* wine is the answer, what was the question? *
-Author Pov-
Bertus berjalan bersama dengan Nando dan Riand menuju kamar di hotel. Samar-samar Bertus mendengar seseorang sedang berbicara di telepon, namun sepertinya orang itu seperti sembunyi-sembunyi takut di ketahui oleh orang lain.
" Nando.....Riand.... kalian duluan saja"
"memang kenapa Bertus?"
"tidak.... ada hal yang harus gw lakukan sendiri dulu. Nanti kalau gw sudah mendapatkan apa yang ingin gw ketahui, pasti gw akan membutuhkan kalian berdua."
"baiklah... kami mengerti" Riand dan Nando berjalan meninggalkan Bertus sendirian.
Bertus bersembunyi di balik pilar besar bangunan hotel itu, seperti sedang mendengarkan seseorang. Seseorang tidak jauh dari sana sedang bersembunyi menerima telepon dari seseorang, Bertus mendengarkan dengan seksama apa yang sedang orang itu bicarakan di telepon. Lalu Bertus menjadi sangat terkejut ketika mendengar semua yang di bicarakan orang itu.
"apa-apaan ini?" geramnya. Dia lalu pergi dan diam-diam meninggalkan orang itu.
Bertus mencari-cari Roland, namun dia belum berhasil menemuinya. Ketika akhirnya Roland mengangkat teleponnya, Bertus baru mengetahui bahwa mereka sedang menikmati kopi di café yang ada di pesisir pantai. Bertus menghampiri Roland, dari jauh dia melihat Sarah sedang tertawa bahagia di meja yang berbeda dengan Roland. Raut wajah Bertus berubah ketika mengetahui bahwa yang sedang duduk bersama Sarah adalah Artha. Hatinya menjadi sangat sakit, namun di satu sisi dia sangat senang melihat Sarah tertawa seperti itu. Dia lebih baik melihat Sarah tertawa daripada melihat Sarah menangis walaupun itu bukan karena dirinya.
"sabar, tidak akan lama lagi tawa dan senyum itu akan menjadi milik gw selamanya.... Jika gagal, gw akan melakukan apapun... ya... apapun....bahkan dengan cara yang menjijikan pun akan gw lakukan. Untuk mendapatkan kembali milik gw" pikir Bertus
Dia lalu berjalan melewati meja Sarah, " hai sepupu.... Selamat menikmati liburannya, aku harap kau suka dengan tempat ini"
Sarah tidak menjawab ucapan Bertus, sebaliknya dia menjadi diam dan tatapan sendu mulai terlihat dari matanya. Bertus memalingkan wajahnya, ada penyesalan dalam dirinya ketika mengatakan hal itu kepada Sarah. Bertus menghampiri meja Roland.
"Oland, bisa ikut gw sebentar. Ada yang harus gw bicarakan sama loe"
" ok, dimana?"
"tidak di sini tentunya. Ayo ikut gw ke suatu tempat."
"ok"
Roland pergi bersama Bertus. Bertus membawanya ke sebuah bar kecil tempat favorit Bertus menyendiri jika sedang berada di Clovelly Devon.
"wah... ada tempat seperti ini jug aternyata di sini?" tanya Roland
"ya... ini tempat favorit gw kalau lagi ingin sendiri Land"
"sendiri? Kenapa? Bukankah loe sangat benci kesendirian?"
"ya... terkadang gw juga membutuhkan waktu untuk menyendiri bukan. Jika...."
"jika loe sedang suntuk dan mau menenangkan diri loe dan berusaha untuk melupakan sesuatu bukan?" potong Roland
"yah... seperti itu lah. Gw benci kesendirian, gw benci kekosongan, tapi sewaktu-waktu gw juga membutuhkan kesendirian untuk menikmati kekosongan gw"
"maksud loe?"
"yah... seperti itu lah.... Kekosongan... kehampaan.... Kesepian. Kadang semuanya secara tiba-tiba datang bersamaan menyerang gw dalam satu waktu. Miris kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SARAH MANUELLA
Romancedia adalah sahabat kecil ku,dia sangat menyukai senja dan udara dingin,aku selalu melindungi nya.tapi aku mencintai nya seperti jiwa ku. Aku selalu bersabar dan mengalah oleh laki-laki yang dia cintai. Sudah hampir 16 tahun aku selalu mengejar hadir...