" memang nya kenapa orang tua kamu tidak menyukai kamu Sarah? Bukankan anak-anak harus di perlakukan sama dengan kasih sayang yang sama? lalu kenapa kamu bisa punya pikiran seperti itu, bahwa orang tua kamu tidak menyukai mu?" tanya Bertus ke Sarah
" Entahlah Bert,aku juga tidak tau. Buktinya mereka tidak pernah datang berkunjung ke sini untuk menemui aku, aku punya pikiran seperti itu karena aku merasakannya. Mungkin karena aku perempuan, dan ke dua adik ku semuanya laki-laki. Mungkin orang tua ku lebih menyukai memiliki anak laki-laki daripada anak perempuan." Jawab Sarah.
Lalu kedua nya terdiam dalam pikiran mereka masing-masing.
Bertus kembali teringat dengan percakapan mereka di telapon kemarin malam. Lalu Bertus menceritakan semuanya ke orang tuanya yang tidak lain adalah Jimmy dan Deepa. Orang tuanya menyimak dan mendengarkan semua cerita Bertus sampai habis. Mereka heran kenapa anak sekecil itu sudah bisa merasakan situasi yang sedang di hadapi dan menyimpulkan masalah seperti itu. Deepa hanya mengucapkan satu kalimat namun cukup berpengaruh untuk Bertus
" kenapa kamu begitu sangat peduli dengan Sarah sayang? padahal kalian baru kenal belum terlalu lama bukan? apakah kamu menyayangi Sarah?"
Bertus terdiam sebentar lalu menjawab pertanyaan Deepa
" entahlah mom, tapi sepertinya aku memang menyayanginya seperti adik perempuan ku. Aku juga sangat merasa kasihan ke Sarah, di rumahnya dia sering merasa kesepian kalau sepupunya pulang ke rumah saja Sarah baru bisa sedikit terhibur. Aku juga sering memperhatikan kalau Sarah sering memperhatikan kita kalau sedang berkumpul di halaman belakang walaupun kita hanya sekedar bercanda atau bermain bersama di halaman belakang. Tatapan matanya seperti bicara kalau dia ingin juga memiliki dan merasakan arti keluarga yang sesungguhnya, aku sangat bersyukur papi dan momy menyayangi kami dan selalu memberikan kenyamanan untuk kami."
Bertus berbicara sambil memeluk momy dan papi nya.
" pi...mi... tidak bisakah kalian membagi kasih sayang kalian walaupun hanya sedikit ke Sarah agar dia juga bisa merasakan hangat nya sebuah keluarga?" tanya Bertus ke orang tuanya.
Jimmy dan Deepa saling berpandangan lalu tersenyum " tentu saja sayang, mulai besok kamu bisa dengan sering untuk mengajak Sarah main ke sini, ke rumah kita. Kami akan menyayangi Sarah juga seperti kami menyayangi kamu, kakak mu dan adik-adik mu tentunya. Yah... walaupun kakak mu Graciella masih tidak bisa menerima keluarga baru kita ini, tapi setidaknya papi sangat mencintai Graciella juga. Semoga saja suatu saat nanti Graciella bisa menerima keadaan ini dan mau tinggal bersama kita di sini tentunya. " ucap Jimmy.
Deepa membalas perkataan Jimmy " iya sayang, semoga saja suatu saat Graciella mau menerima aku sebagai ibunya dan menyayangi aku seperti ibu kandung nya sendiri. "
Lalu mereka bertiga berpelukan dan menghabiskan sisa malam mereka dengan makan malam bersama sambil bercerita sampai akhirnya mereka masuk ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat.
Kesokan harinya sepulang sekolah Bertus memberanikan diri untuk meminta ijin ke opa dan oma Sarah agar Sarah bisa main ke rumahnya. Opa dan oma Sarah menyetujuinya karena rumah mereka hanya bersebelahan saja dan sebelum nya juga Jimmy sudah menelepon terlebih dahulu ke opa Sarah agar Sarah di ijinkan untuk sering bermain di rumah mereka.
Sarah senang sekali karena pada akhirnya dia memiliki teman baru dan rasanya seperti keluarga saja. Di rumah keluarga Gavriel Sarah di perlakukan seperti keluarga sendiri, dan Sarah juga bisa menggunakan kamar tamu jika ingin istirahat di rumah mereka.
" Sarah... selamat datang di kelurga Gavriel, pokoknya kamu gak boleh sungkan ya ke kami. Anggap saja kami berdua adalah papa dan mama kamu. Kamu juga bisa bercerita ke kami jika kamu mau. Ambil apa yang kamu inginkan dan pakai saja apa yang kamu mau. Tidak perlu sungkan ya sayang." kata Deepa ke Sarah
" iya tante Deepa dan terimakasih sudah mau menjadi papi dan mami Sarah. Jadi sekarang aku gak kesepian lagi deh. hehe..." kata Sarah ke Deepa.
Lalu Deepa berkata ke Sarah " eh... kamu jangan panggil tante ah... panggil mami saja mau yah!"
Sarah menganggukan kepalanya tanda setuju dengan permintaan Deepa untuk memanggilnya dengan sebutan itu. " dan... berarti kamu juga harus panggil om dengan sebutan papi. Kalau perlu di tambah dengan kata-kata tampan, jadinya papi tampan hahah...." ucap Jimmy yang baru keluar dari dalam kamar.
Bertus membalas ucapan papi nya " ih... papi kok jadi narsis gitu sih? aku jadi mual dengarnya. hahaha"
Jimmy membalas ucapan Bertus " loh....boleh dong! toh , papi juga memang tampan kan?"
Bertus membalas ucapan papi nya " iya deh...iya terserah papi saja. Papi kan emang dari dulu sukanya narsis. Walaupun emang papi ganteng sich."
Lalu mereka semuanya tertawa mendengar pengakuan dari mulut Bertus. Sarah juga ikut tertawa, namun di lubuk hatinya dia terharu dan juga merasa senang karena mereka ternyata memang keluarga yang sangat hangat.
Dan mulai dari saat itu Sarah jadi semakin sering berkunjung bahkan juga beberapa kali menginap di kediaman Gavriel. Dan Sarah juga sudah tidak terlalu sungkan untuk bisa membaur menjadi bagian dari keluarga Gavriel. Bahkan adik-adik Bertus pun juga sudah sangat dekat dengan Sarah. Leon dan Javi ke dua adik Bertus memanggil Sarah dengan sebutan kakak.
Hampir setiap hari Bertus dan Sarah menghabiskan waktu luang mereka bersama. Oma dan Opa Sarah juga tidak keberatan jika Sarah sering bermain dengan Bertus, bahkan Bertus sekarang juga sudah sangat dekat dengan Ando, Roland dan Rendy yang merupakan sepupu Sarah.
Kebetulan umur Bertus dengan mereka bertiga juga tidak terlalu jauh bedanya. Dan selera mereka dengan hobi juga hampir sama, sama-sama menyukai otomotif seperti mobil dan juga tentunya game. Seiring berjalan nya waktu keluarga mereka berdua menjadi sangat dekat. Dan Bertus juga sering menginap dan tidur di kamar sepupu Sarah untuk bermain game sampai pagi jika mereka besoknya libur sekolah.
Oma dan Opa Sarah juga sudah mulai menyayangi Bertus seperti cucu mereka sendiri. Sarah sangat merasa senang,bahagia dan terhibur karena sekarang dia tidak merasakan kesepian lagi dan juga memiliki keluarga dengan kisah yang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARAH MANUELLA
Romancedia adalah sahabat kecil ku,dia sangat menyukai senja dan udara dingin,aku selalu melindungi nya.tapi aku mencintai nya seperti jiwa ku. Aku selalu bersabar dan mengalah oleh laki-laki yang dia cintai. Sudah hampir 16 tahun aku selalu mengejar hadir...