My Doctor Chapter 16

1.7K 99 1
                                    

Aku ingin menjadi bintang dilangit yang selalu terang. Namun aku juga tidak ingin menjadi bintang selamanya. Karena aku tau, bintang pun akan redup pada waktunya. Indah saat bercahaya dan hanya menjadi sampah saat cahayanya hilang. Dan aku tidak ingin hal itu terjadi dalam kehidupanku. Aku ingin mempunyai cahaya yang baru setelah cahaya itu hilang entah kemana.

Aku menunduk.

Aku harus kembali kedalam. Aku tidak ingin Jazzy mencari ku dan membuat repot semua orang hanya karena tidak menemukanku. Aku tidak ingin membuat gadis manis itu menangis. Entah kenapa aku sangat menyayangi gadis manis itu.

Aku menghapus sisa air mataku dan menghembuskan nafasku. Baiklah... jadikan semua ini seperti biasa. Jangan ada yang melihatmu telah menangis disini Candy. Kau tidak lemah. Hanya emosimu lah yang tidak terkontrol. Mungkin aku harus membiasakan yoga mulai dari sekarang. Aku harus menjaga emosiku tetap terkontrol.

Aku bangkit dan berjalan kearah toilet, aku harus mencuci mukaku agar terlihat tidak sembab.

Setelah aku membuat mata sayu ku sedikit menghilang, aku kembali ke pestaku yang masih berlangsung. Aku memakai kaca mataku dan bergabung dengan yang lainnya saat melihat penampilanku sudah rapi.

Sempurna.

Kembali menjadi Candy.

"Candy kau kemana saja ?" Mom Pettie bertanya.

"Aku tadi hanya ingin mencari ponselku setelah keluar dari toilet. Tapi aku tidak menemukannya sama sekali dan saat aku ingin kembali, softlens yang aku pakai sedikit melukai mataku mom. Jadi aku harus melepaskannya tadi. Maaf kalau membuat kalian menunggu." Aku kembali duduk di samping Dokter Justin. Saat ini dia tengah disibukan dengan candaan anaknya.

Kenapa aku sekarang menjadi kaku.

Lihatlah. Dokter Justin terlihat masih sama setelah dia bernyanyi. Tapi kenapa aku bisa menjadi seperti ini ? Aku juga tau, hanya sikap dinginnya lah yang bisa menutupi semua perasaan yang ia rasakan sekarang. Tapi ya sudahlah.

Bukankah aku juga melakukan hal yang sama ?

Aku menegakan tubuhku dan melihat keberadaan dua orang yang baru aku kenal dua puluh menit belakang ini. Harry dan istrinya. Kemana mereka ?

Tidak terlalu sulit untuk mencari keberadaan mereka, karena aku langsung mengenal mereka hanya karena penampilan mereka yang sangat mencolok. Wanita cantik yang berdarah latin dan pria inggris berambut panjang keriting yang pasti semua orang telah mengenalnya.

"Ada apa Candy ?"

"Tidak Mom. Hanya mencari sesuatu." Aku tersenyum untuknya.

"Kalau yang kau cari ponselmu. Ponselmu sekarang aku yang pegang. Aku menemukannya dekat closet tadi sore." Dokter Justin mendengus di sampingku.

Aku menatap Dokter Justin. Ternyata dia berbicara denganku tanpa menatapku lagi. Dasar laki laki ini, kalau saja ia tidak sibuk memasang puzzle bersama Jazzy di pangkuannya. Aku sudah menjambak nya sedari tadi.

Aku meringis menerka pemikiranku sendiri. Sebenarnya, alasanku tentang ponsel ada benarnya juga. Karena aku tadi sempat mencarinya. Untunglah Dokter Justin menemukannya didekat closet.

Aku menjilat bibirku dan membenarkan letak kaca mataku. Agak risih karena aku memang jarang memakai kacamata. Aku akan lebih memilih kontak lens karena lebih praktis.

"Candy apakah kau ingin bernyanyi juga ?"

"Ah..." Aku menatap Lolly terkejut. Sial. Kenapa dengan gadis ini.

"Bukan kata ah... yang aku mau darimu. Mau atau tidak ? Aku tau kau juga bisa bermain piano. Ayolah kau jangan kalah dengan suamimu."

Aku menatap Dokter Justin. Kenapa dia malah mengangkat sebelah alisnya untukku. Apa dia sedang menantangku ?

MD : Just me | 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang