam dan celana pendek putih selutut.

"So, i think happiness is not for me either, jadi lo gw jemput"

"Kak Jo denger?"

"Yap, ayo gw traktir minum" Akupun tersenyum dan menerima ajakan Kak Jo. Aku bersyukur punya teman seperti Kak Jo dan Shella. Mereka membantuku di saat-saat paling buruk dalam hidupku. Aku bekerja dengan Om Shella, yang merupakan pemilik dari radio ini. Aku sangat menyukai pekerjaanku yang sekarang, dan Kak Jo selalu berusaha menghiburku sejak 2 bulan yang lalu.

Kami pergi ke Club Java dan seperti bisa membuka ruangan VIP 8, dan ternyata sudah ada Shella di sana.

"Chel, udah kelar siarannya?" Tanya Shella begitu melihatku. Kamipun duduk dan mulai bercerita satu sama lain.

"Lo makin bagus, Chel. Suara lo merdu banget" Puji Shella sambil minum soda yang ada di depannya. Dessy pun datang dan membawakan minuman untukku dan Kak Jo.

"Jo, gw denger sekarang lo sama Clarissa?" Tanya Shella pada Kak Jo. Aku memang jarang mencampuri urusan pribadi Kak Jo, jadi aku sama sekali tidak tau apapun mengenai kehidupan percintaan Kak Jo.

"Gosip" Jawabnya santai. Aku bisa melihat kalau Shella masih menyukai Kak Jo.

"Kemarin gw coba cari kabar lagi tentang Leon, tapi masih nihil, sorry ya, Chel" Kata Shella tiba-tiba.

"Gpp kok, kalian berdua bisa berhenti cari kabar soal Leon. Gw udah menyerah, dan kalaupun gw ketemu sama Leon, gw akan menganggap dia orang asing"

"Leon temen gw, Chel. Gw harus cari tau kabar tentang dia. Gw ga yakin Leon di luar negeri. Gw belom bisa dapetin jejak dia. Gw rasa Om Wirajaya bener-bener pake kekuasaan dia buat nutupin jejak Leon" Kak Jo meneguk minumannya dengan frustasi.

"Bisa kita berhenti ngomongin Leon?"

My Not So Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang