#47

3.7K 240 2
                                    

Hai readers,

Sori lama update...

Happy Reading..

Sori kalo part ini pendek bangettt

---

Setelah menemui Papa, aku ke rumah sakit tempat Kak Leon di rawat. Dan saat aku bertanya, tidak ada pasien bernama Leon Wirajaya di rumah sakit ini.

"Tolong di cari lagi, Sus.." pintaku pada suster saat aku melihat Kak Amanda dan Kak Al yang baru saja keluar dari lift. Tanpa pikir panjang, aku langsung menemui mereka.

"Lo? Ngapain lo disini?" Tanya Kak Amanda begitu melihatku.

"Dimana Kak Leon?"

"Lo pikir gw bakal kasitau lo?" Kak Amanda tertawa sinis.

"Bahkan, takdir ga ngebiarin kalian untuk bersama, Chel. Gw menang" Kak Amanda berjalan melewatiku, dan aku menahan tangannya.

"Aku harus ketemu Kak Leon, aku mohon Kak Amanda..." Kak Amanda terdiam sesaat.

"Ikut gw" Secercah harapan muncul dan aku mengikuti Kak Amanda, ia berjalan dan masuk ke sebuah mobil. Akupun membuka pintu belakang mobil dan duduk disana.

Kami sampai disebuah rumah, dan aku mengikuti Kak Amanda sampai ke dalam rumah.

"Amanda?" Sapa seorang pria paruh baya yang mirip dengan Kak Leon.

"Ini Rachel, Om. Kekasih Leon" Kak Amanda tersenyum sinis padaku.

"Putri dari orang yang sudah mencelakakan anakku?" Aku terkejut dengan kata-katanya yang penuh dengan kebencian.

"Bukan Papa pelakunya, Om. Tolong percayalah.."

"Kalau maling ngaku, penjara akan penuh. Pergilah, saya gamau lihat wajahmu lagi. Belum puas kamu mencelakakan Leon?!"

"Om, tolong ijinkan saya menemui Kak Leon, dan bebaskan Papa saya. Dia ga bersalah, Om" Aku berlutut di kaki Om Wirajaya. Aku tidak peduli lagi, aku akan melakukan apapun untuk kebebasan Papa.

"Bebasin Papa kamu? Supaya dia bisa mencelakakan anak saya lagi?!"

"Engga, Om. Bukan Papa saya pelakunya, Om. Tolong percaya" Airmataku mulai mengalir, mengingat wajah Papa di penjara.

"Tolong kamu jangan dekati anak saya lagi!" Aku menahan kaki Om Wirajaya, aku terus memohon sambil menangis.

"Aku akan membebaskan Papa kamu, dengan satu syarat" Aku mengusap airmataku dan mulai berdiri.

"Apa syaratnya, Om? Aku akan ngelakuin apa aja"

"Jangan ganggu Leon lagi. Anggaplah kalian tidak pernah saling mengenal. Om akan bawa Leon keluar negri. Hanya itu yang saya minta"

Aku terdiam. Saat itu aku menyadari, bahwa kebahagiaan tidak akan pernah jadi milikku...

My Not So Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang