#kediamanGavriel#
Setelah berbicara dengan Sarah, Bertus turun untuk membuat susu coklat panas kesukaannya. Terdengar suara orang sedang berbincang-bincang di ruang makan yang kelihatannya habis memakan cemilan malam mereka. Ternyata papi dan mami-nya belum tidur dan masih berbincang-bincang di ruang makan yang terhubung ke dapur.
" hei son, bagaimana liburannya?kamu belum cerita ke papi tentang liburang kamu. Gak seperti biasanya. Tumben kamu kurang bersemangat liburan kali ini" tanya Jimmy pada putranya.
" hm... iya pi, liburannya kurang seru. Sarah sakit disana dan dia kurang bisa menikmati liburang yang sudah aku rencanakan. Sempat dirawat juga di sana. huft..." ucap Bertus.
"oh...iya papi sudah dengar soal itu dari om Herman. Yasudah nanti kan kalian bisa rencanakan ulang liburan kalian. Oh iya son, papi dengar dari anak buah papi kamu sedang memerintahkan misi khusus ya? papi boleh tau itu apa?"
"em...iya pi. Tapi sebenarnya ini rahasia tapi karena papi sudah tau, sekalian aku mau minta tolong sama papi, eh... minta saran juga sih!"
"ehm...ehm... Ngomongnya berdua aja terus. Anggap saja mami gak ada di sini" Deepa menimpali perkataan Bertus sambil menggodanya.
" haha...... mami ngambek pi! Bukan gitu cantik ku tapi ini urusan laki-laki . Jadi ratu ku belum boleh tau rahasia ini. Pi... kita bicara di halaman belakang aja yuk! Papi tunggu aku disana saja ya, aku mau bikin susu panas dulu. Papi mau kopi? Sekalian nanti aku buatin yang paling enak buat papi."
" anak ini kalau ada maunya bisa aja merayunya. Oke son, papi tunggu di halaman belakang ya! kamu tolong buatkan kopi ter-enak ya son!"
"iya papi... mami tidur duluan gih. Besok kalau misi aku sudah selesai baru aku ceritakan."
Bertus pergi ke dapur setelah sebelumnya mencium pipi sang mami yang sangat penasaran dengan rahasianya.
" anak itu, tingkahnya sama seperti Jimmy muda. haha...." lalu Deepa memutuskan untuk kembali ke kamar.
*****
Bertus menyusul papinya ke halaman belakang dengan nampan berisi susu panas dan kopi.
"sini son, duduk disini." Ucap Jimmy sambil menepuk-nepuk bangku disebelahnya.
" kamu mau curhat apa sama papi? gak terasa anak papi sudah hampir dewasa."
"nih pi... sambil diminum kopi buatan aku" Bertus meletakan cangkir kopi untuk Jimmy.
" pi... sebelumnya aku minta maaf karena sudah melibatkan anak buah papi dalam urusan pribadi aku. Jadi gini pi, aku... Em... Aku... Aduh bagaimana ini ngomongnya ke papi ya? aku sebenarnya..."
"hei son, come on! Bicaralah yang jelas, bagaimana papi bisa tau apa yang mau kamu bilang ke papi kalau kamu sendiri bicaranya seperti itu. Papi itu ayah kamu, apa yang harus kamu takutkan son?"
"Pi.... aku mencintai Sarah. Dari dulu aku mencintai Sarah!" akhirnya Bertus mengatakan hal yang sudah berhasil membuat mukanya merah seperti kepiting rebus.
Jimmy terkejut mendengar perkataan Bertus, terdiam sejenak lalu akhirnya menanggapi perkataan Bertus tanpa berusaha untuk menghakiminya.
" sudah papi duga...! Sudah dari dulu papi tau kalau kamu sebenarnya mencintai Sarah, bukan menyayangi Sarah sebagai adik atau sahabat kamu. Setiap kamu menatap Sarah tatapan kamu penuh dengan kelembutan, kalau kamu mencintainya kamu harus bilang ke Sarah karena Sarah juga harus tau perasaan kamu sebenarnya ke Sarah."
"aku sudah bilang ke Sarah pi"
"lalu apa jawabnya? dia menerima pernyataan cinta kamu atau tidak?" tanya Jimmy yang juga ikut terbawa rasa penasarannya.
"haha... Kok jadi papi yang penasaran sih? Sabar pi... Sabar! Jadi gini pi, rencananya besok aku mau bikin surprise romantis untuk Sarah. Aku juga sudah kerjasama sama sepupu-sepupu Sarah menyiapkan semuanya. Dan juga melibatkan anak buah papi tentunya."
"ooohhh... Jadi itu maksud kamu menyuruh anak buah papi buat cari bouquet bunga langka yang harganya lumayan mahal. Ingat son, uang jajan kamu papi potong ya..!"
"yaampun pi....... tega sekali! Ini moment penting dalam hidup aku pi, karena ini untuk pertama kalinya aku menyatakan cinta ke perempuan yang juga merupakan cinta pertama aku" Bertus setengah cemberut menimpali ucapan Jimmy kepadanya.
" aduh...aduh... Kok papi jadi merasa kamu sama seperti papi dulu ya? Haha..." Jimmy tertawa karena menyadari kalau sifat anak laki-lakinya itu sangat mirip seperti dirinya.
" Ok... Untuk kali ini papi akan bantu kamu tanpa memberikan potongan jatah uang jajan kamu. Tapi son, apa Sarah juga sudah tau kalau kamu nanti akan meneruskan kuliah di luar negeri? Sarah harus tau hal itu son. Dan juga kamu pasti harus bekerja keras buat meyakinkan Sarah menerima keputusan kamu itu. "
" belum pi, aku rasa itu akan aku beritahu nanti setelah aku tau jawaban yang diberikan Sarah ke aku."
"ok son, papi dukung kamu dengan Sarah. Tapi kamu harus ingat, Sarah itu sangat dijaga dengan baik oleh keluarganya. Tidak ada satu orangpun yang dibiarkan membuat dia terluka. Apalagi ke tiga sepupu Sarah itu juga sangat super protektif menjaga Sarah. Itu sebabnya Sarah jadi brother complex. Jadi kamu mengertikan maksud papi ngomong gini ke kamu? Dan kamu juga harus berhati-hati son. "
"iya pi... Aku sudah sangat menyadari hal itu. Semuanya juga sudah aku pertimbangkan dengan baik. Ando juga sudah memperingatkan aku mengenai hal itu pi."
"wah...wah... Belum apa-apa kamu sudah mendapatkan ancaman son. Hahaha.... Tenang son, papi akan selalu mendukung kamu, apapun keputusan kamu nantinya. Papi juga sama akan melindungi harta papi yang paling berharga, tidak akan pernah papi biarkan siapapun menyakiti keluarga papi. Bahkan kakak kamu yang sudah membenci papi pun tetap masih dalam perlindungan penuh dari papi, karena bagaimanapun Graciella juga putri papi satu-satunya. Papi memang sangat kecewa dengan tingkah laku kakak kamu, tapi kamu harus paham satu hal son. Sekecewa apapun seorang ayah ke anaknya tetap tidak akan mengurangi rasa sayang ke anaknya tersebut. "
" Iya pi... Untuk hal itu aku sangat mengerti dan memahami situasinya. Terimakasih pi, aku sangat bersyukur karena papi-lah yang menjadi ayah aku bukan orang lain. Terimakasih pi untuk semuanya." Bertus memeluk papinya dengan perasaan terharu.
Jimmy pun membalas pelukan puteranya " Sama-sama son. Ayo kita masuk, mami kamu pasti sudah sangat penasaran dengan pembicaraan kita ini. Kamu pasti tau kan sifat mami kamu ? haha..."
" iya pi, ayo kita masuk. Aku juga sudah mengantuk"
Bertus masuk ke kamarnya , mengambil handphone-nya dan meghubungi seseorang " jangan lupa dengan tugas yang sudah saya perintahkan. Saya tidak mau ada kegagalan, dan saya juga tidak mau ada kekacauan. Semua perintah saya sepertinya sudah sangat jelas bukan?"
"........ "
" Oke, bagus! Saya tunggu laporannya besok pagi" lalu Bertus menutup teleponnya dan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya.
" Sarah pasti sudah tidur, baru saja tadi bicara dengan Sarah. Sekarang sudah rindu lagi" Bertus bicara sambil tersenyum membayangkan rencana esok hari.
Dan berharap semuanya akan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARAH MANUELLA
Romancedia adalah sahabat kecil ku,dia sangat menyukai senja dan udara dingin,aku selalu melindungi nya.tapi aku mencintai nya seperti jiwa ku. Aku selalu bersabar dan mengalah oleh laki-laki yang dia cintai. Sudah hampir 16 tahun aku selalu mengejar hadir...