My Doctor Chapter 24

1.3K 100 9
                                    

Mulmed : Backsound di Chapter ini

Hari yang sangat panjang dan juga melelahkan. Aku tidak tau kalau aku bisa melewatinya dengan baik.

Huft...

Aku menghembuskan nafasku dan kembali mengantongi beberapa buku kedalam tas, menggendongnya dan keluar dari dalam kelas tanpa memperdulikan semua tatapan aneh yang semua mahasiswa tunjukan untukku.

Aku menghampiri Lolly dikelas atas, karena memang jam terakhir kami mepunyai kelas yang berbeda. Aku harus berada di Labotarium sedangkan Lolly harus berada dikelas ilmiah. Aku terseyum saat kaca mata tebalnya aku lihat dengan mataku. Aku menarik tangannya dan membawanya kearah kantin.

"Kenapa kita kekantin ? bukankah kita akan-"

"Aku tau Lolly, tapi apa salahnya ke kantin ? aku hanya haus dan ingin membeli minuman. Mau jus ?." Aku bertanya dan melangkah kearah Stand yang menjual beberapa minuman segar.

"Stroberi. Terimakasih." Lolly melipat tangannya di atas perut dan memandang kearah sekitar antisipasi.

Aku memesankan Grean tea untukku dan jus Stroberi dengan gula redah kalori untuk Lolly. Aku mengeluarkan beberapa lembar Dollar dan memberikannya ke sipenjual.

"Terimakasih." Aku terseyum ke sipenjual dan memberikan Lolly jus Stroberinya. Aku membawa Grean tea ku kearah taman kampus. Aku duduk disalah satu bangku, dan menyesap Grean tea ku lega.

"Kau belum menjawab pertanyaanku ?." Lolly duduk disampingku sambil meminum jusnya kesal.

"Tentang kenapa aku kekantin ?."

"Bukan bodoh. Tentang perasaanmu sekarang ? saat pelajaar Dokter Dean ?."

Aku menggedikan bahuku. "Entahlah, aku masih bingung. Aku harap Joe mengerti dengan tidak menemuiku untuk beberpa hari kedepan. Aku masih mempunyai Dokter Justin yang harus aku beri penjelasan tentang semua kejadian ini. Aku tau pasti dia akan menanyakannya nanti." Aku memandang lurus kedepan. Menatap semua Mahasiswa yang tengah lalu lalang didepanku. Taman ini sedikit sepi.

"Apa kau akan menceritakan semuanya ?. Masa lalumu ?."

Apakah harus ? aku takut Dokter Justin menghindar dariku.

"Entahlah, kita lihat nanti. Aku hanya ingin tau, apakah aku sanggup untuk mengatakan kepada Dokter Justin atau tidak. Dia saja masih tidak mempercayaiku sebagai istrinya."

"Tidak mempercayai ? maksudmu Dokter Justin tidak menganggapmu sebagai istrinya ?." Ada rasa terkejutan diwajah Lolly. Aku pun tidak tau, apakah itu benar atau tidak. Dokter Justin sampai saat ini masih sangat sulit aku pahami.

"Mungkin ? karena aku merasakan dia tidak pernah mempercayaiku untuk hanya berbagi apa yang tengah ia pikirkan sekarang ?." Aku mengirup aroma Grean tea ku dan hal itu bisa membuatku kembali rileks.

"Apa itu alasannya kau tidak pernah kembali terlihat berada didekatnya ketika di kampus ?."

Aku menatap Lolly dan menggeleng. "Bukan itu bodoh. Ini mungkin akan terdengar sulit untukmu, tapi memang permasalahan ini sangat sulit untukku juga. Ini tentang masalah kepercayaan. Mungkin."

Lolly menyipitkan matanya menyudutkanku. Ia seperti sedang membaca setiap perubahan raut wajahku, dan aku memang tidak memberikan apapun untuknya. Karena memang hal ini sangat sulit. Aku saja tidak tau apa penyebab Dokter Justin seperti sedang mencoba jarak denganku.

"Kepercayaan ?." Pada akhirnya Lolly bergumam dan menyandarkan punggungnya dikursi. "Itu memang sangat sulit bila pasangan kita tidak bisa mempercayai kita sebagai pasangannya. Itu pasti sangat menyakitkan ?." Ia menatapku penuh kesedihan.

MD : Just me | 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang