#35

5.5K 266 1
                                    

"Apa kau bilang, Le??" Tanya Wirajaya pada anaknya yang baru saja mendatangi ruang kerja di rumahnya. Sudah lama anaknya tidak pulang ke rumah dan sekalinya anak itu pulang, ia membawa berita yang tidak di sukainya

"Aku akan menikahinya, Pa.. Kau tau siapa yang ku maksud, pastinya orang-orang yang kau suruh mengawasiku memberitahumu, bukan?" Jelas Leon tegas

"Anak pengusaha menengah yang sudah jatuh bangkrut itu?" Tanya Wirajaya mencoba memperjelas

"Anak pengusaha menengah yang kau buat jatuh bangkrut tepatnya" Tatapan tajam Leon seakan meminta penjelasan

"Itu permintaan Sanjaya, Le.. Dan Papa tidak sepenuhnya bersalah. Dunia bisnis memang kejam.."

"Aku tidak akan mempermasalahkannya lagi, Pa.. Aku akan menikahinya.."

"Yang benar saja, Le? Sebelum jatuh bangkrut saja dia tidak sejajar dengan kita, apa lagi setelah jatuh bangkrut?"

"Aku tidak meminta persetujuanmu, Pa.."

"Papa lebih suka Amanda.."

"Aku tidak minta pendapatmu, Pa.."

"Leon !! Pikirkan lagi !! Menikah itu seumur hidup.."

"Sepertinya kata-kata itu tidak cocok di ucapkan oleh seseorang yang menikah 2 kali.." Leon tersenyum sinis dan meninggalkan Wirajaya. Wirajaya memang sudah menikah 2 kali. Istri pertamanya di nyatakan tidak bisa mengandung, dan Wirajaya menceraikannya lalu menikahi istrinya yang sekarang, Ibu dari Leon dan Kakak perempuannya.

---

Rachel tidak bisa berhenti tersenyum mengingat kejadian kemarin malam. Ia sudah kembali ke Jakarta tadi siang. Sekarang ia sedang berada di Apartment. Ia masih sedikit merasa tidak nyaman karena pengalaman pertamanya, jadi ia hanya berbaring santai di ranjangnya. Dan sambil berbaring, ia mulai memainkan HPnya dan mencoba menelpon Papa dan Mamanya melalui HP yang diberikan pada Mamanya..

"Halo?" Suara Mamanya membuat Rachel sedikit lega

"Ini aku, Ma.." Sapa Rachel bersemangat

"Chel? Bagaimana pekerjaanmu?" Tanya Mamanya antusias. Rachel baru saja mengingat bahwa Mamanya belum mengetahui kalau ia bekerja di Jakarta

"Aku dapet tawaran kerja di Jakarta, Ma.. Sekarang aku lagi di Jakarta..."

"Kau kerja di mana, Sayang?" Suara Papa Rachel terdengar.

"Di Baldwin Production.." Jawab Rachel hati-hati

"Baldwin? Teman Wirajaya itu?" Suara yang sinis dan tidak suka mulai terdengar

"..."

"Chel? Kau tidak berhubungan dengan mereka, bukan? Sanjaya, Wirajaya dan teman-teman mereka?"

"Tidak.." Jawab Rachel begitu cepat tanpa sempat berpikir. Ia begitu takut, takut mengecewakan Papanya dan jantungnya berdetak lebih cepat karena berbohong

"Baiklah, jaga dirimu, Chel.. setelah Papa di promosikan menjadi Sales Manager, kau tidak perlu lagi bekerja di sana.. Doakan Papa.."

"Aku selalu mendoakan mu dan Mama.."

"Sebentar lagi ulang tahunmu, apa yang kau minta, sayang?" Tanya Mama Rachel mengambil alih.. membuat Rachel menghembuskan nafas lega.

"Tidak perlu, Ma.. Yang penting Mama dan Papa sehat selalu.."

"Baiklah, sayang, Mama mau menyiapkan jualan untuk besok.. Istirahatlah..." Rachel menutup telpon dan mendesah khawatir, sampai ia mendengar ketukan ringan di pintunya. Ia berjalan, membuka pintu dan mendapati Leon ada di depannya. Leon langsung memeluk Rachel lembut dan menutup pintu

"Urusanmu sudah selesai, Kak?" Tanya Rachel sambil membalas pelukan Leon

"Sudah.. Bagaimana kabarmu?" Tanya Leon

"Kita baru berpisah beberapa jam dan kau sudah menanyakan kabarku, Kak?"

"Masih sakit?" Tanya Leon khawatir

"Sedikit..."

"Selanjutnya tidak akan sakit lagi" Leon tersenyum nakal dan mencubit kedua pipi Rachel yang bersemu merah. Dan tiba-tiba perhatian mereka teralihkan oleh bunyi  HP Leon.

"Ada apa, Jo?" Tanya Leon saat mengangkat HPnya

"Dimana?" Tanya Leon dengan dahi berkerut

"Kantor polisi?" Tanya Leon lagi

My Not So Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang