PART 40

39 1 0
                                    

Suara kicauan burung di pagi hari, hempasan udara pagi yang menyegarkan, dan aroma dedaunan serta pepohonan akan tercium sangat pekat jika siapa saja membuka jendela yang ada di rumah itu pada pagi hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara kicauan burung di pagi hari, hempasan udara pagi yang menyegarkan, dan aroma dedaunan serta pepohonan akan tercium sangat pekat jika siapa saja membuka jendela yang ada di rumah itu pada pagi hari.

Suara-suara berisik yang berasal dari pelayan yang sudah mulai mengerjakan pekerjaan mereka samar-samar sudah mulai terdengar.

Namun tidak dengan ayah dan anak perempuannya yang masih saja setia terlelap dalam dekapan satu sama lainnya. Seperti sepasang kekasih yang sedang melepaskan rindu mereka yang sudah tidak terbendung lagi setelah beberapa lama terpisahkan lalu akhirnya bertemu kembali.

****

"selamat pagi..." sapa Bertus kepada siapa saja yang sekarang sudah berkumpul di ruang tengah untuk menunggu kesiapan para pelayan mengisi meja makan yang ada di rumah ini penuh dengan makanan untuk sarapan bersama.

"pagi son..." jawab Jimmy dan Deepa.

Bertus tampak sedang mencari-cari wanita kesayangannya.

" Sarah belum bangun om?" tanya Bertus pada Yohan yang sedang asik memeriksa laporan dari para pengawal dan penjaga yang tersebar di pulau itu.

" sepertinya belum nak" jawab Yohan

" apakah lo sudah lupa, jika Sarah sudah tidur bersama uncle Tonny mereka seperti berkompetisi untuk bertahan siapa yang paling lama tidur." Balas Roland.

Tinna dan Angell yang datang dari dapur membawa nampan berisi biskuit dan cemilan untuk mereka datang pun tersenyum-senyum mendengar pertanyaan Bertus.

"mereka seperti sepasang kekasih yang tidak terpisahkan. Bahkan Yohan saja tidak se-mesra itu jika sedang bersama ku." Gerutu Tinna dengan lucu.

" hei...hei...hati-hati kalau bicara sayang" teriak Yohan menggoda Tinna.

"haha....."

Suasana yang pekat dengan kata-kata kekeluargaan, sesederhana apapun jenis kebahagiaan itu pasti akan sangat mahal harganya jika dilakukan bersama keluarga.

"ayo son, ikut aunty membangunkan kedua orang tukang tidur itu" ajak Angell setelah selesai meletakan nampannya kembali di dapur.

Bertus mengikuti langkah kaki Angellica untuk masuk ke dalam kamar Sarah yang semalam di tempati oleh Angell,Tonny dan Sarah.

Angell masuk dan memeriksa botol infus Tonny yang sudah hampir kosong. Semalaman Tonny masih membutuhkan cairan tambahan pada tubuhnya yang sudah di suntikan dengan cairan vitamin di dalam botol infusnya. Dengan perlahan Angell mengecek suhu tubuh Tonny yang sudah tidak demam lagi, dan melepaskan jarum dan selang infus yang masih menempel di lengan Tonny.

"dia sudah tidak memerlukan ini lagi ternyata" ucap Angell berbisik.

Bertus melihat pemandangan yang sangat indah di matanya namun sedikit membuat Bertus cemburu, Sarah sedang tertidur dengan damainya di pelukan Tonny meringkuk seperti anak kecil yang sedang mencari perlindungan dari ayahnya. Namun juga bisa menimbulkan kecemburuan di hati Bertus karena sampai saat ini dia belum bisa memeluk Sarah seperti Tonny memeluk Sarah dengan mesranya.

SARAH MANUELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang