SARAH MANUELLA

Awal Cerita (1) #Perkenalan

Mobil pindahan terparkir di rumah besar yang selama ini kosong tanpa penghuni. Ada kurang lebih sekitar tujuh sampai sepuluh orang laki-laki dewasa berlalu-lalang memindahkan isi barang pindahan dari mobil ke dalam rumah mewah bergaya modern yang sudah lama kosong itu.

Seorang gadis kecil berusia 10 tahun yang sudah cukup lama memperhatikan dari atas balkon rumahnya menunggu-nunggu siapakah calon penghuni baru rumah mewah besar itu sambil memeluk boneka beruang kesayangannya. Dalam hati anak kecil itu berpikir 

"pasti penghuni baru nya kaya raya,barangnya bagus-bagus dan mewah sekali." 

Cukup lama dia memperhatikan ke arah rumah itu. Sampai pada akhirnya suara wanita tua membuyarkan lamunan gadis kecil itu. 

" Sarah, ayo masuk sayang sudah waktunya kamu makan siang. kamu juga belum mengganti seragam sekolah mu dengan pakaian rumah mu. Ayo cepat masuk dan turun untuk makan siang. Oma tunggu di bawah ya sayang, kami sudah sangat lapar."

 Sarah menjawab 

" iya oma... aku turun,tapi aku ganti baju dulu ya oma."

 Oma Sarah menjawab suranya yang lembut

" iya sayang..."

#SarahManuella#

Gadis kecil berkulit putih kemerahan,rambutnya panjang lurus dan bewarna coklat dengan mata indah. Sebenarnya Sarah tinggal bersama dengan oma dan opanya beserta tiga orang sepupunya tidaklah lama, hanya ketika liburan musim panas saja Sarah tinggal bersama dengan mereka di Jakarta. Namun, untuk menghindari rasa bosan, akhirnya oma dan opa Sarah setuju untuk menyekolahkan Sarah di sekolah yang sama dengan sepupunya.

Orang tua kandung Sarah tinggal di kota yang berbeda dengan Sarah. Oleh karena masalah orang tuanya-lah yang mengharuskan Sarah tinggal terpisah dengan oma tercintanya. Sarah juga memiliki dua orang saudara kandung laki-laki yang saat ini tinggal dengan kedua orang tua kandungnya. Walaupun di rumah Oma nya memiliki asisten rumah tangga, tapi Sarah dan saudara sepupunya selalu di ajarkan untuk menyiapkan keperluannya sendiri dari usia dini. 

Dengan sendirinya sifat mandiri sudah ada sejak Sarah dari kecil karena didikan disiplin dari oma dan opanya. Kakak sepupu laki-laki Sarah juga sangat menyayangi dan menjaga Sarah seperti menjaga dan menyayangi saudara kandung mereka. 

Tidak ada satu orang pun yang boleh menyakiti atau membuat Sarah menangis. Mereka adalah Ando, Roland , dan Rendy. Tidak jarang mereka bertiga bertengkar dengan orang lain hanya demi melindungi Sarah. Sarah dan ketiga sepupunya memang sengaja di daftarkan di sekolah yang sama oleh oma dan opanya. 

Opa Sarah adalah salah satu pensiunan anggota perlamen dan cukup di takuti oleh pesaing politiknya namun seringkali dirinya masih sangat di butuhkan oleh banyak orang, sedangkan oma Sarah adalah pengusaha cengkeh yang cukup terkenal sukses di daerah Sulawesi Utara. 

Walaupun mereka dari keluarga cukup berada,tidak ada satu pun dari mereka mengajarkan anak dan cucunya menjadi orang yang memiliki sifat sombong atau angkuh. Ayah Sarah bekerja di salah satu perusahaan minyak, ibu Sarah hanya seorang ibu rumah tangga yang memiliki usaha katering kecil-kecilan. 

Kehidupan Sarah memang terlihat sangat sempurna dan bahagia, tapi siapa yang tau bahwa sebenarnya jauh dalam hati kecil Sarah sangat merasakan kesepian,sedih dan labil. Dia lebih sering terpaksa atau berpura-pura terlihat tersenyum dan bahagia di hadapan orang lain terutama di hadapan keluarganya. 

Kegiatan sehari-hari Sarah dimulai dari bangun tidur,sarapan,berangkat sekolah,ikut kursus atau bimbel tambahan,pulang ke rumah,belajar,makan siang dan malam,bermain sebentar bersama sepupunya,lalu tidur di malam hari. Seperti itulah kehidupannya berulang setiap harinya. Hanya pada saat libur sekolah saja Sarah dapat merasakan sedikit perubahan suasana seperti pergi ke mall bersama oma,opa dan sepupunya atau berkunjung ke rumah kerabat nya yang lainnya.