#18

6.5K 354 0
                                    

Halo.. kayaknya alurnya jadi cepet banget ya... maklum aku masih amatiran dan ini karya pertamaku.. jadi masih banyak banget kesalahan disana sini..jangan lupa vomment ya..

Happy reading...

"Akal sehatmu sudah kembali?" Jordan duduk di depan Leon yang baru saja mandi. Rambutnya masih basah, tapi wajahnya sudah terlihat lebih segar.

"Amanda ada di balik ini semua, Le" Jordan memulai pembicaraan dengan serius

"Apa maksudmu, Jo?"

"Kau harus membayarku mahal, Le. Aku harus membayar mahal untuk mendapatkan ini" Jordan melempar berkas-berkas yang ia dapat dari orang kepercayaannya dan melemparnya di meja yang ada di antara mereka.

"Papamu dan Papa Amanda juga ikut andil" Jordan memberikan waktu pada Leon untuk membaca semua bukti-bukti yang telah Jordan kumpulkan. Foto rumah Rachel yang sudah tersegel oleh bank, hutang Papa Rachel pada Sanjaya Group. Setelah membacanya Leon melempar berkas-berkas itu ke lantai

"Mau kemana, Le? Percuma, Le.. sepertinya gadis kecilmu sudah tidak berada di Jakarta"

"Aku akan menemui Papa..."

---

7 years later, New York

Seorang pria dengan mata hazel yang indah baru saja turun dari pesawat setelah melalui perjalanan panjang dari Jakarta. Ia melirik jam di tangannya dan mulai mengaktifkan handphone di saku celananya. Setelah keluar dari bagian imigrasi, ia mencari seseorang yang akan menjemputnya. Setelah melihat orang yang dicari ia melambaikan tangan dengan bersemangat.

"Le !!!" Jordan memeluk Leon seakan mereka sudah lama sekali tidak bertemu.

"Jangan lebay, Jo. Kita baru ketemu 2 bulan lalu" Tapi Leon tetap membalas pelukan Jordan dan mereka tertawa geli.

"Sudah ada kabar, Jo?" Tanya Leon sambil mereka berjalan menuju parkiran mobil.

"Belum, Le.. Al titip pesan, cepet pulang Le.. Dan kupikir juga begitu, Le.. Kau sudah membuktikannya pada Papamu. Sudah saatnya kau pulang Le.." Leon membuka bagasi mobil dan meletakkan barang-barang Jordan disana.

"Aku tidak akan bisa melakukannya tanpamu, Jo.." Leon dan Jordan memasuki mobil dan mereka memulai perjalanan mereka.

"Jangan bilang begitu, Le.. Kau juga sudah berusaha keras, dan instingmu bagus Le.. Kita sudah merintis usaha kita selama 6 tahun dan sekarang kita tinggal menikmati hasilnya saja.."

Sejak 7 tahun yang lalu, Leon sudah bersumpah tidak akan menggunakan apapun milik Wirajaya, ia meninggalkan semua harta Wirajaya dan berusaha mencari uang sendiri. Jordan banyak membantunya, termasuk memberinya satu kamar kosong di rumahnya. Setelah lulus SMA, ia dan Jordan sepakat akan membangun sebuah usaha dan mereka sepakat untuk memulainya di New York. Leon menggunakan seluruh uang yang diberikan Neneknya sebelum beliau meninggal. Ia dan Jordan membangun restoran Indonesia di New York dan ternyata berkembang sangat pesat. Keuntungan yang di dapat mereka investasikan di Jakarta. Sejak 5 tahun yang lalu Jordan sudah mengembalikan seluruh modal yang di pinjamkan Papanya. Mereka membangun Club Java di Bali dan sekarang memiliki saham Hotel Java di Jakarta sebanyak 50%. Dan tahun lalu mereka membangun Restoran Jole yang bernuansa masakan Indonesia di Kemang, Senayan dan Sudirman dan mendapat sambutan yang luar biasa. Tahun ini, mereka berencana membangun Club baru di Bandung

"Bagaimana Bandung? Kau sudah survey kesana?" Tanya Leon.

"Sudah, Le... ada beberapa pilihan.. Kau harus survey kesana, Le. Kita sudah bisa meninggalkan bisnis kita disini"

My Not So Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang