22

48 3 0
                                    

   "Jangan tolong Nina!!!"

    Geo terus berjalan, tanpa mempedulikan Althea yang terus melarangnya. Terus begitu, sampai diri nya keluar labirin pun begitu. Althea tidak henti hentinya menghadang Geo.

   "Lo gak capek gangguin gue?" tanya Geo datar. Althea tidak menjawab. Hening. Geo melihat sekelilingnya, nihil. Hanya dirinya dan Nina saja sekarang.

   "Bodo amat" batinnya, kembali berjalan.

   "GEO!!" seseorang memanggil namanya. Geo berbalik dan melihat David dan Lenar sedang berlari menghampiri nya.

   "Astagfirullah, Nina lo apain hah?" tanya Lenar langsung.

   "Gak gue apa apain. Dylan ma Grace mana? Devano? Tamara?" tanya Geo saat melihat ke empat teman yang lainnya tak ada di sini.

   "Gak tau, masih di labirin kali, nyarik jalan keluarnya susah amat" keluh David.

   "Oh... Dav, lo bawa Nina keluar nih" Geo menyerahkan Nina pada David, dan langsung pergi, tapi sebelum itu...

   "Lah lo mau kemana?" tanya Lenar, lebih dulu sebelum David mau bertanya.

   "Panggil polisi!" katanya setengah berteriak.

   "Kok kesana?"

   "Lo berdua panggil polisi. Gue mau nyarik empat orang curut itu, bisa berabe kalo sampe ada yang pingsan nanti, si setan bisa ngambil ahli tubuhnya" jawabnya. Terus berlari menjauh.

   "Eh, si Grace tadi  kan mau pingsan ya?" tanya Lenar memastikan, David mengangkat bahu, tidak tau.

   "Gimana kalo Grace yang dirasuk ini?"

   "Udahlah, daripada lo mikirin itu, mending telpon polisi sono" kata David.

   "Iya, iya"

    Lenar langsung mengambil ponsel nya, dan segera menekan angka angka yang ada di layar sentuh ponsel nya itu. Lalu, mendekatkan ponsel itu di telinga nya dan mulai berlari mengikuti David yang sudah duluan berlari di depannya. Sampai mereka berhenti di pintu keluar villa, gadis kecil berdiri menghadang mereka.

   "Berikan Nina padaku" katanya. Keduanya mundur beberapa langkah.

   "Siapa dia?" tanya Lenar berbisik di telinga David. Cowok itu menggeleng tidak tau.

   "Berikan gadis itu padaku! Sekarang!" teriaknya keras.

   "Lari..." ucap Nina sangat pelan, suaranya serak, wajahnya sangat pucat saat ini. Tapi, sudah tidak pucat seperti sebelumnya.

   "Ni-"

   "Berikan dia padaku!!!"

   "Lari" kata Lenar, diikuti anggukan dari David, lantas berlari menjauh dari pintu itu. Gadis kecil itu tidak mengikuti mereka, hanya menatap mereka dengan bola mata merah terangnya yang menyala seperti mata kucing.

***

Geo terus masuk ke dalam labirin. Mencari ke empat temannya yang lain. Sampai dia berhenti berjalan, Grace berdiri di hadapannya, sendirian.

   "Dylan gak sama lo?" tanya Geo menyelidik.

   "Dia ngilang gak tau kemana" jawab Grace pelan. Geo hanya mengangguk mengerti. Berjalan melewatinya.

   "Lo mau ikut gue nyari yang lain atau keluar?" tanya Geo tanpa melihatnya.

   "Gue ikut lo aja"

VILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang