PART 24

44 1 0
                                    

* bisa di bilang dengan adanya rasa kecewa dan rasa sakit yang sudah terlanjur di timbulkan dapat membunuh semua rasa cinta yang sudah pernah ada di hati - AuthorPov *


"jangan pernah seperti itu lagi sayang" Angellica menghampiri Sarah yang sedang berdiri memandangi laut dari kamar jendelanya, memeluk lembut putri kesayangannya dari belakang. Sangat terasa kalau sekarang Sarah sedang menahan tangis kekesalannya.

" tidak apa-apa, menangislah.... Menangislah sayang, ada mommy di sini"

Akhirnya tangis yang sedari tadi di tahan oleh Sarah pecah , Sarah menangis sesegukan di pelukan Angellica. Wanda, Ruthie, Nana dan Hanny tertegun melihat mereka.

"lihat, ibu dan anak itu selalu saja seperti ini. Hangat.... Aunty Angellica memang paling mengerti sebagian isi hati Sarah. Sarah tidak berbicara apapun saja dia dapat mengerti dengan baik bagaimana perasaan Sarah saat ini." Ucap Nana.

"iya... kau benar Nana, bahkan ibu kita saja belum tentu seperti itu." Ucap Wanda.

"iya... kau benar" ucapan Wanda di iya kan oleh Hanny dan Ruthie.

"em... aku akan kembali ke acara di bawah dlu, nanti aku akan kembali menemani Sarah" ucap Ruthie

Wanda menganggukan kepalanya.

"Menangislah sayang, jangan di tahan. Luapkan segala kekesalan mu, jangan di tahan. Mommy mengerti tidak mudah menahan amarah selama ini bukan. Kau sudah banyak mengalah padanya, tapi ucapannya tadi memang benar-benar sungguh keterlalluan. Tenangkan diri mu, tapi berhentilah menangis jika daddy sudah datang. Kau tau kan kalau daddy sangat tidak suka melihat mu menangis!"

"mom....hiks.....hiks.....hiks.... aku tadi kesal, selama ini aku menahan diri untuk tidak melawan Marsya karena aku selalu mengingat diri mu, aku selalu ingat kalau kau paling tidak suka melihat gadis yang kasar. Tapi tadi dia benar-benar sudah keterlaluan, aku tidak terima jika dia sudah berbicara seperti itu tentang daddy dan mom. Makanya aku tidak dapat menahan lagi rasa marahku padanya mom, maafkan aku... hiks...hiks...." Sarah menangis karena menahan kesalnya.

"sssssh..... tidak apa sayang, mommy sangat mengerti." Angellica mengelus-elus pundak putrinya.

Wanda juga mengelus pundak Sarah, lalu memeluknya juga " aah.... Adik kecil kami ini. Ternyata seram sekali jika sudah marah, tapi memang perempuan seperti itu sudah seharusnya sesekali di berikan pelajaran seperti tadi. Tapi aku yakin dia tidak akan semudah itu berhenti untuk mengganggu mu. Tapi tenang saja, kali ini kami tidak akan membiarkan dia mengganggu mu lagi"

Sarah tersenyum mendengar ucapan Wanda.

" apakah kita harus kembali ke London secepatnya sayang?" pemilik suara baritone itu tiba-tiba saja masuk.

Sarah menggelengkan kepalanya, buru-buru dia menghapus air matanya ketika mendengar suara Tonny " tidak dad... ini adalah acara terakhir ku di dunia perkuliahan. Bolehkan jika aku megikutinya sampai acara ini selesai?" tanya Sarah

Tonny melihat ke wajah Angellica "apakah itu oke mom?" tanya Tonny pada Angellica "bagaimana sayang? Tidak apa-apa, toh sudah ada kita di sini bukan?"

"hm... baiklah, kau boleh mengikuti acara ini sampai selesai nantinya. Tapi ingat...! Jaga emosi mu nak, jangan permalukan dirimu hanya karena kau tidak bisa menahan amarahmu seperti tadi. Putri mommy bukanlah seorang monster, ingat itu" ucap Angellica sambil melirik menyindir ke Tonny

"hei...hei... apa maksud mu mengatakan itu lalu melirik ke wajah ku hem...?"

"loh... memang kau monster bukan? Kenapa kau tersinggung seperti itu? Mereka di luar sana loh yang mengatakan hal itu bukan aku"

SARAH MANUELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang