#32

5.3K 288 2
                                    

Sampai di Bali, kami beristirahat di sebuah Villa mewah. Aku sekamar dengan Shella dan Alia di kamar yang paling besar di lantai 1 sedangkan Kak Jo dengan Kak Leon di kamar lantai 2. Aldo sepertinya tidur dengan produser acara di lantai 2.

"Chel, perlengkapanku sudah kau siapkan semua?" Tanya Alia padaku

"Sudah semuanya.." Jawabku cepat.

"Besok aku akan nembak Kak Jo.." Ujar Alia dengan gembira. Ia duduk di depan meja rias dan mulai memoles wajahnya

"Kak Jo tidak akan mau dengan wajah nenek sihir sepertimu" Ejek Shella yang membuatku menahan nafas

"Apa lo bilang? Lo pikir lo bagus? Kalo Jo ga nerima gw, apalagi lo?? Mimpi kaliii.." Alia pun tidak mau kalah dengan membalas ejekan Shella. Aku menahan tangan Shella agar tidak terjadi perkelahian fisik

"Oke, fine.. Kita liat besok siapa yang Kak Jo pili.." Tekad Shella terlihat kuat

"Lo mau nembak Jo juga?? Iyuuuuuu" Alia dengan gaya yang di buat-buat seakan jijik dengan Shella. Aku menghela nafas, entah apa yang akan terjadi besok. Baru kemarin aku menyadari betapa brengseknya Kak Jo. Aku keluar kamar dan mendapati Kak Leon ada di depan kamarmu

"Ada apa, Kak? Kau tidak bersama temanmu yang brengsek itu?" Tanyaku ketus

"Kenapa kau marah, little girl?" Tanyanya sabar

"Kalian sama saja brengseknya" Aku berjalan melewati Kak Leon dan pergi ke dapur. Entah kenapa aku melampiaskan kekesalanku pada Kak Leon, padahal ia tidak salah..

"Baiklah, tapi Jo tidak sepenuhnya salah di sini, sayang.." Kak Leon mengikutiku ke dapur

"Lihat, kau membelanya.. kalian sesama spesies buaya darat tentu saja saling mendukung" Ejekku sambil mengambil gelas dan mengisinya dengan air mineral di dispenser..

"Dulu kau bahkan bilang tidak mau dengan wanita yang tidak bisa kau bawa ke ranjang. Terdengar brengsek sekali, kan?" Lanjutku lagi..

"Kau masih mengingatnya?" Tanyanya sambil tersenyum "Aku juga masih ingat waktu itu kau bilang rela melakukannya denganku?"

"Lupakan itu, Kak !!!" Teriakku karena merasa malu

"Aku sudah tidak membawa wanita manapun ke ranjang, Mill.. Sejak kau pergi.. Dan berdekatan denganmu seperti ini sungguh membuatku tersiksa.." Ia memelukku dari belakang. Tubuhku bergetar merasakan ia menempel
Pada tubuhku begitu dekat..

"Kak, nanti di liat orang.." Aku melepaskan pelukannya, rasanya jantungku mau copot jadinya. Kulihat Kak Jo juga masuk ke dapur. Aku membuang muka ketika melihatnya

"Oh, ayolah, Chel.. Jangan berlebihan. Aku bahkan belum melakukan apa-apa"

"Permisi, Kak.." Aku tidak mempedulikan ucapak Kak Jo dan kembali ke kamarku.

---

Kami semua menyaksikan jalannya syuting sejak pagi. Aldo dan Alia tampak santai berenang, berkuliner, lalu terakhir membeli oleh-oleh. Kulihat Kak Jo dengan serius memberikan arahan-arahan pada kru yang sedang bertugas.

"Jo kalau bekerja memang selalu total, Mill.." Kak Leon sudah ada di sampingku tanpa kusadari.

"Tapi tidak dengan wanita?" Jawabku sinis

"Ya... Mungkin tidak untuk yang satu itu.. Kau terlihat gelisah sejak tadi.. Kenapa, Mill?" Tanya Kak Leon

"Bukan apa-apa, Kak.." Tanpa terasa syuting sudah selesai dan kami akan merayakan selesainya syuting pertama di Villa. Saat itulah Alia akan menyatakan perasaannya pada Kak Jo. Entah apa yang Shella rencanakan..

Sampai di Villa, kami membuat api unggun dan membakar jagung, sosis, dan daging.

"Semuanya, ayo kita berkumpul.." Ajak Kak Jo di tengah-tengah api unggun. Kamipun mulai mengelilingi api unggun

"Thanks udah kumpul semuanya. Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk semua partisipasi, kerja sama dan usaha kerasnya dalam mensukseskan program baru Celeb Adventure ini.. Semoga ke depannya acara ini semakin sukses dan melahirkan karya-karya lain yang lebih bagus lagi.." Semua kru bertepuk tangan dan Kak Jo melanjutkan pidatonya "Kalian boleh kembali menikmati acara makannya.." Saat yang lain kembali makan, kulihat Alia mendekati Kak Jo. Akupun terdiam dan melihat Shella juga mendekati Kak Jo..

"Jo, ada yang mau aku omongin.." Alia mendekati Kak Jo dengan percaya diri

"Soal apa, Alia?" Tanya Kak Jo

"Ada yang mau aku omongin juga, Kak..." Shella dengan berani mendekati Kak Jo. Aku menatap Kak Leon dengan cemas dan mulai mendekati mereka

"Kok lo ganggu?" Tantang Alia pada Shella

"Oke, Kak Jo.. siapa yang Kak Jo pilih antara aku sama cewek genit ini.." Aku tidak percaya Shella berani mengucapkannya. Kulihat dahi Kak Jo berkerut

"Kenapa aku harus memilih salah satu dari kalian?" Tanya Kak Jo bingung

"Aku mencintaimu, Kak.. Sejak dulu.. Baru sekarang aku bisa mengatakannya..." Shella menyatakan perasaannya dengan sungguh-sungguh. Kulihat Kak Jo terdiam..

"Maaf, Shel... Tapi aku tidak mempunyai perasaan semacam itu denganmu.."

"Kenapa, Kak?" Tanya Shella dengan terbata-bata

"Tentu saja Jo tidak punya perasaan padamu ! Jo pasti lebih memilihku" Sahut Alia dengan percaya diri

"Alia, aku juga tidak punya perasaan yang sama padamu. Kecuali kau hanya mau jadi teman tidurku" Setelah mengucapkan itu, entah darimana Aldo datang dan memukul wajah Kak Jo sampai Kak Leon berlari ke arah Kak Jo dan menahan Aldo

"Brengsek kau ! Jangan berani-beraninya kau mendekati adikku !!" Aldo hendak memukul Kak Jo lagi, tapi aku menahan lengan Aldo

"Hentikan, Do.. Bawa saja Alia dari sini. Dia butuh istirahat.." Kulihat Alia juga sangat terkejut dan terpukul. Aldopun membawa Alia masuk ke dalam Villa..

"Dan aku akan mengatakan ini padamu, Shel.. Kau temanku dan aku tidak mau menyakitimu, aku hanya akan memberimu saran.. Jangan mencintai orang yang salah..." Kak Jo mengusap luka di wajahnya

"Andai saja aku bisa mengatur hatiku, Kak..." Bisik Shella sambil menangis

"Lupakan aku, demi kebaikanmu..." Kak Jo meninggalkan kami. Aku melihat Kak Leon dan ia mengikuti Kak Jo ke dalam. Aku memeluk Shella yang sedang menangis. Aku mengusap punggungnya perlahan..

My Not So Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang