PART 20

39 3 0
                                    

* karena selain keluarga , kamu juga pasti akan sangat memerlukan sahabat  - AuthorQoutes- *


-Author Pov-

Di dalam mobil Sarah tidak banyak bicara, wajahnya memandangi pemandangan London selama perjalanan bersama Artha.

"kenapa kamu diam saja? Apakah kamu masih marah padaku Sarah?"

"hm.... Aku tidak marah padamu, hanya saja harusnya tadi kamu membiarkan aku pulang bersama dengan orang tua ku saja."

" apa maksud mu? Kan sudah aku bilang, bila aku menjemput mu aku juga yang akan mengantar kamu pulang. Apakah aku salah jika aku memiliki sikap tanggung jawab seperti itu?"

"tidak. Apakah kau terbiasa memaksa pada wanita lain?"

" tidak, jika pada wanita lain aku tidak akan memperlakukan mereka selembut aku memperlakukan dirimu"

Sarah melirik tajam ke Artha "kenapa? Apa bedanya aku dengan mereka? Toh kita sama-sama perempuan."

"kamu berbeda sayang, kamu adalah gadis ku yang sangat aku cintai, sedangkan mereka hanya jalang yang membutuhkan uang ku"

" menurut ku sama saja, karena aku dan mereka yang kau sebut jalang adalah sama-sama wanita. Tentunya mereka tidak akan berbuat begitu kalau orang seperti kau tidak menginginkannya. Jadi sudah sepantasnya kau juga memperlakukan mereka secara hormat bukan? Dan tolong berhenti memanggilku dengan sebutan sayang, bukan berarti aku sudah menyetujuinya dengan kau meminta ku menjadi kekasih mu di depan orang tua ku"

" memangnya apa yang salah? Aku tetap akan menganggap mu sebagai kekasihku mulai saat ini"

" tolong jangan suka memaksakan kehendak mu seperti itu. Karena aku sudah lupa apa yang namanya cinta sejak aku di kecewakan. Dan aku tidak mau berpacaran dengan orang yang tidak aku cintai"

"bukan 'tidak', namun 'belum' karena aku akan memastikan kau akan mencintai ku suatu saat nanti" ada sedikit nada penekanan dalam kata 'tidak' dan 'belum' dan Artha akan memastikan hal itu.

" jangan harap" balas Sarah tidak kalah sinisnya.

Ccciiiitttt....... Artha mendadak mengerem mobilnya.

"apa yang sedang kau lakukan Artha? Kita bisa saja celaka dengan tindakan mu barusan tau!"

Giliran Artha yang memberikan tatapan sinis dan tajam ke Sarah. " memangnya apa yang salah dengan diriku? Apa yang membuat mu menolakku sedangkan kau tidak mau memberikan aku kesempatan untuk menunjukan kalau aku bisa menjadi kekasih yang baik untuk mu. Aku juga punya hak untuk meminta cintaku bukan?" Artha berbicara dengan nada penekanan dan sedikit keras.

"entahlah, aku.... Aku hanya merasa kalau aku tidak akan pernah bisa memulai hubungan kembali dengan pria manapun"

" kecuali Bertus bukan?"

Sarah diam dan tidak menjawab perkataan Artha

"jawab Sarah.... Jawab...! Benarkan apa yang aku katakan padamu? Kamu hanya mencintai Bertus saja sebelumnya. Dan kamu bilang barusan bahwa aku adalah pria yang tidak pernah menghormati para wanita jalang itu bukan? Lalu apa bedanya Bertus dengan diriku hah....? Dia pun melakukan hal yang sama denganku, bahkan dia melakukan itu padamu Sarah... padamu" teriak Artha.

Sarah terdiam dan mulai mengeluarkan airmatanya.

"mengapa kau diam? Semua yang ku katakan benar bukan?" Artha mengatakannya seperti membentak Sarah. " aku mencintaimu dengan tulus, bahkan aku sudah menjatuhkan harga diriku dengan mengatakan hal itu di hadapan orang tua mu, sedangkan Bertus apa yang sudah dia lakukan untuk mu? Bahkan dia melepaskan mu begitu saja tanpa berjuang untuk mendapatkan cinta mu kembali, sedangkan aku. Dalam hidup ku aku hanya menghabiskan masa mudaku dengan mencari diri mu yang mengilang tanpa jejak. Aku mabuk-mabukan dan sering berganti wanita hanya untuk menjadi pelampiasan ku melupakan dirimu. Namun aku tidak bisa, aku sadar kalau bagaimanapun kamu berbeda, kamu special untuk ku, kamu tidak dapat terlupakan. Sampai pada akhirnya ayah ku menyadarkan ku untuk aku belajar melupakan mu. Dan hal itu membuat aku menjadi membenci ayahku sendiri. Karena dia sudah meminta aku untuk melupakan kamu. Aku perlahan mulai merubah hidup ku dan belajar untuk lebih baik lagi. Aku meneruskan studi ku yang sempat terputus, bekerja di perusahaan ayah ku sampai pada akhirnya aku dapat berdiri sendiri tanpa bantuan ayahku hanya karena aku mengetahui kalau kamu membenci melihat pria yang hancur tanpa harapan."

SARAH MANUELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang