Tonny menggeliat dalam tidurnya, tangannya meraba-raba benda halus berbulu yang menutup sebagian tubuhnya. Tonny mengerjapkan matanya berusaha menadari apa yang sudah terjadi pada dirinya. Namun ketika dia membuka matanya, hanya Akash dan beberapa kru pesawat yang sedang melakukan tugasnya.
Akash menyadari kalau kakaknya sudah bangun dari tidur panjangnya , menyambutnya dengan senyuman usil penuh arti.
"bagaimana tidur mu? Maaf harus memaksa untuk membawa mu dengan cara seperti ini. Tapi aku paling tidak suka menunda pekerjaan yang sepertinya sulit untuk di selesaikan. Jadi terpaksa aku membopong mu untuk berangkat dengan cara seperti ini" ucap Akash.
" apa maksud mu? Seingat ku tadi kepala ku terasa sangat pusing dan tiba-tiba semuanya menjadi sangat gelap. Tapi kenapa sekarang aku sudah ada di sini?" tanya Tonny.
Akash tidak langsung menjawab, dia mengeluarkan ponselnya mengarahkan kameranya kearah Tonny.
"apa-apaan ini Akash?" Tonny merasa risih melihat Akash sepertinya sedang merekam dirinya.
"aku akan merekam kau, dan memberikannya pada keponakan cantik ku itu. Agar dia memarahi mu, memarahi mu karena tidak bisa menjaga diri mu sendiri sampai kau harus pingsan karena terlalu banyak minum alcohol dan tidak pernah memakan makanan mu. Aku rasa Sarah akan sangat berterima kasih padaku nantinya karena aku sudah memberitahukan hal ini padanya." Akash tersenyum penuh kemenangan.
"aku pingsan? Arrghh.... Bisa-bisanya aku pingsan, sudah hentikan Akash. Kau sungguh kekanakan" gerutu Tonny lalu menarik kembali selimut yang tadi menutupi tubuhnya.
"aku ingin melanjutkan tidur ku, karena sepertinya kau benar. Aku sangat membutuhkan tidur nynyak." Ucap Tonny.
" silahkan, nanti akan aku bangunkan kau kalau sudah hampir sampai. Kalau tidak aku akan menyeret mu dengan cara yang sama. Aku harus memeriksa beberapa berkas lagi." Balas Akash sambil terus asik dengan layar laptop di depannya.
*****
Butuh waktu tiga jam untuk Tonny dan Akash sampai di bandara tempat tujuan mereka. Supir yang di kirimkan oleh Yohan sudah tiba menjemput mereka berdua beserta pengawal yang menyamar. Kepala pengawal menjelaskan pada Akash cara kerja mereka di sini. Yohan memerintahkan kepada para pengawal agar tidak terlihat mencolok dan bertingkah seperti biasa layaknya penduduk biasa. Karena itulah Akash tidak di perbolehkan membawa pengawal karena akaan mengundang rasa penasaran penduduk asli yang ada di desa ini. Tapi tetap saja Akash juga sudah menyusun rencananya sendiri, agar bila suatu saat di buthkan maka rencananya dapat berguna.
Sepanjang jalan Tonny membuang mukanya melihat keluar jendela mobil, dia terdiam tanpa banyak bicara. Akash mengerti, kakaknya sedang tidak sabar melepaskan rasa rindu yang sudah sangat tidak dapat di tahan lagi pada putrinya. Akash juga sangat mengerti seberapa besar rasa sayangnya untuk Sarah sampai dia sendiri mengabaikan dan menyalahkan Angellica yang dianggapnya sudah memisahkan Tonny dengan Sarah.
"kita sudah hampir sampai sir" supir yang mengantar mereka memecahkan keheningan yang sedang terjadi.
Tonny memperhatikan suasana yang mereka lalui.
"aku tidak menyangka kalau Yohan memiliki tempat seperti ini juga" gumam Tonny.
Akash hanya menyunggingkan senyuman tipisnya.
"kita harus melewati tiga pagar utama dulu setelah hutan ini sir, sebelum kita sampai di gerbang utaman rumah tuan Yohan" Kembali supir itu memberikan penjelasan.
"apaaa.....?" teriak Tonny dan Akash bersamaan.
"memangnya seberapa jauh jarak dari hutan ini agar bisa sampai ke pintu rumah Yohan?" tanya Tonny
KAMU SEDANG MEMBACA
SARAH MANUELLA
Romancedia adalah sahabat kecil ku,dia sangat menyukai senja dan udara dingin,aku selalu melindungi nya.tapi aku mencintai nya seperti jiwa ku. Aku selalu bersabar dan mengalah oleh laki-laki yang dia cintai. Sudah hampir 16 tahun aku selalu mengejar hadir...