* aku kembali, aku pergi dan akan selalu kembali. karena kamu adalah tempat hatiku pulang, tempat hatiku ada di letak yang sebenarnya yaitu hati mu -BertusJeremiahGavriel-
Sarah duduk di samping jendela kamarnya, tatapannya sendu memandang langit pagi London yang cukup cerah hari ini. Tanpa dia sadari Tonny ikut memandangi putrinya yang sedang melamun, Tonny hanya diam memperhatikan Sarah tanpa suara.
Seseorang menyentuh pundak Tonny. "sayang...biarkan saja dulu, sepertinya Sarah membutuhkan waktu untuk membuat dirinya sedikit tenang" bisik Angelica
Tonny menuruti ucapan istrinya, menutup pintu kamar Sarah perlahan dan meninggalkannya tanpa suara.
"pagi uncle, pagi aunty..." Roland menyapa mereka yang baru saja turun untuk sarapan.
"pagi Oland..." sapa Tonny. " ayo kita ke ruang makan, kita sarapan" ucap Tonny.
"apa Sarah belum turun ikut sarapan dengan kita?" tanya Roland.
"biarkan saja, biar nanti aunty mu yang mengantarkan sarapan ke kamarnya. Sepertinya dia masih ingin menenangkan diri"
Mereka bertiga beranjak ke ruang makan untuk mendapatkan sarapan mereka.
Di kamarnya Sarah memikirkan kenapa dirinya selalu menjadi seperti itu ketika melihat orang tua kandungnya, sebenarnya apa yang sedang terjadi pada dirinya saat dia mulai merasakan phobianya. Hanya ingatan menyedihkan yang terlintas di benak pikirannya saat dia sedang merasakan hal itu. Sarah menarik nafasnya dalam-dalam, lalu melangkahkan kakinya untuk turun bergabung bersama mommy dan daddy-nya untuk mendapatkan sarapan paginya.
"pagi semuanya" Sarah menyembunyikan kesedihannya, menampilkan senyuman manis dan riangnya seperti tidak terjadi apa-apa sebelumnya.
"pagi sayang" jawab Angelica. Tonny dan Roland saling melemparkan pandangan mereka penuh arti.
"pai mom, pagi dad, pagi kak..." Sarah menghampiri mereka satu persatu memberikan kecupan selamat pagi seperti biasanya.
" apakah kamu mau sarapan?" tanya Angelica
"iya mom, entah mengapa aku sangat lapar. " Sarah tersenyum memadangi wajah Angelica.
"kamu mau sarapan apa sayang?"
"eem.... Aku mau sarapan pancake saja mom, dengan madu tentunya" Sarah menarik kursi makan menempatkan dirinya di duduk di sebelah Tonny. Sarah menggenggam tangan Tonny "dad, im sorry"
Tonny yang mendengar ucapan putrinya menjadi sangat tersentuh. Dia mengerti bahwa Sarah mengucapkannya karena takut Tonny kecewa. Tapi Tonny sama sekali tidak merasakan apapun kecuali ikut sedih melihat keadaan Sarah yang seperti itu. Tonny bangkit dari tempat duduknya, memeluk putrinya yang sudah menatapnya dengan air mata yang mulai tertampung di kelopak matanya. "its ok baby... its ok! Daddy mengerti... jangan seperti itu lagi sayang. Hati daddy menjadi sangat sedih dan sakit jika melihat mu seperti itu."
Sarah membalas pelukan hangat Tonny dan tanpa ia sadari air mata sudah mulai lepas ke pipinya. " I love you and mommy, sangat...aku sangat menyayangi kalian. Hanya kalian dad, bukan yang lain. Aku hanya ingin kalian yang selalu bersama ku dad, aku hanya ingin kalian berdua yang menjadi orang tuaku, bukan yang lain...hikx....." Sarah sudah tidak bisa menahan perasaannya lagi mengungkapkan semuanya.
"sssshhhhh.... Jangan pernah bicara seperti itu lagi. Dengarkan daddy baik-baik nak! Daddy dan mommy juga sangat menyayangi kamu, sangat! Apapun akan daddy lakukan hanya untuk melihat kebahagiaan kamu, karena kamu adalah putri daddy. Kamu adalah milik kami nak...hanya milik kami, bukan yang milik siapapun. " Tonny menanggkup wajah Sarah dengan kedua tangannya yang besar dan kekar. Roland menjadi terharu melihat semuanya, dia sangat tau bahwa kedua pasangan itu sangat mencintai Sarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARAH MANUELLA
Romancedia adalah sahabat kecil ku,dia sangat menyukai senja dan udara dingin,aku selalu melindungi nya.tapi aku mencintai nya seperti jiwa ku. Aku selalu bersabar dan mengalah oleh laki-laki yang dia cintai. Sudah hampir 16 tahun aku selalu mengejar hadir...